{3} TEMAN BARU

13 1 0
                                    


~Happy Reading~

Sepanjang koridor banyak pasang mata yang memperhatikan mereka. Ada yang merasa iri,ada juga yang merasa kagum akan keduanya. Sampai tak terasa langkah kaki mereka berhenti di depan ruang kepala sekolah. Bintang pun segera mengetuk pintu yang bertuliskan 'ruang kepala sekolah' itu.

Tok tok tok...

"Iya, silahkan masuk." Jawab seorang pria paruh baya dari ruangan tersebut.

"Permisi pak." Ucap Bintang seraya mendorong pintu di depannya. Hal pertama yang mereka lihat adalah sosok pria paruh baya yang bisa dipastikan sebagai kepala sekolah SMA Gravity. Antonio Grandala, pria dengan jas yang melekat ditubuhnya itu segera menyambut kedatangan mereka.

"Ya, silahkan kalian duduk dulu." Titah pria itu yang langsung diangguki oleh keduanya.
"Apa benar kamu Claudia murid pindahan dari SMA Andromeda?" Tanyanya sesaat setelah duduk di salah satu sofa yang ada.

"Iya pak, saya Claudia." Jawab Claudia yang diikuti seulas senyum.

"Mentari Claudia Putri Wardhana? Jadi kamu benar-benar anak dari keluarga Wardhana?" Pria yang kini menjabat sebagai kepala sekolah itu mengerjapkan matanya berulang kali. Seolah tak percaya dengan apa yang ia lihat. Anak pemilik perusahaan terbesar Asia, saat ini ada di depannya? Apa tidak salah? Dia sungguh terkejut dan terpaku akan beberapa detik. Gugup? Pasti. Tapi dia segera menetralkan ekspresinya guna menutupi kegugupannya itu.

"Iya pak, saya anak dari Aris Wardhana dan Gea Wardhana." Jawab Claudia sesopan mungkin.

Tunggu, dari mana bapak ini tahu latarbelakang gue?-batinnya heran.

"Saya tidak menyangka bisa bertemu anak orang penting seperti kamu." Wajar saja jika Anton bersikap seperti ini, karena hanya orang-orang pentinglah yang bisa mengenal anak bungsu keluarga Wardhana. Dan apa sekarang? Dia mendapatkan kesempatan melihat--ralat berhadapan dengan anak itu secara langsung?

"Oh iya, mungkin kamu bingung dari mana saya tau tentang latar belakang kamu..." Melihat ekspresi keduanya yang nampak kebingungan, Anton segera menjelaskan.

"...saya tau dari kepala sekolah SMA Andromeda. Beliau sudah menjelaskan semuanya. Kamu tenang saja, identitas kamu akan saya rahasiakan." Jelasnya.

"Tapi---"
"Saya nanti boleh berfoto dengan kalian?" Apa tidak salah seorang kepala sekolah minta foto dengan anak didiknya? Entahlah.

"Terserah anda saja." Rupanya Bintang mulai lelah dengan pria di depannya ini. Selalu saja seperti ini. Memanfaatkan kesempatan. Jika kepala sekolah pada umumnya akan bersikap serius dan menegangkan. Maka hal itu tidak akan berlaku pada Antonio. Dia adalah salah satu atau mungkin satu-satunya dari beberapa kepala sekolah yang bisa dibilang tidak---ah ralat kurang serius.

"Ini seragam baru kamu, bisa langsung kamu pakai hari ini. Dan untuk kelasnya, kamu masuk kelas 10 MIPA 2." Putus Anton seraya menyerahkan seragam baru milik Claudia. Akhirnya, pria itu bisa serius juga. Jadi keiinget pak Bandi gueee😭 Udah-udah, back to topic.

"Bintang, kamu bisa membantu adik kamu menuju kelasnya? Tadi wali kelasnya sudah saya beritahu." Ujar Anton setelah selesai dengan sesi foto mereka. Ya walaupun dia sedikit kesal dengan pria di depannya itu. Hanya sedikit ya teman-teman:)

"Baik pak, kalau begitu kami permisi. Terimakasih."  Ucapnya lalu melenggang meninggalkan ruang kepala sekolah yang juga diikuti Claudia.

PESAWAT KERTAS UNTUK BARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang