STORY

5

[Name] berjalan dari gerbang ke gedung sekolahnya setelah di antar oleh Dg beberapa saat lalu menggunakan mobil.

Kemarin DG berkata jika ia akan selalu mengantar sang gadis, dan untuk yang menjemput ia serahkan pada Jonggun dan Jungoo asal sang gadis tidak pulang sendiri.

Lagian benar kata [Name], lelaki itu memang sangat sibuk. Bahkan sebenarnya untuk beristirahat saja ia kesulitan.

"[Name]!"

[Name] menolehkan kepalanya ke belakang ketika mendengar namanya di panggil, "Hyungseok?" Beonya.

Hyungseok tersenyum dengan lembut, "Ingin ke kelas bersama?" Tanyanya.

"Tentu saja!" Seru [Name] sedikit antusias membuat Hyungseok tertawa pelan melihat tingkahnya yang menggemaskan ketika sedang antusias.

"Biar ku bawakan tasmu." Ujar Hyungseok sedikit gugup ketika mengatakan itu, Aku sudah belajar di Facebook jika ingin meluluhkan hati wanita harus seperti ini! Jadi ini tidak mungkin ini salah!

Sang gadis tersenyum lebar, "Wah, kau peka sekali. Terima kasih." Ucapnya sambil memberikan tas miliknya untuk di bawakan Hyungseok, lumayan bab gratis.

Meraka berjalan menyelusuri koridor menuju kelas sambil berbincang, terlihat tidak ada rasa canggung di antara mereka, Hal itu tentu saja semakin membuat banyak rumor tentang mereka yang beredar.

Ketika melihat ke akraban mereka ditambah Hyungseok yang membawakan tas [Name], membuat semakin banyak yang berasumsi jika mereka benar-benar seorang kekasih.

Mereka terus berbincang sambil berjalan, sampai akhirnya tidak terasa jika saat ini mereka sudah berada di depan kelas.

Hyungseok membuka pintu kelas, [Name] hanya mengikutinya di belakang. Sang Gadis melangkah ke arah kursinya, begitu juga dengan Hyungseok yang mengikuti dari belakang lalu meletakkan tas sang gadis di kursinya.

"Terima kasih, ya!" Ujar [Name] tersenyum lebar.

Hyungseok ikut tersenyum, "Iya." Jawabnya berjalan ke bangkunya.

"Hyungseok itu gak punya fashion sense! Dia miskin." Perkataan dari salah satu murid di kelas membuat 1 kelas menjadi ribut dan mulai berbisik-bisik.

[Name] melirik ke arah Hyungseok yang sudah duduk di kursinya, terlihat lelaki itu sepertinya tidak mendengar bisik-bisikan tersebut dari anak kelas.

"Pagi, Jay!" Sapanya tersenyum manis, dan tentu saja di balas anggukkan serta senyuman tipis oleh Jay seperti biasa.

~~•~~

Karena ada sebuah rapat mendadak membuat jam pulang sekolah dipercepat, hal itu tentu saja membuat semua murid bersorak bahagia.

Di kelas juga masih ada Jay yang ingin menemani sang gadis, dan Hyungseok yang sedang telponan dengan ibunya, hingga akhirnya Jay dan [Name] tidak sengaja mendengar jika besok adalah hari ulang tahun Hyungseok.

"[Name]! Jay! Aku duluan ya." Pamit Hyungseok meninggal kelas yang kini hanya tersisa oleh mereka berdua.

Jay mengangguk, begitu pula dengan Sang gadis yang mengangguk sambil melambaikan tangan. "Ya, hati-hati! Sampai jumpa besok!" Serunya tersenyum manis.