protect you (Canon)

1.6K 80 2
                                    

Selamat membaca...

✓✓✓

"mau berangkat misi lagi jidat?"

Sakura yang berkemas untuk perlengkapan misinya menoleh ke arah Ino yang tiba-tiba masuk begitu saja ke kamar apartemennya.

"Ya dan kurasa kau harus membiasakan mengetuk pintu dulu sebelum memasuki kediaman seseorang pig!!" entah sudah beberapa kali Sakura mengingatkan sahabat babi gemuknya tapi tetap saja tidak di tanggapi oleh Ino.

Ino yang mendengar itu terkekeh, "ya lain kali akan ku ingat jidat"

"Dan misi apa yang Tsunade-sama berikan pada mu?"

"Hanya untuk mencari tumbuhan penawar racun, karena kemarin ada anbu yang terkena racun oleh salah satu anggota Akatsuki" ucap Sakura menghela nafas pelan teringat kondisi anbu yang mengalami masa kritis.

"Anggota Akatsuki menyerang?!"

"Ya dari penjelasan anbu yang lain dua anggota Akatsuki menyerang di perbatasan"

"Jidat bukankah situasi saat ini masih bahaya?! dan kau akan menjalani misi ini sendiri? yang benar saja!!"

Mengerti kekhawatiran dari Ino, Sakura tersenyum menenangkan.

"Tenanglah pig, aku tidak akan kenapa-kenapa, aku hanya perlu mencari tumbuhan penawarnya lalu kembali dan lagian aku tidak selemah itu"

"Tapi tetap saj-"

"Sudahlah Ino aku akan berangkat agar anbu itu segera ditangani"

"Perlu ku antar ke gerbang?"

"Tidak perlu, bukankah lebih baik kau membantu untuk membereskan kamar ku saja? akan sia-sia kau kemari tanpa melakukan apapun" ucap Sakura menolak tawaran Ino, "kalau begitu aku pergi dan semoga kamar ku bersih saat aku kembali nanti" lanjut Sakura tertawa kecil sebelum melompat pergi melalui balkon kamarnya.

"DASAR JIDAT LEBAR!!!!!"

Sakura yang masih bisa mendengar teriakan Ino hanya tertawa kecil merasa terhibur dengan tingkah laku sahabatnya.

Berhenti melompat, Sakura memutuskan untuk berjalan saja di atas atap yang ia lewati dan berpikir bagaimana kabar dari Naruto yang berilmu dengan pertapa mesum Jiraiya, apakah sahabat kuningnya itu bertambah kuat? Ah pastinya iya karena itu tidak usah dipertanyakan lagi dan ia yakin Naruto akan bertambah kuat lagi dan bisa membawa Sasuke untuk kembali ke desa. Lalu Sakura hanya bisa di titik dimana ia selalu menjadi yang di belakang di antara tim tujuh. Ya paling belakang.

Tanpa sadar setetes air mata jatuh tanpa ia cegah teringat dirinya yang selalu di lindungi setiap tim tujuh melakukan misi dan ia selalu yang merasa jadi beban anggota timnya sendiri.

"Aku tidak ingin selalu di belakang kalian tapi itu masih tidak cukup" menghela nafas pelan Sakura menghapus air mata yang menetes di pipinya.

"Cepatlah kembali Naruto, aku merindukanmu" bisik Sakura pelan.

Sakura kesepian sekarang mengingat anggota timnya yang tidak lagi utuh seperti tim yang lain.

Seandainya jika Sasuke tidak memilih jalan kegelapan mungkin saat ini tim tujuh masih utuh dan menjalani misi bersama-sama itulah yang terkadang Sakura pikirkan saat ia tengah kesepian melihat tim lain yang berangkat misi bersama-sama tidak dengan dirinya yang sekarang selalu pergi misi seorang diri.

"Sakura, menjalani misi?" panggilan Genma anbu yang biasanya menjaga gerbang sontak membuyarkan lamunannya.

"Ya hanya untuk mencari tanaman obat, sampai jumpa" balas Sakura tersenyum dengan cepat melompat pergi dari sana.

oneshott sasusaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang