16. Husband Afraid of Wife ?

8.9K 624 14
                                    

"Ann nggak masuk lagi ya?" keluh Via sambil menatap handphone-nya. Mereka sudah selesai menyiapkan kafe pagi itu, tanpa ada sosok Ann yang terlihat.

Via meletakkan kepalanya di atas meja barista dengan wajah cemberut.

"Paling masih sibuk," balas Roma singkat lalu ikut duduk disamping Via, tak lama lonceng pintu berdenting dan menampilkan sosok yang sudah mereka tunggu sejak kemarin.

"Ann!" teriak Via langsung berlari memeluk Ann.

"Ke mana aja kamu, kenapa nggak ngabarin!"

Ann hanya tersenyum canggung dan berusaha melepaskan dekapan Via. "Cuman ada kerjaan aja kok, Bos kafe ada ke sini?"

"Ada, kemarin nanyain kamu, kami bilang ada acara dadakan aja," balas Roma ikut mendekat.

"Oh iya, makasih kalau gitu," balas Ann singkat.

"Nao masih sibuk juga?" tanya Roma.

"Iya, dia ada kerjaan dadakan buat beberapa hari. Oh iya, Kitty mana?"

Tak lama suara kerincing kecil mengalihkan perhatian Ann dan Kitty langsung mengusap-usapkan tubuhnya pada kaki Ann manja. Merasa gemas, ia langsung menggendong kucing seputih salju itu dan mengusap bulu halusnya.

"Kangen Nao dia, nyariin mulu," ucap Via ikut mengusap kepala kucing manis itu.

"Iya, Kitty di sini dulu ya. Kalau kubawa ke Nao takutnya nggak keurus."

"Aman, banyak pelanggan yang suka sama Kitty kok, toh Kitty juga betah di kafe," balas Via dengan semangat dan Ann langsung mengangguk.

"Hari ini aku izin dulu ya, masih ngurus kerjaan sama Nao. Kalian nggak apa-apa?"

"Tenang aja, masih bisa kami handle, kok. Kalau ada apa-apa kabarin aja. Siapa tahu kami bisa bantu. Oh iya itu yang di mobil siapa? Nggak mampir dulu?" tanya Roma ketika melihat mobil yang mengantar Ann ke kafe dan ada seseorang yang terlihat menunggu di dalam mobil itu.

"Nggak, cuman temen nganterin izin ke sini," balas Ann singkat dan langsung dibalas anggukan oleh kedua temannya.

Tak lama, ada beberapa pelanggan yang datang dan mulai mengisi kafe. Melihat itu, Ann langsung pamit untuk pergi meninggalkan kafe. Sebab beberapa orang sudah menanyakan ketersediaan cappucino yang Ann buat.

"Huff... Akhirnya," gumam Ann saat kembali masuk ke mobil Alva. Setelah selesai mengurus ketidakhadirannya di kafe.

"Sudah?"

"Udah," balas Ann, tak lama Alva menjalankan mobilnya.

"Mau makan?"

"Terserah."

Setelah berjalan cukup jauh. Alva menghentikan mobilnya di sebuah restoran yang cukup besar. Ann terdiam sesaat melihat tempat ini.

"Ini restoran yang belum lama buka itu, kan?" tanya Ann ketika menyadari ini adalah restoran yang pernah ia kunjungi bersama Nao, Roma, dan Via sebelumnya.

"Iya, sudah pernah ke sini?"

"Udah."

Baru saja Ann membuka gagang pintu hendak keluar. Tiba-tiba kerah turtleneck-nya di tarik ke belakang seakan mencegah keluar dan membuatnya hampir tercekik.

"What the f—"

"Bentar," bisik Alva sambil mengendus leher Ann.

Tentu Ann geli merasakan hembusan napas hangat. Wajahnya memerah seketika dan kembali menutup pintu mobil ketika ada orang yang lewat.

I'm not Enigma [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang