"Apa Mama lo perduliin lo?" Ucap Larva bertanya dengan emosi tertahan. "-Apa Mama lo anggap lo ada?"
"Sadar! Jangan bego! Lo cuman dijadiin bayang-bayang sama nyokap lo! Sampe kapan lo gini? Dari kecil Gra, Dari kecil! Berapa tahun lo harapin kasih...
Agrain Butuh ketenangan. Tiga batang rokok berserakan di bawah Kakinya, nyatanya tidak cukup Membuat perasaan nya membaik, alhasi, ia mengambil satu batang rokok lagi, dan menyalakan nya dengan pematik api. Seraya memandangi langit malam yang dipenuhi dengan gemerlap bintang.
Sampai saat ini, Agrain masih belum Percaya atas apa yang menimpa nya Setelah kematian Algravin, semua Terjadi secara tiba-tiba. Hidupnya Terasa sepi. Dunia terlalu luas untuk ditinggali seorang diri!
Dunianya memang sudah lama menjadi kelabu. Tidak ada warna, semua nya terasa hampa.
Agrain menertawakan dirinya sendiri. Ia baru menyadari nya sekarang.
Ting!
Lamunannya itu tidak berlangsung Lama, saat layar ponsel nya menyala Dan menampilkan Bubble Chat yang Baru saja masuk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Agrain meremas ponselnya, saat mengetahui sepupunya dalam keadaan tidak baik-baik saja. Usai mengirimkan pesan kepada Larva, Agrain segera pergi dari tempat ini.
🍁🍁🍁
Setelah aksi kebut-kebutan di jalan Raya, Agrain sampai di tempat Larva berada. Dia memarkir kan motor asal, lalu berlari kesana.
Kondisi Larva sangat berantakan. Wajahnya dipenuhi lebam serta luka sayatan di bagian lengan.
Tanpa berkata apapun, Agrain memapah tubuh Larva untuk segera dilarikan ke rumah sakit.
40 menit kemudian....
Larva selesai di tangangi oleh dokter. Dan dokter juga berkata bahwa kondisi Larva sudah baik-baik saja, luka nya hanya luka ringan tidak terlalu dalam.
"gak nyangka gua, lo bisa sakit, Va." Ujar Raska geleng-geleng kepala.
Gara, meletakan buah tangan di nakas lalu duduk di sofa dengan tenang. Diantara yang lain, Gara memang paling waras. "kenapa bisa gini?" tanya Gara, membuka suara.