"Keenan dulu jadi orang yang bikin gue bahagia, di saat rumah gue kacau gue larinya ke dia. Gue lebih suka nemenin dia main gitar karena rumah gue nggak nyaman. Empat tahun bareng dia, kita banyak lewatin hal bareng dan gue masih belum terbiasa tanpa dia. Dan dua tahun dia nggak ada kabar selama kuliah di Australia, ternyata dia punya hubungan sama kembaran gue. Bener kata lo, gue harus tata hati gue dan butuh waktu sendiri. Jujur, gue belum siap kalo harus mulai lagi sama orang baru, gue takut nanti lo capek sama gue, Keenan yang tujuh sama gue aja capek, apalagi lo. Gue takut kalo lo udah tau gue aslinya kayak gimana, lo ninggalin gue."
Nakala ikut serius ketika suara Shera terdengar jauh lebih serius. "gue ngerti kok, Ra, apa yang lo khawatirin. Jujur gue belum tau kedepannya gue bakal bagaimana ke lo tapi," Nakala sedikit tertawa untuk memecahkan kecanggungan di antara mereka. "Capek saat ngelakuin hal yang kita suka itu, nggak akan kerasa capek," ia menjeda ucapannya beberapa saat. "Dan lo harus tau, gue bukan tipe cowok yang kalo pasangan gue nggak sesuai ekspektasi gue, bakalan gue ghosting atau bosen, karena gue juga nggak berekspektasi apa pun ke lo, gue terima apa adanya."
Mungkin karena hubungan Shera dan Keenan sudah berlangsung tujuh tahun, Shera sudah lupa bagaimana rasanya perutnya seolah digelitik oleh ribuan kupu-kupu ketika jatuh cinta.
"Nakala?"
"I'm here, Shera."
"Beneran kan mau nunggu?"
⚠️ SEBAGIAN PART INI TELAH DIHAPUS DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN ⚠️
KAMU SEDANG MEMBACA
Infinity Lovein Of Shera [Telah Terbit]
Novela Juvenil"𝐎𝐛𝐚𝐭 𝐢𝐭𝐮 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮, 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐨𝐬𝐨𝐤 𝐭𝐨𝐤𝐨𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐚𝐫𝐮." 𝓢𝓻𝓲 𝓗𝓪𝓻𝓯𝓲𝓪𝓷𝓲 - 𝓘𝓷𝓯𝓲𝓷𝓲𝓽𝔂 𝓛𝓸𝓿𝓮𝓲𝓷 𝓞𝓯 𝓢𝓱𝓮𝓻𝓪 *** "Shera, bersatu atau tidak nya kita, kamu akan tetap menjadi tokoh utama yang tidak pernah...