"Aku mungkin tak bisa menolong orang lain disetiap hal tapi aku akan berusaha menolongnya dengan kemampuan juga keahlianku sendiri"
Asyafany Al-GhifariGalang, Danu dan Naqis sedang melakukan sholat berjamaah Dzuhur meski mereka seorang anak motor tapi kewajiban akan ibadah masih tetap mereka jalani.
Setelah sholat Galang dan yang lainnya kembali ke ruang tengah untuk berkumpul sembari memakan makanan ringan sewaktu menunggu Haikal kembali ke basecamp. Ditengah percakapan tiba-tiba suara dering handphone berbunyi sontak ketiganya memeriksa gawai masing-masing namun asal suara handphone itu milik Naqis.
"Halo, assalamualaikum!" Ujar Naqis.
"Halooo Naqis!" Sahut Raya gemetar.
"Ray lho kenapa kok gemetar gitu suaranya!" Tanya panik Naqis.
"Haaaa, Haaaah... Naqis qisss tolong kita sekarang!!" Ujar lagi Raya yang masih berlari sembari bernafas terengah-engah dari kejaran peneror.
"Lho tenang dulu! ... Maksud lho tolong kenapa?" Tanya lagi Naqis.
"Hmmm, gueee dan Raya dikejar sama para peneror, lho harus bantu kita sekarang yah!!" Teriak Naurah sembari nafas terengah-engah dan sesekali meneguk Slavina.
"Iyah qis ini gue Raya minta bantuan lho sekarang!!!!" Ujar kembali Raya untuk mempertegas.
"Woooy berhenti lho!!!! Teriak dari salah seorang peneror yang terdengar ditengah percakapan.
"Astaghfirullah, Naurah ayo kita lari cepatttttt!" Ujar Raya yang segera mematikan handphone dan mengajak Naurah untuk kembali berlari dan bersembunyi.
Tututttttt
........
"Ray"
"Ray"
Naqis yang mendengar suara peneror tersebut sedang mengejar Naurah serta Raya membuatnya semakin khawatir akan keadaan kondisi mereka berdua saat ini mengingat hanya Raya yang bisa ilmu bela diri. Galang yang penasaran akan percakapan Naqis tadi yang bikin dirinya juga Danu khawatir membukanya dengan pertanyaan.
"Qis, lho kenapa dan siapa yang telpon tadi?" Tanya Galang penasaran.
Naqis yang menarik nafas dalam-dalam dan mengembuskannya dengan gusar."Naurah dan Raya sekarang sedang dikejar sama peneror itu sekarang kita harus tolong mereka!!!" Jelas Naqis.
"Astaghfirullah, hayo kalau gitu kita harus cepat!" Sahut Galang.
Danu dan Naqis merespon dengan anggukan serta menuju garasi basecamp dengan berlari ke arah bagasi menuju ke tempat Raya juga Naurah berada.
##
Asya melaju mobilnya dengan kecepatan tinggi sembari mengikuti arahan dari sang peneror. Tanah yang luas seperti tanah lapang, jauh dari kerumunan orang menjadi tempat pemberhentian peneror sebagai tempat asosiasi dengan Asya untuk bisa menyelamatkan anak kecil yang mereka bawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amanah Cinta (END)
Espiritual(Spiritual - Romance) Follow yuk sebelum baca :) Yuk jangan lupa di feed juga komentar.... !!!! 🌻Berkisah tentang seorang gadis yang bernama Asyafany Al-Ghifari. Suatu hari Asya mendapatkan sebuah amanah terakhir dari sang ayah, namun ditengah perj...