Chapter 3 - The Wife Who Got His Love
Gojou terbangun dalam keadaan tertutup selimut, dan Yuuji ada di sebelahnya, lebih tepatnya berada dalam pelukannya. Bocah itu mengusap matanya, masih terasa asing bahwa ada kehangatan di dekatnya. Namun bibirnya tanpa disadari mengulas senyum manis, seakan momen ini adalah kebahagiaannya yang sangat ia nantikan.
''Yuuji-san? Yuuji-san!''
Yuuji yang dipanggil malah semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang Gojou, dan menenggelamkan wajahnya pada dada Gojou yang masih terbilang kecil.
''Kita harus menyelesaikan dapur dan menanam sakura, kau ingat?'' Gojou lalu mengingatkan Yuuji pada janji yang ia buat semalam. Yuuji mengerjap sedikit, kemudian menatap bocah itu yang sedang tersenyum padanya.
''Tidurku nyenyak sekali, kau bagaimana?''
''Aku juga, ini pertama kalinya aku tidur dengan kehangatan, dan aku menyukainya,'' sahutnya bahagia. Yuuji menatap Gojou kemudian tanpa sadar pipinya memerah dengan sendirinya.
''Aku akan ikut denganmu mencari kayu bakar dan bibit sakura, berdiam di kamar membuatku kesulitan tumbuh tinggi,'' ucapan Gojou membuat Yuuji terdiam.
''Kau ingin tumbuh tinggi? Kenapa? Kau cukup imut sekarang,'' sahut Yuuji dengan tampang tak bersalah.
Gojou terkekeh, ''Aku ingin jadi lebih tinggi, lebih kuat, lebih besar darimu agar bisa melindungimu kelak, bagaimanapun juga aku ini suamimu bukan, Yuuji-san?''
Dan sekali lagi Yuuji memerah karena kebodohannya yang ingin Gojou tetap terlihat imut. Ia tak menyangka bahwa mereka akan sedekat ini dalam waktu 3 hari semenjak pernikahan mendadak mereka.
Setelah bersiap, kini mereka berdua sarapan dengan buah apel merah yang dipetik Yuuji semalam. Dan dengan langkah gembira mereka berdua berjalan masuk ke tengah hutan untuk mencari kayu bakar dan beberapa bibit tanaman untuk ditanam di halaman rumah mereka.
Tak lupa, Yuuji juga mengajarkan beberapa perbedaan tanaman yang dapat dimakan dan yang beracun pada Gojou. Beberapa kali, Gojou juga hendak membantu memotong kayu, tapi apa daya besar kapak yang dibawa oleh Yuuji saja sepanjang lengan Gojou. Dan itu sukses membuat Yuuji tertawa.
''Berhentilah tertawa, 7 tahun lagi aku akan bisa mengangkat pohon ini sendirian!" ucap Gojou tak mau kalah, Yuuji yang masih tidak menghentikan tawanya kini duduk di atas sisa batang pohon dan mengajak Gojou untuk duduk juga.
Meski sedang merajuk, bocah itu tetap mematuhi Yuuji dan duduk di batang pohon yang sama. "Jangan terlalu cepat marah, anak kecil sepertimu harus bertingkah lebih bahagia," Yuuji kemudian menepuk kepala bocah itu dengan lembut.
"Aku tidak marah, hanya saja aku merasa frustasi, aku terlalu lemah untuk melindungimu di rumah itu. Melihatku membuka penutup mata itu sudah cukup untuk membuat semua orang gempar, intinya kau adalah orang yang membuatku tidak takut untuk melanggar aturan rumah, Yuuji-san."
"Mereka akan berusaha membuangmu dari rumah itu, bagaimanapun caranya. Karena aku adalah anak yang dikutuk," lanjutnya dengan nada kecewa, marah, tak berdaya menjadi satu.
Yuuji terdiam, memang benar rumah itu sangatlah aneh, mereka memasang banyak sekali kertas penangkal kutukan di depan pintu masuk, bahkan di sekitar rumah mereka juga ada. Yuuji berpikir ini adalah satu hal yang sangat biasa, namun di desa ini hanya rumah Gojou yang memasang penangkal sebanyak itu.
Apa alasannya, ia ingin tahu namun Yuuji tak mungkin menanyakan itu pada Gojou. Ia tak ingin bocah itu menceritakan cerita kelam, anak kecil seharusnya memikirkan teman dan bermain, bukannya memikirkan kutukan atau kebencian keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Husband √
Fanfiction[Jujutsu Kaisen Fanfiction] Yaoi | BL | Fanfiction Itadori Yuuji berasal dari keluarga kurang mampu, karena suatu alasan keluarganya berhutang sangat banyak pada keluarga terkaya di desa. Ketika itu Yuuji baru saja berusia 17 tahun, keluarga Gojou d...