32. Problematic Boy 6 - LHC

2.6K 28 1
                                    

Hilmy bukan orang bodoh untuk tidak tau siapa-siapa saja lelaki yang mencoba untuk mendekati Megan secara diam-diam dibelakangnya. Ia selalu merasa aman karena laki-laki pecundang itu tahu kalau Megan adalah kekasihnya, tidak akan ada yang berani menyentuh milik Hilmy hanya dengan satu tatapan tengil darinya.

Namun kelihatannya kali ini Hilmy lengah dengan membiarkan Megan berada dilingkungan OSIS dan membiarkan Jeffry sikaya brengsek itu bisa dengan mudah mendekati Megan tanpa pengawasan penuh darinya, dan lihatlah hasilnya sekarang—bahkan Jeffry berani mengelap keringat Megan didepan umum, dan yang lebih membuatnya marah adalah, Megan bahkan tidak menolak samsekali. Apa gadisnya juga menyukai Jeffry?

Tepat saat ia memarkirkan motor didepan basecamp milik gengnya, Hilmy membawa turun kekasihnya dan langsung menariknya masuk kedalam. Pintu kayu yang didobrak itu jelas membuat Jovan dan Maraka yang tengah bermain PlayStation langsung menoleh dengan wajah terkejut sekaligus ngeri kala menyadari Hilmy tengah marah besar sambil menarik tangan Megan.

"Jangan ganggu gue sama cewek menel ini!" katanya tanpa menoleh pada keduanya, "nggak ada yang boleh gedor kamar apapun yang terjadi!"

Baik Jovan maupun Maraka, keduanya sama-sama kebingungan, pasalnya mereka baru pertama kali ini melihat Hilmy semarah itu pada Megan.

Jovan berdecak ngeri, "abislah si Megan hari ini." Katanya sambil geleng-geleng kepala.

Megan yang mendengar kalimat itu dari Hilmy langsung berkaca-kaca, ia sangat ketakutan sekarang, bagaimana jika Hilmy melakukan hal aneh padanya.

Tubuhnya langsung limbung kala Hilmy dengan sedikit kasar melemparnya keatas single bed didalam kamar kecil itu sebelum Hilmy mengunci pintu dan menghampirinya kembali. Megan mengusap pergelangan tangannya sendiri, menetralkan panas pasca digenggam kuat oleh Hilmy.

Hilmy yang melihat itu bahkan tidak peduli samsekali, ia hanya memutar bola matanya malas sambil menarik jaket Levis yang ada dipinggulnya dengan paksa.

"Hilmy.."

Benar kata Jovan, hari ini ia akan mati. Bahkan kali ini Hilmy samsekali tidak menoleh padanya, laki-laki itu hanya diam dengan tatapan marah bukan main. Laki-laki itu bahkan memunggunginya sambil berdecak pinggang.

"Sayang.."

"Suka lo sama Jeffry?"

Megan yang semulanya menunduk langsung mendongak kaget, "ng-nggak."

"Nggak?" tanya Hilmy sambil membalik tubuhnya, menatap netra Megan sampai kepala gadis itu mundur karena Hilmy terlalu dekat dengan wajahnya.

Hilmy mengangkat satu sudut bibirnya, "beneran menel ya lo."

"Hilmy.."

Rahangnya dicengkeram kuat, sampai mulut Megan terbuka sementara Hilmy begitu marah mendominasi dari atas, membuatnya terus menatap Hilmy, tidak peduli ia meringis merasakan sakit dipipinya, "apa ini hmmm?" ia menarik celana pendek Megan sedikit kasar, "apa gue bilang tadi? GANTI."

"A-aku bisa jel-"

"Mau menel lo didepan Jeffry? Biar apa, biar digrepe memek lo?"




Kelanjutannya ada di trakteer yaaa

Maaf ya lamaa:'(

Darkness Think Fangirl - NC-21++ (NCT ot-23)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang