Happy Reading!
.
.
Setelah hari itu, Sakura terkurung di dalam sana tanpa bisa menghirup udara segar. Dia berterima kasih pada rubah kecil yang menemaninya. Disaat itulah, ia merasa memiliki teman dari bangsa siluman selain Jugo. Tidak buruk juga.
"Oh... Jadi kau dibawa ke sini oleh orang berjubah hitam saat kau dalam perjalanan?" tanya rubah itu sambil melirik Sakura dengan penasaran.
Sakura mengangguk dan membenarkan.
"Dia juga menyelamatkanku."
Lalu terdengar suara tawa dari rubah ekor sembilan teman barunya. Apa ia mengatakan sebuah lelucon? Pikirnya.
"Kau itu tidak tahu apa-apa ya! Makhluk seperti kami tidak akan melakukan hal yang merepotkan seperti itu jika kami tidak memiliki tujuan tertentu. Haduh, manusia, kau sial sekali rupanya..."
Rubah itu melihat Sakura dari atas ke bawah, lalu mengangguk.
"Ada apa?" tanya Sakura, sedikit bingung dengan tatapan rubah itu.
Rubah itu duduk dan memainkan kesembilan ekornya. "Mungkin dia menginginkan kekuatan yang ada di dalam sana," ucapnya sambil menunjuk tubuh Sakura dengan ekornya.
Sakura mengernyit bingung. "Maksudmu?"
Mendengar pertanyaan Sakura, rubah itu menggelengkan kepala tidak percaya dengan ketidaktahuannya. Tiba-tiba, Sakura merasa dirinya melayang, dan seketika berada di sebuah gua. Tebakannya adalah sarang rubah itu.
Rubah itu berjalan menuju kolam di sana dan meminum airnya dengan perlahan. "Apa kau sama sekali tidak merasa aneh dengan kehidupanmu?"
Sakura teringat kejadian-kejadian yang menimpanya beberapa tahun terakhir. Ia dijadikan murid oleh salah seorang yang legendaris. Itu bukan hal yang mudah seperti memilih sesuatu secara acak. Setiap kali ia bertanya mengapa dirinya yang terpilih sebagai murid, gurunya selalu menjawab karena ia memiliki kemampuan yang dicari. Namun, itu tidak menjawab apa yang sebenarnya ingin Sakura ketahui. Pasti ada alasan lain mengapa gurunya mewariskan segel diamond padanya.
Ctk!
Sakura tersadar dari lamunannya. Rubah itu tersenyum dengan misterius. Setelah itu, ia tiba di sebuah keramaian. Matanya menatap tidak percaya di sekitarnya. Di depan sana, gerbang itu adalah gerbang perbatasan. Bagaimana bisa ia berada di sini! Bahkan tak memiliki token!
Ehm!
Suara dehaman dari samping membuat Sakura menoleh dan mendapati sosok pria berambut oranye dengan telinga berbulu di kedua sisinya.
"Tunggu, apakah ini wujud dari rubah tadi?" ucap Sakura berdecak kagum dengan apa yang saat ini di hadapannya.
"Huh! Hey, manusia! Kau jangan asal panggil aku rubah. Kau belum tahu ya aku ini adalah Kurama! Rubah ekor sembilan terkuat!" Kurama menyombongkan diri, membuat hidungnya semakin panjang.
"Ah... Ya, Kurama memang hebat..."
Sakura pun mengalihkan perhatian ke sekelilingnya dan betapa takjubnya saat ia melihat bukan satu sosok siluman yang ada di sampingnya saja, tetapi di tempat itu banyak sekali siluman dengan bentuk yang bisa berubah-ubah.
"Tunggu! Sebelum pergi, kau harus ku beri aura siluman. Bisa gawat jika ketahuan kalau ada manusia menyusup," Kurama berkata sambil melirik sekeliling.
Sakura diajak Kurama ke sebuah toko yang sepi dan ia membelikan sepasang telinga rubah palsu. Betapa terkejutnya Kurama setelah Sakura mengenakan telinga pemberiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Slice of Life [Sasusaku]
FanfictionSetelah ratusan tahun terkurung karena kesalahan kelam, sosok yang ditakuti oleh bangsanya akhirnya bebas, mencari alasan di balik penebusan dosanya. Di sisi lain, Sakura berjuang mencari obat untuk ibunya. Namun, pertemuannya dengan Raja Selatan ya...