Bab 23 Azgam Mendatangi Aisyah

91 3 0
                                    

★✾★

Keesokan harinya Khadijah ingin ke kontrakan Aisyah karena hari itu adalah hari sabtu. Aisyah dan khadijah libur pada hari weekend

Pada saat itu Aisyah berada di dapur
menyiapkan masakan untuk Khadijah

Tanpa sepengetahuan Aisyah. Aisyah mendengar suara ketukan pintu dari luar

("tok tok tok")

"Iya tunggu. Siapa ya? biasanya Khadijah kalo udah nyampe langsung buka pintu kok ini nggak ya?" ujar Aisyah

Aisyah membuka pintu tanpa berpikir panjang

Pada saat membuka pintu Aisyah melihat lelaki memakai celana putih,dan mengenakan kemeja berwarna cream dan memakai topi hitam

Mereka berdua sama-sama kaget melihat satu sama lain. Aisyah buru-buru menutup pintunya karena Aisyah tidak mengenakan hijab pada saat membuka pintu

Setelah menutup pintu, Aisyah yang hanya mengenakan piyama dan membiarkan rambutnya terurai langsung berlari ke arah kamarnya untuk mengambil mukena yang tergantung di dalam lemari

Setelah memakai mukena Aisyah masuk ke dapur untuk mematikan kompor dan membuatkan secangkir teh untuk lelaki itu

Aisyah berjalan membawa teh dan kue keluar untuk tamunya

"Pak Azgam ngapain kesini?" tanya Aisyah yang heran

"Kedatangan saya kesini karena saya benar-benar menyesali perbuatan saya pada malam itu. saya benar-benar minta maaf, selama kejadian itu saya berasa dihantui dengan perasaan bersalah jadi saya datang langsung kesini hanya ingin meminta maaf" ucap Azgam

"Saya sudah maafkan, sudah jangan bahas itu lagi" ujar Aisyah

"Kabar kamu gimana sekarang baik? tangan kamu sudah baikan?" tanya Azgam

"Alhamdulillah baik, iya sudah baikan tapi memarnya belum hilang" ucap Aisyah

"Oh-ya, geng motor itu sudah di tangkap, kamu sudah tau?" tanya Azgam

"Alhamdulillah kalau sudah ditahan, saya harap mereka nggak ngelakuin hal yang sama. Mudah-mudahan dengan ditahan memberikan efek jera dan nggak akan ngulangin kesahalahan yang dulu" ujar Aisyah

Tak lama kemudian Khadijah akhirnya sampai di kontrakan

"Assalamualaikum" ucap Khadijah. Aisyah dan Azgam menjawab salam Khadijah

"Lagi bicarain apa nih, kok nggak ngajak" ujar khadijah

"Nggak penting sih, ehh sini duduk saya buatin teh dulu ya" ujar Aisyah sambil berjalan menuju ke dapur membuat secangkir teh hangat untuk Khadijah

★✾★

"Azgam akad nikah kamu tanggal berapa?" tanya Khadijah

"Nggak usah bahas itu" jawab Azgam

"Loh kenapa kan itu hari terbaik kamu" ucap Khadijah

"Nggak jadi" ujar Azgam

"Nggak jadi kenapa? Kamu nggak jadi nikah?" tanya Khadijah kepada Azgam

"Iya saya nggak jadi nikah" ucapnya

"Tunggu kok saya nggak dapat info kalau kamu nggak jadi nikah, emang kenapa kamu nggak jadi nikah?" tanya Khadijah

"Kita berdua nggak ada jodoh" ucapnya

"Nggak ada jodoh maksudnya gimana?" tanya Aisyah

"Dia tiba-tiba batalin pernikahan" sambil meminum teh yang disuguhkan

Aisyah dan Khadijah seketika terdiam mendengar apa yang dikatakan Azgam

"Kenapa tiba-tiba di batalin pak?" tanya Aisyah dengan rasa ingin tahunya

"Nggak tau alasannya kenapa sampai hari ini saya masih belum tau alasannya kenapa, dia cuman nyampein kalau dia mau batalin pernikahan ini" ujar Azgam

"Jadi semua keluarga kamu sudah tau?" ucap Khadijah

"Sudah termasuk orang tua kamu, kamu nggak tau info ini?" tanya Azgam kepada Khadijah

"Nggak mama sama papa nggak pernah bicarain ini kesaya" ujar khadijah

"Mungkin papa mama kamu, ngiranya kamu sudah tau jadi dia nggak bahas ini ke kamu" ujar Azgam

"Mungkin sih" ucap Khadijah

"Oh iya besok saya mau ke kampung mau ikut nggak" tanya Azgam kepada Khadijah

"Ngapain saya ke kampung kamu mending saya kekampung saya daripada ke kampung kamu" ujar khadijah sambil meminum teh

"Kamu Aisyah nggak pulang kampung?" ujar Azgam

"Nggak, insyaallah minggu depan saya mau balik ke kampung" ucap Aisyah. Azgam merespon dengan anggukan kepala

"Kalau begitu saya pamit dulu ya.. soalnya ada kerjaan yang mau saya selesaiin assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam" ujar Aisyah dan khadijah dengan serentak

★✾★

Wanita Yang Tepat Untuk Lelaki Misterius [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang