4. Unexpected Reunion Part II

1.7K 250 13
                                    

〔༻ 🌠 ༺〕

Sinar matahari pagi menembus masuk melalui kaca jendela yang tidak tertutup gorden. Kelopak mata Arel mengedip sekian kali, berusaha menormalkan cahaya yang masuk ke sepasang netranya.

Begitu melihat pemandangan di depan matanya, ia langsung melotot kaget. Ada Nila sedang tertidur menghadapnya. Kurang lebih jarak wajah mereka hanya sejengkal. Tak ketinggalan lengannya yang memeluk Nila dengan sebelah tangan menjadi bantal kepala istrinya itu.

Pikiran Arel sibuk menerka-nerka apa yang terjadi semalam sampai-sampai mereka bisa tidur seperti ini.

Pelan-pelan Arel menarik lengannya dari kepala Nila namun agaknya Nila tetap merasa terusik. Wanita itu menggeliat dan memeluk Arel balik.

Arel seketika mengumpat karena gagal menarik lengannya. Dia beralih melempar tatapan sinis pada Nila yang masih tertidur nyenyak. Setelahnya, entah angin apa yang membuat Arel jadi termangu memandangi Nila.

Dilihat-lihat, menurut Arel Nila cantik juga. Dia juga sedikit menggemaskan. Ya, sedikit tapi mampu membuat tangan Arel bergerak menyentuh pipi tembamnya. Telunjuk Arel menusuk pelan pipi Nila. Tanpa sadar dia terkekeh sendiri.

Jemari Arel kini beralih mencubit pipi Nila. "Bangun."

"Nyenyak banget ya lo tidur di sini?" sindir Arel, menggerak-gerakkan cubitannya pada pipi Nila.

Nila menepis tangan Arel dari pipinya, kelopak matanya terbuka perlahan.

"Siapa yang izinin lo tidur di sini, huh?"

Sudah Nila duga, tadi malam suaminya itu pasti mengigau makanya dia tidak sadar. "Lo sendiri."

Arel mendecih tak percaya. "Mana mungkin," sangkalnya. Dia sungguh tak ingat apapun perihal semalam. "Cepet bangun! Pegel nih tangan gue dijadiin bantal."

〔༻ 🌌 ༺〕

Karin berjalan sembari tangannya sibuk merogoh tas. Mencari ponselnya yang sepertinya terselip di dalam shoulder bag besarnya itu. Karena tidak melihat-lihat ke depan, Karin tak sengaja bertabrakan dengan seseorang.

Bruk

"Maaf." Karin sedikit membungkuk.

"Karin?"

Begitu namanya terlontar dari mulut seseorang yang tak sengaja menabraknya, Karin sontak mendongak. "Jeco?"

"Abis ngisi seminar?"

Karin mengangguk. "Iya."

Saat ini mereka berada di Lakeswara Hotel di daerah Jakarta Selatan. Salah satu hotel bintang lima yang cabangnya tersebar di berbagai kota di Indonesia hingga ke negara tetangga. Lakeswara Hotels Corp. adalah perusahaan perhotelan yang dimiliki oleh keluarganya Jeco. Jeco sendiri menjabat sebagai general manager yang memegang cabang Jakarta.

Sementara itu, Karin adalah seorang influencer di bidang pendidikan. Dia menyelesaikan studi S1 dan S2 di Harvard University. Selama menjadi mahasiswa di sana, Karin rutin membagikan kesehariannya di sosial media. Dia juga suka berbagi tips seputar kegiatan belajar, beasiswa serta kegiatan produktif lainnya.

"Lo udah beres kerja?" tanya Karin.

"Udah, ini mau pulang. Lo gimana?"

"Gue juga mau pulang. Lagi nunggu Kak Moni, belum dateng-dateng juga dari tadi." Kak Moni adalah manajernya Karin, yang tadi hanya mengantarnya lalu pamit karena ada keperluan lain dan akan kembali menjemputnya saat seminar selesai. Namun sampai sekarang Moni belum datang juga.

520 | aedreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang