[36] Rapat Ketua Klub Sekolah

7 0 0
                                    

Dilarang plagiat.
Plagiat, adalah tindakan kriminal. Dampak negatif, anda bisa viral, malu dan mendapatkan dosa.

Tetap berkarya, meski sepi.
Menerima krisar dan penandaan typo.

"Jika ada yang paling menyeramkan dari seorang ibu, itu adalah Rega dalam mode bertarung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jika ada yang paling menyeramkan dari seorang ibu, itu adalah Rega dalam mode bertarung."—Prian.

...


Ujian Akhir Semester berlalu. Bukan hanya itu, tiga hari lagi SMA Negeri 7 akan mendengar hasil perjuangan kelas tiga dalam meraih selembar kertas bernama ijazah.

Dari pada beristirahat setelah terpapar banyaknya soal ujian, Hafiz memilih untuk mengadakan rapat bersama ketua klub. Pikirnya semakin cepat rapat diadakan, semakin sedikit tugas bulan depan, semakin luang pula kesempatan dia mendekati Rega. Memikirkannya saja sudah membuat Hafiz senang bukan main.

Meja bundar di tengah ruang OSIS menunjukkan seberapa siapnya OSIS mengadakan rapat. Plang name table, disusun rapi oleh Nilam di atas meja. Kala waktu sudah menunjukkan pukul 13.30, para ketua klub yang sudah di tunggu kehadirannya pun datang. Masing-masing dari mereka masuk bersama dengan wakil ketua klub kemudian duduk di kursi berdasarkan plang name table masing-masing.

Berbeda dengan ketua klub lainnya yang sudah duduk ditempat mereka masing-masing. Rega dan wakilnya—Gabi— berdiri membeku. "Ada apa Rega?" tanya Marsello.

"Harus banget kita duduk berhadapan sama ketua OSIS?" bukan Rega yang bertanya melainkan Gabi.

"Omo, omo, maafkan diriku. Tapi, aku menyusunnya mengikuti urutan tadi, jadi tidak tahu kalau plang nama milik klub seni dapatnya di tengah," ucap Nilam sembari tertawa kecil. Mengabaikan hal tersebut, Rega memilih untuk segera duduk di tempatnya bersama dengan Gabi. Rasanya wajah Rega sangat panas ketika Hafiz menatapnya dengan senyum manis sembari mengedipkan sebelah matanya. Dia tahu, ini sudah direncanakan oleh Hafiz.

"Selamat siang semuanya. Saya minta maaf karena mengundang kalian di waktu yang tidak tepat ini. Terima kasih pun saya ucapkan, karena meski tidak tepat, kalian tetap bersedia untuk hadir. Tanpa membuang waktu, saya mempersilahkan Ibu Sekretaris untuk memulai rapat ini," ucap Marsello sembari meletakkan map hitam berjudul 'laporan klub tata boga' di atas meja Hafiz.

Nilam, "Berhubung bulan depan setiap Klub bisa kembali melaksanakan kegiatannya secara normal, kami dari OSIS sengaja mengadakan rapat ini lebih cepat dari yang seharusnya. Rapat bulanan ini akan membahas mengenai masalah yang terjadi pada setiap klub. Dengan itikad baik, klub yang akan kami bahas pertama kali adalah klub tata boga."

Ayana, "Pas. Tidak ada keluhan, tidak ada masalah desu!"

"Kapan kerja sama kalian dengan bu Irene akan dijalankan?" tanya Hafiz.

"Bulan depan, Pak Ketua."

"Ada keluhan mengenai dana bulanan?"

"Aman terkendali, Pak. 300.000 per bulan bisa dijadikan modal jualan di kantin."

Satu Semester Untuk Hatimu [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang