Episode 000

904 55 4
                                    

Episode 000: Mau dijodohin.
───────────

























***

Suasana café siang ini amat lah tenang. Tidak terlalu berisik karena hanya terdengar musik lofi yang di setel dengan speaker yang ada di café dan suara mesin kopi. Sesekali juga terdengar suara kecil dari orang orang yang tengah berbincang.

Jennifer, pemilik dari café yang gemar dikunjungi banyak anak muda itu kini tengah berjaga di konter pemesanan.

Ia memerhatikan sekeliling café. Banyak yang tengah berkutat dengan laptop mereka, ada juga yang sibuk berbincang dengan temen teman mereka atau mengambil foto bersama.

Jennifer tersenyum melihat salah satu meja yang di isi keluarga kecil. Gadis kecil di antara dua orang dewasa itu benar-benar menarik atensi Jennifer.

"Bu bos lagi liatin apa?" tanya Michelle, salah satu pekerja di café milik Jennifer.

Jennifer terperanjat oleh suara itu. Ia berbalik menghadap ke arah Michelle.

"Lihat meja itu ga? Gemes banget ga sih anak kecil itu?" kata Jennifer sambil menunjuk meja disudut yang tadi ia perhatikan.

Michelle melihat ke meja itu lalu ikut tersenyum. "Mereka tiap akhir pekan pasti ke sini Bu, ga tau kenapa."

"Eh, iya ya? Kok aku ga pernah lihat sih," ujar Jennifer terkejut.

"Ya 'kan Bu bos jarang di sini kalau akhir pekan," jawab Michelle sebelum melengos pergi dan melayani pelanggan yang baru datang.

"Tapi kok kayaknya muka mereka familiar ya," gumam Jennifer.

Di tengah suasana sunyi itu, ponsel Jennifer berbunyi. Segera si pemilik meraihnya dan masuk ke dalam untuk mengangkatnya.

"Halo, iya Bunda, kenapa?"

Ekspresi Jennifer tampak sangat senang setelah mendengar balasan dari bunda-nya, dengan cepat ia membereskan benda benda-bendanya dan keluar dari ruangan itu.

Jennifer terlebih dulu berpamitan dengan Michelle agar anak itu tidak mencarinya nanti. Setelah itu, ia meninggalkan café dengan mobilnya.

***

Jennifer melangkah kan kakinya dengan cepat menelusuri lorong bercat warna putih sembari memeriksa ponselnya.

Langkah kakinya akhirnya terhenti di depan pintu suatu ruangan yang seminggu terakhir ini sering ia datangi.

Jennifer menghela nafas, menyimpan ponselnya ke dalam bag-nya lalu segera masuk kedalam ruangan tersebut.

Matanya dengan cepat mendapati sang bunda duduk di sebelah bangsal sambil berbincang ringan dengan bubu nya.

"Bunda, Bubu," sapa Jennifer. Wanita itu tersenyum lalu menghampiri kedua orangtuanya.

Bubu nya yang duduk bersandar di atas bangsal ikut tersenyum. "Aduh, anak bubu sampai repot repot datang kesini."

Jennifer menggeleng pelan. "Aku ga merasa repot kok Bu. Bubu gimana? Sudah enakan badannya?" balasnya sambil tersenyum dan mengelus lembut tangan bubu nya.

"Bubu udah gapapa Jen," ujarnya. "Oh iya, ada yang mau Bubu sampaikan ke kamu."

Jennifer mengernyit. Takut kalau sang Bubu akan menyampaikan hal yang tidak tidak.

"Iya Bu, Jennifer dengerin. Bubu mau sampaikan apa ke Jen?"

Beliau tersenyum lalu menggenggam tangan putrinya dengan erat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIJODOHIN!; KazujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang