Bab 24

539 35 4
                                    

Nabila mengambil piring yang sudah disiapkan oleh Melodi, dan mendekatkan makanan yang sudah tersedia di piring tersebut. Hari ini Nabila ingin makan sendiri karena dia berpikir untuk sekarang biarkan perhatian kakak dan cicinya pindah dulu ke Shani, karena Cici kesayangan nya itu lagi sakit dan butuh perhatian. " Bener nih mau makan sendiri, gak mau kak Nju suapin " Shanju menggoda Nabila. " Bener kak Nju, kakak fokus aja sama makanan nya, dedek mau fokus makan dulu" ucap Nabila. Melihat itu Melodi menggelengkan kepalanya pelan, hal kecil seperti ini saja sudah membuatnya bahagia berada di sekeliling adek-adeknya.

Kenapa kakak dan cicinya selalu ingin menyuapi Nabila, karena kalau makan sendiri itu lama, belepotan, satu lagi nih banyakan minum air dari pada suap nasinya. " Dedek makan nya itu jangan belepotan dong sayang, lihat nih bibir nya celemotan" ucap Ayana mengambil tisu dan mengelap mulut Nabila. Mendengar itu Nabila pun menyerahkan piringnya ke Ayana " nih kak Ay " uca Nabila. " Loh kenapa dedek" tanya Ayana. " Dedek capek makan pakai tangan sendiri, kak aja deh yang suapin " jawab Nabila. Shanju yang melihat itu kembali menoel pipi Nabila. " Itu dibilangin dari tadi disuapin aja masih aja ngeyel " keluh Shanju. " Iya kan dedek bisa berubah pikiran di tengah jalan kak Nju" kesal Nabila. " Udah- udah ini kenapa pada berantam sih, makan dulu ntar di lanjut lagi berantemnya " ucap melodi

Shani yang duduk di sebelah veranda pun di suapi oleh kakaknya itu " selesai makan kita kemana lagi kak " tanya Shani. " Hmm gini berhubung Shani gak bisa kena udara yang terlalu dingin kak Mel dan kak Ve memutuskan hanya akan jalan-jalan mulai dari jam 9 pagi sampai 5 sore selepas itu kita kembali ke villa" ucap Melodi yang di angguki semua adeknya pertanda setuju. " Emang kita mau kemana kak ?" Tanya Gracia. " Kita ke kebun teh sama tempat paralayang" jawab Kinal. Mata mereka berbinar-binar mendengar kata paralayang, kecuali Shani karena dia takut akan ketinggian. Mungkin Shani hanya akan melihat saudaranya memainkan olahraga itu. Selesai makan mereka bersiap-siap untuk pergi ke tempat yang akan dituju.

*
*
*
*
*
*
Gracia melirik ke arah Shani. Dia masih sedikit khawatir ke kakaknya ini. Takut-takut alerginya kambuh lagi. " Ci kalau ntar ngerasa gak kuat lagi sama dinginnya bilang ya, jangan kaya tadi malam" ucap Graci. "Heheh siap gege, posesif banget sih " goda Shani. Mereka menaiki mobil dan sekitar 15 menit mereka sudah berada di kebun teh, disana mereka berphoto, makan dan keliling-keliling untuk mencuci mata.

" Ci Shani kesana yok" ajak Gracia.
" Ayok ge " Gracia menggandeng tangan Shani dan berjalan sedikit cepat. "Ge jangan cepat-cepat ntar ja-" ucap Shani. Belum selesai Shani bicara Gracia pun terjatuh tersandung batu. " Nah kan baru dibilang udah jatuh aja " Shani yang melihat Gracia jatuh membantu gre berdiri. " Ada yang sakit gak" tanya Shani. " Enggak ada kok ci" jawab Gracia. Dia merasakan lututnya sedikit nyeri, tetapi tidak ingin merusak masa liburan mereka jadi Gracia tidak memberi tahu Shani, Gracia hanya memberikan senyuman manisnya.

Mereka kembali berjalan mengelilingi kebun teh yang indah ini.

" Ci Shani dingin ngak " tanya Gracia

" Astaga ge kamu nanyain dingin setiap 10 menit sekali loh ini " jawab Shani

" Iya gimana gak ditanyain orang Cici kalau gak di tanyain gak mau ngomong " kesal Gracia

" Enggak kali ini Cici pasti bakal ngomong kok" janji Shani

" Ci beli jagung bakar yok" ajak Gracia

" Gege mau jagung bakar ya" tanya Shani. "ayok Cici temanin tapi kita beli satu berdua aja ya, soalnya Cici mau nyicip aja" Gracia yang mendengar itu menganggukkan kepalanya.

Setelah mereka berputar-putar dikebun teh akhirnya mereka kembali ke mobil untuk berpindah ke tempat wisata berikutnya, tetapi sebelum itu mereka makan siang terlebih dahulu.
Sampai di rumah makan semua fokus dengan makanan masing-masing kecuali Shani, dia melirik ke arah makanan dan tampak tidak berselera.

" Kenapa dek" tanya Kinal

"Hmm Shani gak makan deh kak" ucap Shani lembut

" Lah kenapa gak makan " tanya melodi

" Lihat aja tuh masak sayur semua isinya, itu ada sayurnya, itu ada sayurnya, itu juga ada sayurnya, ini masak gak ada makanan selain sayuran kak" keluh Shani

" Ihh dedek sayur itu kan sehat, kamu coba dulu deh sayur itu enak banget loh, lihat tuh dek Ayu aja suka tuh makan sayur masak kamu enggak suka " ucap Veranda

" Hmm sayur itu berasa makan rumput kak, pahit, terus susah ditelan, ntar kalau kecekik gimana" ucap Shani

" Gak bakalan kok, kamu makan ya, lihat mukanya karena gak makan sayur jadi pucat kan " ucap Ayana

" Ihh kak ay mah, muka Shani mah emang pucat dari dulu kali kak" jawab Shani

" Iya itu karena gak makan sayur Shani Indira Bagaskara " ucap melodi meledek Shani

" Udah-udah sekarang pada makan dulu, Shani kak Ve aja yang nyuapin, bayangin aja sayur nya seperti ayam ntar pasti enak " ucap Veranda

" Hmm mana bisa kak, sayur mah sayur, ayam mah ayam " ucap Shani

" Udah sekarang makan dulu habis itu baru di koment ya sayang" ucap Veranda. Karena kakaknya memaksa Shani untuk tetap makan akhirnya Shani tetap memakan yang telah disediakan. Veranda mencoba menyuapi Shani dengan telaten, tidak banyak Veranda menyuapi Shani sayur karena dia tahu sayur adalah musuh yang nyata untuk adeknya.

" Kak udah kak, sayurnya gak enak " ucap Shani

" Ini dua lagi ya " bujuk Veranda

" Janji ya kak dua lagi selesai" tanya Shani

" Iya iya ini dua lagi habis itu selesai " jawab Veranda

" Heuukk....hueekkk...ihhh kok makin lama makin berasa makan rumput sih kak, Shani udahan aja kak" keluh Shani

" Iya udah minum dulu, jangan dimuntahin sayang coba ditelan " ucap melodi

Mereka sudah selesai makan dan kembali memasuki mobil ke tempat paralayang untuk melanjutkan liburannya. Sesampai disana Veranda dan Shani tidak ikuta bermain karena mereka sama-sama takut ketinggian. Shani hanya duduk di temani teh hangat. Veranda yang melihat Shani kembali menanggalkan jaketnya dan memasangkan pada tubuh Shani.
" Dipakai ya supaya badannya selalu hangat " ucap Veranda. " Kak Ve gak kedinginan " tanya Shani. " Hehehe kak Ve mah tahan dingin dedek, sini kakak rangkul biar tetap hangat terus, dedek senang gak kita liburan bareng" tanya Veranda. Shani melihat kakaknya yang kepalanya di sandarkan ke pundak Ve " senang banget tau kak Ve apalagi kita jarang banget liburan bareng kaya gini kak" ucap Shani

Ahhhhhhhhhhh......ahhhhhhhhhhhh







❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Done guys masih edisi Shani ya, mungkin besok udah bisa gak sesedih kemarin sama hari ini, makasih yang udah support tulisan ini, aku janji bakal buat tulisan ini update Tia hari, heheh hari ini gak bisa update pagi karena sibuk banget ngurus kucing, besok renacanya Double up nih, makasih yang selalu baca tulisan ini, sayang banget sama kalian semua. I love you all

Harmoni Indah Kembali Pulang [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang