𝗖𝗛𝗔𝗣𝗧𝗘𝗥 𝟰𝟰

2.7K 143 35
                                    

" PROJEK tu dah siap sembilan puluh peratuskan ? " Suara Fattah bergema menyoal kepada pekerjanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" PROJEK tu dah siap sembilan puluh peratuskan ? " Suara Fattah bergema menyoal kepada pekerjanya . Dia dan para pekerjanya sedang mengadakan mesyuarat bagi membincangkan tentang projek pembinaan baru yang bakal dijalankan

" Ya Tuan ! " Salah seorang pekerja yang bertanggungjawab menjaga tapak pembinaan tersebut bersuara tegas , memberi jawapan

" Okay baik , kalau macamtu- " Tidak jadi Fattah ingin memberi arahan selanjutnya apabila telefon pintarnya tiba-tiba berbunyi

Kerusi dipusingkan menghadap slide dan membelakangi para pekerjanya . Keluhan dilepaskan sebelum dia menjawab panggilan tersebut

" Yes ? "

" Hi abang ! Abang buat apa ? " Seperti biasa , Anaya bersuara ceria menyapa suaminya

" Sayang , abang tengah meeting ni . What do you want ? " Dalam malas Fattah bertanya . Sungguh Anaya menganggu masanya sekarang . Dia ingin cepat menghabiskan mesyuaratnya kerana sebentar nanti dia harus keluar berjumpa dengan klien

" Erm abang marah ke sayang tiba-tiba call ni ? " Suara dibuat-buat sedih . Tangan sudah menggetel-getel cadar disebelahnya

" What do you need Anaya ? Please abang tengah kerja ni " Fattah merungut

" Boleh tolong Anaya belikan buah jambu tak ? " Perlahan dalam sedih suaranya meminta

" Okay , nanti abang belikan dekat supermarket . Gotta go . Love you " Laju Fattah ingin menamatkan panggilan tetapi dihalang pula oleh isterinya

" Abang ! "

" Apa lagi Anaya ? " Fattah meraup wajahnya . Banyak songeh betullah isterinya ini

" Err .. Anaya nak buah jambu yang tepi jalan punya "

" Okay-okay fine ! Nanti abang belikan " Laju Fattah menjawab untuk menamatkan panggilan

" Thankyou abang ! " Terus panggilan ditutup dan kerusi kembali dipusingkan menghadap para pekerjanya

" Thankyou abang ! " Terus panggilan ditutup dan kerusi kembali dipusingkan menghadap para pekerjanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
𝐅𝐀𝐓𝐓𝐀𝐇 𝐀𝐋 𝐐𝐀𝐈𝐑 : 𝐇𝐈𝐒 𝐏𝐀𝐈𝐍𝐊𝐈𝐋𝐋𝐄𝐑Where stories live. Discover now