[15] Final

151 14 2
                                    

Sorry for typo(s)
...

Song Yuqi's pov

Tubuhku bergetar, kaki ku melangkah mengarah kepada suatu ruangan. Ruang jenazah.

Aku tak menyangka suatu hari aku akan menghampiri ruangan ini, dan aku menghampirinya untuk melihat teman ku. Minnie, tubuhnya yang telah membusuk karna dibiarkan begitu saja setelah ia mengakhiri hidupnya.

Aku ditemani oleh Mingyu, ia tak kalah hebat terpukulnya dibanding dengan ku.

Seorang perawat datang, aku melihat nama di nametagnya. Aku sedikit menggali informasi, dan syukurnya ia mau menjawab.

"Kenapa kalian tidak melaporkan ke kantor polisi?" tanya ku sambil mengelap air mata yang menetes.

"Sudah, tapi polisi hanya memberikan identitas korban karna mereka tidak meneliti kasus bunuh diri. Kami mengotopsi korban setelah mengetahui tentang kasus pembunuhan yang beredar hanya untuk memastikan apa korban benar benar mengakhiri hidupnya atau dibunuh" jelasnya.

"Bagaimana hasilnya?"

"Laporan sudah diserahkan kepada kepolisian, dan seingatku tertulis dilaporan bahwa korban sempat bertarung dengan seseorang dan melawannya karna ada bekas perlawanan"

"Choi Soobin sialan!"

***

Normal pov

"Kang Daehyun" panggil Soobin dengan suara yang dingin.

"Ya? Ada apa pak pembunuh?" tanya Daehyun sambil tersenyum penuh arti.

"Apa kau yakin, apa ini semua akan setara?"

"Tidak akan, rasa sakit yang dia terima tak sebanding dengan yang kita rasakan"

"Tapi aku tak sabar dengan pengadilan besok, aku tak sabar melepas semua ini" sambung Daehyun.

"Aku.. aku juga ingin segera membersihkan nama ku"

"Nama mu akan bersih sebentar lagi Soobin, tetapi nama ku akan kotor"

"Tidak apa, lagi pula kau kan sudah mati"

Salah satu pengawas di penjara memanggil Soobin. Sebenarnya jam besuk belum habis, bahkan belum dimulai. Tetapi hari ini adalah sidang, sehingga hari ini mereka akan pergi ke pengadilan.

Soobin yang dituduh sebagai pelaku bahkan tak merasakan gentar dalam hatinya. Ia hanya berpikir apakah ini akan sejalan dengan rencananya? Atau hanya akan berakhir kembali dengannya sebagai pecundang.

Tangannya tetap diborgol hingga masuk ke ruangan persidangan. Disebelahnya sudah duduk si pengacara ternama, Hueningkai. Wajahnya berseri melihat Soobin masih baik baik saja, sayangnya mereka tidak bisa berpelukan untuk saat ini.

Semuanya berjalan dengan lancar, Yuqi sebagai penuntut, Lucas dan Mingyu sebagai saksi, dan Soobin sebagai terdakwa. Hingga akhirnya, perdebatan dimula.

"Bukti yang diberikan jaksa penuntut jelas tidak valid. Ini hanya berdasarkan kesamaan dari setiap korban, bahkan ucapan yang diberikan saksi pun tidak bisa begitu saja dipercayai." itu argumen yang Hueningkai berikan.

"Tetapi kasus ini tidak memiliki titik cerah sama sekali, dan terdakwa bisa kita gunakan sebagai batu lompatan atas terpecahkannya kasus. Lagi pula, kenapa setiap orang terakhir yang korban temui adalah terdakwa?" bela pengacara pembela dari pihak lawan.

"Kalau begitu seharusnya terdakwa tidak bisa ditahan atas hal ini. Pertama-tama, mari kita luruskan terlebih dahulu apa alasan kenapa terdakwa bisa berada di penjara. Yaitu karna perkelahian dengan kakak laki-lakinya, saudara Huang Xuxi. Perkelahian itu mencederai satu sama lain, tetapi mengapa yang ditahan hanya terdakwa dan mengapa harus ditahan ketika itu adalah perkelahian bukan penganiayaan?"

Kali ini Lucas diberikan kesempatan menjelaskan, "Itu karna ia tak terima karna saya menjadi saksi di persidangan untuk melawannya."

"Iyakah? Tetapi kami memiliki bukti atas hal tersebut, izinkan kami untuk mendengarkan bukti Yang Mulia," setelah mendapatkan izin, satu ruangan itu langsung dapat mendengar semua pembicaraan Soobin dan Lucas saat berkelahi. Jelas-jelas saat itu Lucas mengancamnya untuk mengaku sebagai pelaku.

"Dari sini kita juga mendapat petunjuk baru bahwa orang yang terakhir yang bertemu dengan korban bukanlah terdakwa melainkan saksi. Ya, saksi adalah kekasih dari korban— saudara Minnie. Bukti berikutnya berasal dari dashcam mobil taxi yang sempat melintas di sekitar pasar malam Blue Hour. Mereka berjalan bersama dengan bergandeng tangan." Hueningkai menunjuk layar yang menampilkan video sekilas Lucas dan Minnie bersama.

"Dan kami— sebagai pihak yang menemukan jasad korban saudara Minnie juga melakukan pengecekan di sekitar TKP. TKP adalah sebuah gedung kosong yang ternyata memang sering dikunjungi oleh keduanya. Dari rekaman cctv yang kami dapatkan, pada malam itu mereka berdua masuk kedalamnya. Namun, yang keluar hanyalah saksi. Jadi dapat dikatakan provokator dari terjadinya bunuh diri ini bukanlah terdakwa tetapi saksi, yaitu saudara Huang Xuxi."

"Saudara Huang Xuxi, bisakah kau memberikan pembelaan terhadap hal ini?"

Lucas tak menjawab. Badannya gemetar tak ada yang membantunya. Ia menatap kekasihnya yang sudah menangis tak ingin melihatnya. Ia pingsan di tempat.

Sidang hari itu di tutup serta di menangkan oleh pihak Soobin. Tetapi dalam jangka waktu dekat, jika ditemukan bukti terbaru tentang pembunuhan ini. Maka akan segera dilaksanakan sidang selanjutnya.

...

Guys, i'm really sorry cause semenjak aku naik kelas aku jadi makin sibuk huhuu. Aku udah nyiapin untuk episode selanjutnya. And i'm so sorry (again) karna part persidangan ini ngaco banget, ya soalnya aku ga pernah ikut langsung (i wish i never had). So.. ya hope you guys enjoy it.

Best(killer)friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang