" Jikalau sudah diujung batas, salahkah bila menyerah"
~Faaz Parvis Rayyan
***
Happy Reading 😘
***
" KALANA!" teriakan keras itu mengejutkan baik Faaz maupun Kalana juga beberapa siswa-siswi disekitar sana.
Bugh!
" Lo apain adik gue baj*ngan! Kata laki-laki itu melayangkan bogeman ke pipi Faaz setelah menarik kasar Kalana dari Faaz.
Tentu saja laki-laki bertubuh kurus itu langsung terhempas dengan kuat ke belakang.
" Kak Kavin apa-apaan sih!" Teriak Kalana sembari menarik lengan kakak kandungnya itu yang hendak kembali menerjang Faaz.
Bugh!
" Anj*ing! Lo kenapa mukul gue fel?" Bentak Kavin yang tiba-tiba mendapat bogeman dari Felix.
" Lo yang apa-apaan mukul orang sembarangan!" Bentak Felix balik.
" Kak Kavin kak Felix udah!" Ujar Kalana berusaha menengahi, sedangkan Bintara dibantu salah satu siswi membantu Faaz bangun.
" Kak Kavin jangan salah paham, justru kalau bukan karena Faaz mungkin Kalana sekarang udah di kantor polisi,"Sambung Kalana.
" Kantor polisi? Emang kamu ngapain Kalana?" Tanya Kavin setengah terkejut.
" Ta.. Tadi Kalana nggak sengaja nabrak gerobak sayur kak,"cicit Kalana lirih.
" Astaghfirullah Kalana, kan tadi kakak bilang berangkat bareng kakak aja kenapa kamu keras kepala berangkat sendiri," Omel Kavin sambil mengacak-acak rambutnya frustasi saking khawatir pada adiknya itu.
" Maaf kak!" Ucap Kalana.
" Kav, minta maaf!" Pinta Felix dengan tegas dan dibalas anggukan oleh Kavin.
" Faaz, gue minta maaf udah mukul lo," Kata Kevin sambil mengulurkan tangan dn langsung dijabat juga oleh Faaz dengan raut tidak enakan.
" Nggak papa kok Kav, gue paham kekhawatiran lo," Jawab Faaz tulus.
" Kalo gue jadi lo minta ditraktir seminggu Az," Celetuk Bintara mengompori sambil merangkul bahu Faaz dengan santainya.
" Faaz mah nggak kaya lo, PERHITUNGAN!" balas Kavin dengan nada mengejek.
" Yee, gue mah berbaik hati menyarankan." Timpal Bintara tak mau kalah.
Kringg... Kringgggg
Bel masuk berbunyi melerai perdebatan Bintara juga Kavin.
" Dek, ayo kakak anterin ke ruang kepsek dulu." Ajak Kavin sambil menggandeng tangan Kalana.
" Gue duluan bro, izinin dulu kalo gurunya udah masuk." Pamit Kavin pada Felix dan Bintara yang langsung diacungi jempol.
" Yaudah, masuk yuk Az!" Ajak Bintara sambil berjalan merangkul Faaz, meninggalkan Felix begitu saja yang sudah beraut masam.
" Main tinggalin aja!" Teriak sembari merangkul diantara Faaz dan Bintara sehingga mau tidak mau posisinya menjadi ditengah mereka berdua karena terdesak. Mencari kesempatan supaya bisa dekat dengan Faaz tentunya.
" Hais! Samping gue aja luas kaya nggak ada tempat main nyempil ditengah," Gerutu Bintara yang tak dihiraukan Felix.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Faaz (On Going)
Fiksi RemajaJANGAN LUPA FOLLOW DULU SEBELUM BACA YA! Ini tentang Faaz, laki-laki dengan tingkah kocak dan periang yang selalu membuat teman-temannya tertawa. Siapa sangka dibalik sosok yang selalu terlihat bahagia itu memendam beban hidup yang tak mudah. Akan...