ARKANA 4

109 3 0
                                    

hellowww 🌍

apa kabar?

oh ya,

aku minta maap ya karna minggu lalu gak update, soalnya gak sempet.

dan untuk mengganti kesalahan aku yang kemarin, aku kasi kalian 2 part minggu ini.

yap! minggu ini aku double update.

untuk mengganti part yang harusnya aku update minggu kemarin.

kalau gitu langsung aja ya ...

happy reading 🌍



≥≤

___________

beberapa orang melarikan diri dari masa lalu mereka yang menyakitkan, dan mereka menyambut kehidupan baru yang mereka jalani.

___________

"Kak, dapet berapa hari ini?" tanya seorang gadis yang memakai bandana merah itu.

Laki-laki yang di sebut kakak itu tersenyum sambil mengeluarkan uang dari tas dagangannya. "Tadaa ..." Unjuknya memamerkan uang hasil dagangannya hari ini.

Mata bulat perempuan itu berbinar. "Wuahh ... laris banget ya kak hari ini?"

Ia pun nyengir menunjukkan senyum dimple nya itu. "Alhamdulillah, dan ini buat Aruna jajan besok di sekolah," ucapnya dengan riang, seraya memberikan uang lima puluh ribu kepada gadis itu.

"Gak usah kak, kakak tabung aja." Tolaknya. "Selama ini kan kakak cari uang buat Aruna juga," sambung gadis itu.

"Una, kakak kerja emang buat kamu, buat bahagiain kamu, kan keluarga kakak satu-satunya cuma kamu saat ini," ucapnya seraya tersenyum hangat. "Terima ya?" Sambungnya dengan nada tulus.

Gadis itu menimang-nimang. "Emm ... gapapa ni kak, kalau Aruna terima?" ucapnya seraya menatap ke arah kakak laki-lakinya itu.

"Ya gapapa dong Aruna sayang ... kakak justru seneng kalau Aruna nerima pemberian kakak," sahut laki-laki itu seraya mengelus rambut adiknya.

"Makasi banyak ya, kak Arka."

"Sama-sama princess nya kakak."

***

"Singa, menurut lo, apa gue kabur aja ya dari rumah?"

Seseorang yang di sebut singa itu pun hanya bisa menghela nafasnya. "Kalau lo kabur dari rumah, terus lo bakal tinggal dimana? Emang lo siap jadi gelandangan?"

Ia pun mengangguk-anggukkan kepalanya, seraya berdesis. "Bener juga kata lo," sahutnya. "Eh tapi, gue kan punya lo," sambungnya.

Leon pun di buat melongo oleh ucapan manusia tak beradab itu. "Maksudnya, lo mau tinggal bareng gue gitu? Di sini? Gak, gak, gue gamau." Tolak Leon mentah-mentah.

Gevan bangkit dari duduknya, lalu berjalan ke arah Leon. "Kenapa lo gamau satu atap sama gue?!" tanyanya menuntut kejelasan.

"Gue cuma gamau tinggal bareng sama beban kayak lo," sahutnya ringan.

2118  [ ARKANA ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang