A

9 2 0
                                    

Krrriiiingggg
Krrriiiingggg
Krrriiiingggg

Braakk

"ANJING... Berisik bangke?!!" maki seorang pemuda setelah ia melempar jam weker nya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 06.35 dan Arjen kembali menutup matanya. Saat Arjen hampir tertidur lagi, ia mendengar suara ketukan pintu yang membuatnya mau tak mau kembali membuka matanya.

°°°°°

"Tuan muda, apakah anda sudah bangun??
Jika anda sudah selesai bersiap, silahkan datang ke ruang makan karena sarapan sudah saya siapkan"

"Emm, sekarang kau pergilah" jawab Arjen masih dengan suara serak khas orang yang baru bangun.

Arjen mengusap wajahnya kasar, langsung bangun dan berjalan gontai menuju kamar mandi.

Ia selesai bersiap dalam waktu 30 menitan. Dan sekarang jam menunjukkan pukul 06.55 jika ia tidak segera berangkat ia akan terlambat. Arjen turun kebawah dan melihat Mely sedang membersihkan lantai.

"Untuk kedepannya tidak perlu membuat sarapan karena aku tidak akan memakannya"

Mely menatap tuan mudanya dan mengangguk tanda mengerti.

Hal inilah yang Arjen suka dari Mely, maid kepercayaannya. Mely tidak pernah menanyakan setiap keputusan yang Arjen buat. Arjen tersenyum singkat dan berjalan pelan keluar rumah. Ia melihat motornya yang sudah disiapkan.

Arjen mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi membelah jalanan kota yang lumayan lenggang. Jarak mansion dan sekolahnya memang cukup jauh, perlu 45 menit untuk sampai.

-----!-----


Sebuah motor sport memasuki kawasan parkir SMA Pandawa. Arjen membuka helm nya perlahan, yang seketika langsung disambut pekikan dari murid-murid yang ada disekitar parkiran.

GILA GANTENG BANGET. . . .
CALON SUAMI GUE TUH
MANA MAU DIA MA LO
murid baru ya??
wajahnya blom pernah liat gue
cakep bener tu muka
tapi ganteng an Abi ga sih??
Abi ganteng, tapi bosen gue liat nya
kulitnya putih mulus gitu, insecure gue

Arjen hanya menggeleng pelan mendengar pekikan siswi-siswi tadi. Ia segera masuk kedalam dan melangkahkan kakinya menuju kelas XI IPA 1. Arjen berjalan pelan padahal sebentar lagi bel masuk berbunyi. Dan benar saja ia belum sampai ke kelasnya tapi bel sudah berbunyi.

°°°°°

tok tok tok

Arjen mengetuk pintu terlebih dahulu karena ternyata sudah ada guru didalam kelas.

"Ah, kamu pasti murid baru yang dibicarakan kepala sekolah, ayo masuk dan perkenalkan dirimu" ucap seorang guru perempuan bernama Bu Irma.

Arjen berjalan pelan memasuki kelas dan ia mulai mendengar beberapa siswi berbisik memuji wajahnya.

"Kenalin nama gue Arjen Puja Wiradhika, panggil aja Arjen" ucap Arjen yang diakhiri dengan senyuman singkat. Hal itu sontak membuat siswi dikelas itu berteriak histeris.

"Sudah-sudah, gausah teriak ini bukan hutan ya!! Arjen kamu duduk di pojok belakang sana sama Abi"

Arjen mengangguk dan segera berjalan ketempat duduknya. Teman sebangkunya adalah siswa yang Arjen yakini memiliki kedudukan penting disekolah ini, terbukti dengan sebuah pin di kerah bajunya.

"Kenalin gue Abi, ketua kelas ini" ucap siswa itu tepat setelah Arjen mendarat kan pantat nya di kursi.

"Gue Arjen, mohon bantuannya"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A JenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang