Prolog

342 38 4
                                    

"Apa yang baru saja kalian bicarakan tadi?" William bertanya saat mendekati Brian yang menatap was was. Tatapannya seperti mencurigainya, namun Brian tampak lebih seperti sedang mengamati dirinya terutama di bagian wajah.

"Mengapa? Aku tampan kan?" Dengan percaya diri dia tersenyum dan menyibakkan rambut depannya ke belakang membuat Brian menatapnya jijik.

'Ugh, bertambah lagi orang-orang narsis seperti dua cecunguk di depan.' batinnya seraya menatap ke arah dua pria berstatus raja yang sedang entah membahas apa di depan sana.

Karsiel dan Darien tampak sibuk sendiri, ya bukannya Brian ingin dua setan itu mengganggunya sih. Mungkin keduanya sedang membahas masalah dua kerajaan?

Daripada di belakang bersama setan berwarna merah ini, Brian lebih suka bersama kedua temannya. Karena itu dia berjalan lebih cepat dan berdiri tepat di belakang mereka berdua.

Sebelum Brian sempat mengatakan sesuatu, dia mendengar hal yang menganggu dari Karsiel.

"Hei, sudah aku bilang. Shena itu sudah jadi calon menantuku, jangan aneh-aneh ya bangsat." Entah pria berambut pirang itu mengatakan itu dengan niat hanya untuk memberitahu atau malah mengancam orang yang dia ajak bicara, namun ekspresinya seperti sedang menegaskan sebuah fakta.

Darien, tidak mau kalah. Dia tidak menghiraukan jika Karsiel terdengar seperti mengancamnya akan fakta bahwa Shena dan putra Karsiel sudah bertunangan.

"Halo~ apa kau tidak pernah dengan sebuah peribahasa? 'Selama belum jadi istri/suami, gas lah!', jalur tikungan masih ada kawan."

"Heh nggak bisa ya, ayah macam apa kau ini. Anak masih kecil sudah di ajari tikung menikung. Besarnya mau jadi apa? Jadi pebinor?"

(Pebinor : Perebut bini orang)

"Jadi suami buat Shena ^^"

Senyuman sangat cerah Darien membuat Karsiel mengepalkan tangannya. Ekspresi wajahnya ikut tersenyum, namun dari sisi Brian, dia bisa melihat jika itu bukan senyuman biasa.

Senyuman itu seperti sebuah bentuk dilema batin Karsiel.

Dilemanya : 'Tonjok, engga, tonjok, engga, di tonjok boleh nggak sih?'

Brian menghela napas, jika dia tidak menginterupsi sekarang takutnya akan beneran ada baku hantam.

"Kalian kalau nggak diam nanti Shena bangun." Ucapnya sambil menunjukkan anak kecil di tangannya yang tertidur lelap. Karsiel dan Darien mengangguk paham dan saling menatap.

"Kita lanjutkan pembicaraan ini nanti, Karsiel."

"Siapa yang mau lanjut bahas ginian bajingan. Shena menantuku, pakai titik." Ucap Karsiel dengan penekanan.

"Berarti aku beneran bakal ngajarin si Erion dapatin Shena pakai jalur samping."

"Kalau saja aku bisa menonjok wajahmu sekarang🙂"

Hahh

Brian menghela napasnya, jika saja dia tidak membawa Shena sekarang, sudah daritadi dia menyumpal mulut dua orang ini pakai korden. William yang sudah menyusul disebelahnya tertawa.

"Haha! Kalian pikir Shena mau? Nggak mau lah yaaa.. mending dia nanti nggak usah nikah, bareng sama aku aja. Biar jadi penerusku, jadi Duchess." Kata-kata William mengundang ketidaksetujuan dari tiga orang. Namun Karsiel dan Darien memilih diam saja saat menyadari bahwa Brian mulai emosi.

Kali ini Brian ikut ribut.

"Ngadi-ngadi kau hah? Shena kan putriku, ya jelas dia jadi penerusku!"

William tersenyum. "Tanpa hubungan? Shena seharusnya meneruskan gelar dari orang yang berbagi darah dengan dirinya! Brian Chevalier, kau hanya wali nya, sementara aku keluarga kandungnya."

The Crossover [TOTCF x IBAVIMBN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang