"Tidurlah, kalau perlu apa-apa mas bisa memanggilku"
Suho hanya menatap Irene yang sedang meletakkan air putih di sisi ranjang Suho.
"Berhenti menatapku!" Gertak Irene tanpa mengalihkan pandangannya dari gelas dan juga obat-obatan yang sedang dia siapkan di meja kecil yang ada di sisi ranjang.
"Mas.." Teriak Irene yang terkejut saat Suho tiba-tiba menarik tangannya dan mendekap wanita itu dari belakang.
"Mas lepas!" perintah Irene dengan nada tegas tetapi Suho masih saja memeluk Irene dari belakang.
"Sebentar saja, aku mohon" ucapnya lembut sambil tetap memeluk Irene yang sedang memunggunginya di atas ranjang.
"Aku mohon tunggu sebentar lagi, setelah ini aku bisa membuktikan semuanya."
Irene yang semula berusaha melepas pelukan Suho seketika terdiam saat mendengar ucapan Suho. Ada sisi hatinya yang sangat penasaran dengan apa yang sedang dilakukan Suho terkait dengan Prince, tetapi logikanya menahannya untuk bertanya lebih jauh karena itu sudah bukan lagi urusannya.
"Mas tidurlah. Aku akan tidur di kamar sebelah." Ucap Irene sambil melepaskan pelukan Suho dimana kali ini Irene bisa melepas pelukan itu dengan mudah karena tidak ada lagi perlawanan dari Suho. Irene segera bangun dari ranjang besar tersebut lalu keluar dari kamar.
Irene menghela nafas sambil memegang dadanya saat dia sudah menutup pintu kamar Suho, entah kenapa jantungnya terasa berdetak dengan sangat cepat bahkan seolah-olah dia sendiri bisa mendengarkan suara detak jantungnya.
Irene yang merasa ada yang tidak beres dengan dirinya bergegas menuju ke kamarnya, tetapi langkah kakinya terhenti saat secara tidak sengaja dia melihat Arka sedang berdiri di depan vilanya. Matanya tertuju kepada lelaki tampan yang hanya terdiam di depan vilanya tanpa melakukan apapun selain melihat ke arah vilanya.
Irene hanya menatap ponselnya tanpa membalas pesan Arka. Ya, kaca dinding bagian atas vilanya memang hanya bisa dilihat dari dalam, dari luar akan terlihat seperti kaca hitam jadi orang di luar vila tidak akan bisa melihat ke arah dalam seperti orang yang sedang ada di dalam vila yang bisa melihat keluar.
Irene memutuskan tidak membalas pesan Arka dan memilih masuk ke kamarnya untuk merebahkan dirinya. Kepalanya dipenuhi dengan semua hal yang dibicarakan Suho hari ini. Ada sisi hatinya yang masih sangat percaya bahawa Prince bukanlah putra Suho terlepas fakta Suho pernah tidur dengan Elaine, tetapi bukti DNA mengatakan kalau Prince memang putranya yang tentu saja membuat Irene seperti hampir gila kalau harus memikirkan itu semua.
Malam berlalu dan samar-samar matahari pagi mulai menerobos masuk ke dalam kamar Irene yang membuat Irene dengan susah payah berusaha membuka matanya.
"Astaga, aku harus cek kondisi mas." gumam Irene sambil berusaha bangun dan mengusap wajahnya untuk mengumpulkan kesadarannya. Segera dia turun dari ranjangnya sambil memakai kimononya yang memang setiap dia tidur dia akan melepas kimononya dan hanya mengenakan gaun malamnya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Scandal 2
FanfictionRumah tangga yang mereka bangun dengan bahagia tiba-tiba dihadapkan dengan sebuah skandal besar yang membuat rumah tangga mereka ada di ujung tanduk perceraian. Bisakah mereka menyelamatkan rumah tangga mereka?