1. Awal-awalnya

910 96 6
                                    

Happy reading

Selain cabe rawit merah ternyata mulut tetangga lebih pedas, apalagi kalo bukan menggunjing anak cowok yang nggak pernah keluar, tapi sekalinya keluar sama cowok. Umum memang dilingkungan masyarakat karena itu hanyalah sebatas teman saja, berbeda dengan dilingkungan tempat tinggalnya.

"Pedes banget njir." CeletuknyaHaruto memandang sinis sekumpulan ibu-ibu yang lagi pada ghibah.

"Lo makan cabe ru?" Jeongwo tanpa noleh bertanya.

"Omongan tetangga dipikirin, sedangkan omongan kak hyunsuk nggak lo dengerin."
Jeongwo menahan tawanya.

"Omongan ibu-ibu, bakso gua asin malah ini."

Seketika jeongwo menyemburkan tawa bersamaan dengan baksonya yang ikut keluar, padahal baru masuk dan malah jatuh kedalam mangkuk haruto.

"Jijik wo."

"Maaf-maaf, gua ngakak."

Haruto mendengus dengan sebal dengan pandangan melirik kearah notifikasi yang dia harapkan segera berbunyi, tapi tetap saja sudah ditunggu hampir tiga hari oleh dirinya, sang pacar tetap saja tidak ada niat mengabarinya.

Remaja berbahu lebar itu menatap kearah sahabatnya dengan heran, kenapa lagi ini anaknya om hanbin, jangan-jangan belum dikabari sama sepupunya yang katanya lagi ngurusin kerjaan diluar negeri.

"Emangnya gosip apa lagi yang baru?" Jeongwo mencoba mengalihkan perhatian haruto, menghibur sih lebih tepatnya.

"Sini ngedeket dikit!" Pinta haruto narik tubuh bongsor jeongwo untuk mendekat padanya, lantas jeongwo langsung saja mendekat karna merasak kepo dengan hal itu. "Kemarin sore Doyoung, dijemput sama si Junghwan."

Jeongwo langsung melotot mendengar bisikan haruto, sungguh sahabat Kakak sepupunya itu ternyata lebih berani.

"WHAT?! Masa ru?"

"Beneran! Kemarin bunda bilang sama gua." Haruto menjauhkan diri.

Namun eskpresi haruto langsung berubah tidak mood saat kembali melihat kearah handphone miliknya, sungguh awas saja haruto akan ngambek dan tidak mau lagi berbicara dengan sang pacar.

Walaupun terlihat seperti anak remaja pada umumnya, yang tentunya tidak terlalu mempesona tapi sedikit berbeda dari remaja-remaja seumurannya. Tentu saja termasuk jeongwo yang menyandang status sebagai dominan, sedangkan haruto sendiri adalah seorang sub.

Untuk pacar haruto sendiri adalah kakak sepupu dari sahabatnya, dimana dia tidak sengaja bertemu saat bermain dengan jeongwo pada saat dirinya masih kelas 11 kala itu, dan sekarang dia dan jeongwoo sudah kelas 12.

Kelas 12 akhir sebenarnya, karna baru saja menyelesaikan ujian kelulusan beberapa hari yang lalu, dan merupakan hal yang sangat melegakan bagi mereka para siswa yang tinggal menunggu waktu kelulusan.

"Woo...abang sepupumu, gua jual boleh nggak?"

Jeongwo menatap haruto yang masih fokus makan, iya makan bakso hampir sekitar tiga mangkok tapi nggak kenyang-kenyang itu si haruto. Bukannya kenapa, tapi ini masalahnya dia yang bayarin buat acara traktiran dalam rangka dia menang lomba basket kemarin.

Bisa mati muda si jeongwo, bisa-bisa kalo sampe kakak sepupunya tau jika pacarnya melanggar aturannya.

"Ru udah, jangan banyak-banyak sambal nya!" Peringat jeongwo takut, takut kena bogem hyunsuk.

"Bodoamat, gua badmood." Kekeuh haruto fokus makan.

Sungguh sekeras-kerasnya kepala asahi sahabat mereka berdua, tahta tertingginya dipegang oleh haruto bagi jeongwo.

Rich Boyfriends || Hyunharu [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang