kembalinya Raden kian Santang ( putra Padjajaran) Bab 11

580 40 1
                                    




Raden kian Santang masih tertidur di pangkuan yundanya dengan di temani ibunda mereka dan ibunda kentring manik serta ibunda ratu ambet kasih,ibunda ambet kasih menatap penuh kasih terhadap putra tirinya itu bahkan baginya Raden kian Santang sudah seperti putra kandungnya sendiri...

Tidak lama kemudian Raden Surawisesa datang dan menghampiri kedua nya.

"Sampurasun ibunda"ucap Raden Surawisesa... Raka kian Santang tertidur yunda"...

" Rampes putraku/rayih...ya rayih apa ada terjadi tadi rayih Surawisesa" ucap nyimas Rara Santang..

"Iya yunda tadi saat aku, Raka abikara dan Raka kian Santang pergi berkeliling kampung saat istirahat saloka dan Mahesa menyerang kami, dan saloka mengatakan jika Raka kian Santang itu beban keluarga yang membuat dirinya bertarung dengan saloka dan mengunakan jurus Auman dewa harimau miliknya yunda"ucap Raden Surawisesa..

"Kurang ajar saloka, berani sekali bocah tengik itu menghina keponakan tercinta ku Raden kian Santang"ucap amuk marugul...

"Kau benar raka, putraku Surawisesa kau harus beri saloka pelajaran karena dia sudah berani bicara seperti itu putraku"ucap ratu kentring manik.

"Ibunda dan uwak tenang saja aku sudah memberi tahu pada yang lain,
Yunda sebaiknya Raka kian Santang di bawa ke wisma nya saja" ucap Raden Surawisesa.

"Apa yang di katakan saudaramu benar putriku sebaik nya pindahkan rayihmu ke wismanya saja putriku"
Ucap ibunda ratu Subang larang..

"Rayi bangun Rayi, pindah lah ke wisma Rayi"ucap nyimas Rara Santang.

"Eunggg,yunda, ibunda Rayi,berapa lama aku ketiduran yunda"ucap Raden kian Santang...

"Kau belum lama tertidur rayi, sekarang pindah lah ke wisma mu kalau kau ingin tidur lagi"ucap nyimas Rara Santang..

Raden kian Santang tersenyum manis pada yundanya.

"Tidak yunda, seperti nya aku mau latihan saja ,hmmm, kalau gitu aku ke arena latihan dulu yunda,ibunda,rayi.
Ucap Raden kian Santang.

Raden kian Santang meninggalkan keluarga nya dan pergi ke arena latihan dengan aura yang tak biasa, Surawisesa yang menyadari jika Rakanya tidak baik baik saja pun mengejar Rakanya ke arena latihan.

"Ibunda,uwak yunda seperti nya Raka kian Santang tidak sedang baik baik saja aku khawatir dia melukai diri sendiri sebaiknya aku kejar Raka ke area latihan, prajurit tolong kau panggilkan Raka Abikara dan pinta iya ke arena latihan sekarang"ucap
Raden Surawisesa.

Prajurit : Sendika Raden..

Ibunda Subang larang/kentring manik
Dan Rara Santang..."baiklah putraku/
Rayi..

"Raka tunggu akuuuu "panggil Raden Surawisesa..

Sementara itu Raden kian Santang sudah berada di arena latihan dengan di awasi beberapa prajurit istana.

Prajurit: seperti nya Raden kian Santang sedang tak baik baik saja sebaiknya cepat kau panggil Raden abikara atau Raden gagak gampar..

Skip - Raden kian Santang.

Aku segera menaiki kuda hitam yang tidak aku ketahui jika kuda ini liar tapi aku tidak perduli entah apa yang terjadi dengan diriku ini,apa benar jika aku hanya beban keluarga...batin Raden kian Santang.

Tidak lama kemudian Raden Surawisesa datang.

"Prajurit mana rakaku"ucap Raden Surawisesa.

Prajurit : Raden kian Santang pergi ke arah hutan Raden dengan menaiki kuda hitam .

"A apa kenapa kalian tidak mencegah nya ,bisa celaka Raka kian Santang jika kuda itu mengamuk" cemas Raden Surawisesa..

Sementara itu Raden abikara yang sedang istirahat pun terkejut saat prajurit mengatakan jika Raden kian Santang tidak sedang baik baik saja bahkan sampai menaiki kuda hitam dan pergi kearah hutan

"Rayih Surawisesa,mana rayih kian Santang"ucap Raden Abikara.

"Raka Kian Santang pergi kedalam hutan Raka dia mengunakan kuda hitam "ucap Raden Surawisesa.

"Astaghfirullahaladzim,rayih, prajurit tolong kau bawa kemari kuda ku aku akan mengejar Rayi kian Santang" ucap Raden Abikara.

Sementara itu Raden kian Santang masih memacu kudanya yang berlari semakin kuat dan tak sadar kini dia berada di tepi pantai belakang istana,Raden kian Santang semakin ia menarik tali kekang kuda itu maka semakin cepat lari dari kuda yang di pacu nya tanpa hingga membuat Raden kian Santang mulai hilang kendali.

Sementara itu Raden Abikara dan Raden Surawisesa berhasil mengejar Rayi/Raka mereka betapa kaget nya Raden abikara yang melihat Rayi nya seperti orang yang kesetanan.

"Astaghfirullahaladzim,RAYI," teriak Raden abikara.

Raden Abikara melompat dari kudanya dan menangkap rayinya yang akan jatuh dari kuda nya, sedangkan Raden Surawisesa sudah menahan nafas melihat Raka tercinta nya hampir terjatuh dari kuda yang berlari kencang itu tapi beruntung Raden Abikara menangkap sang adik agar tidak terjatuh.

"Hup, aku menangkap mu rayi,
Apa yang kau lakukan , apa kau sudah tak waras Rayi,kau memacu kudamu dengan kecepatan penuh seperti itu huh!... Jawab Rayi...marah Raden abikara.

"Aku hanya beban kan Raka ,saloka benar jika diriku ini hanya beban keluarga jika saja aku tidak lahir mungkin kalian tidak harus berurusan dengan golongan hitam raka ,hiks, "ucap Raden kian Santang lirih..

"Dengarkan raka... Raden abikara memegang wajah adiknya dan Mendokakan wajahnya agar melihat mata sang Raka... Lihat mata Raka Rayi, dengarkan ini baik baik kau adalah cahaya milik Padjajaran dan juga putra kesayangan para ibunda juga ayahanda prabu,serta kau Rayi/
Raka kesayangan semua saudara/i mu Rayi ,jangan kau dengarkan mulut busuk saloka kau mengerti"tegas abikara..

"Raka, apa yang di katakan Raka abikara benar kau adalah cahaya milik Padjajaran,juga Raka kesayangan ku,serta kesayangan semua orang Raka ,aku mohon jangan dengarkan mulut busuk BEDEBAh itu Raka"ucap Raden Surawisesa.

"Kau bisa berjalan Rayi,jika tidak naiklah ke punggung Raka,... Raka akan mengendongmu Sampai istana ucap Raden Abikara.

Skip - istana Padjajaran..

Raden gagak gampar dan Raden walangsungsang yang mendengar aksi nekat Rayi mereka langsung ke gerbang belakang istana.

"Rayi abikara,apa yang terjadi dengan Rayi kian Santang? Raden Walangsungsang

"Rayi kian dia kelelahan sehabis memacu kudanya dengan tak waras seperti orang kesetanan" jawab Raden
Abikara.

"Ya sudah kita masuk kedalam biarkan Rayi kian Santang istirahat dia pasti sangat lelah"ucap Raden gagak gampar sambil mengelus rambut halus rayinya ... Habis ini kalian ceritakan pada kami apa yang terjadi dengan Rayi kian Santang" ucap tegas Raden gagak gampar..

Skip - wisma Raden kian Santang.

Abikara menidurkan rayinya di tempat tidur nya dengan pandangan tak biasa .

Saloka... Kau harus membayar ucapan mu itu dengan nyawamu,... Aku bersumpah akan mencari mu dan menghabisi mu BEDEBAh.... Batin Abikara dengan tangan yang mengepal marah.

"Rayi,... Raka janji akan menghabisi saloka, Raka tidak akan membiarkan dia hidup dengan tenang,... Sekarang tidurlah Rayi Raka akan menjagamu.

Sementara itu Raden Gagak gampar dan Raden walangsungsang sudah murka dengan apa yang saloka katakan pada adik mereka, Raden Surawisesa sudah menjelaskan nya....

T.  B.  C.

Kembalinya Raden Kian Santang (Putra Pajajaran)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang