~15~

669 116 22
                                    

"Kemana mereka pergi untuk wawancara." Sung Jinwo tiba di lokasi yg diberitahu oleh Cale.

Bandara. Tempat mereka janjian untuk bertemu. Dan Sung Jinwo sudah sampai, tetapi dia tidak menemukan sosok teman²nya.

"Haaaa.. Karena inilah aku menyuruh mereka untuk berdiskusi bersama²" Dia mengeluh sambil menyeka keringatnya.

Jinwo sudah berlari mengelilingi setengah dari bandara itu untuk mencari kelompoknya.

Dia buru² datang karena pesan terakhir yg ditinggalkan oleh Kim Dokja.

Kami sudah selesai, cepatlah datang atau kau akan ditendang dari kelompok
15.49

Selesai membaca pesan itu, dia langsung buru² pergi tanpa memedulikan pendapat org² yg ada diruang meeting saat itu.

Entah kenapa dia merasa kalau pesan dari Dokja itu aneh karena dia tau orang seperti apa Kim Dokja akhir² ini, dan firasatnya juga benar² buruk sejak tadi.






















Sambil mengacak-acak rambutnya Sung Jinwo bergumam, "Dimana kalian sebenarnya".
















-_-_-_-_-_-_-

Di sebuah ruangan terpencil. Hanya ada 4 orang. Satu org yg sedang duduk di sebuah kursi bak seorang penguasa, dua lainnya yg sedang memegang masing² tangan dari satu orang yg terakhir.

"Tidak ku sangka tuan muda yg lemah ini pergi tanpa seorang pengawal pun." Ucap pria yg sedang duduk dikursi dan menatap rendah pada mangsa yg baru ditangkapnya.

"Awalnya aku tidak percaya kalau itu adalah kau, tetapi setelah kulihat² lagi ternyata itu benar kau." Lanjutnya sambil menyeringai.

"Mmmhh.. Mmm.. Mh"

"Ooohh lihatlah hama kecil ini yg sedang berusaha untuk berbicara." Sekarang wajah pria itu benar² terlihat seperti seorang npc sok kuat.

"Lepaskan kainnya." Dia memberi perintah kepada anak buahnya untuk membuka kain yg sedari tadi menutupi mulut seorang pemuda yg tadi mereka tangkap.

"Hah.. Hah.. Dimana.. Haa.. Kau menyembunyikan teman²ku." Ucap Pemuda itu dgn tatapan yg benar² marah, bahkan tidak aneh jika dibilang bahwa dia seperti ingin membunuh seseorang dgn tatapannya.

"HAHAHAHAHA LIHATLAH HAMA YG TIDAK TAU DIRI INI"

Pria itu tertawa terbahak-bahak saat menyaksikan pristiwa didepannya. Bukannya memedulikan dirinya sendiri, pemuda itu malah lebih peduli kepada teman²nya.

Sambil menyeka air matanya dia berkata dgn sombongnya dan penuh kebencian.

"Baiklah.. Akan ku beritahukan karena aku baik hati"

"Teman² mu saat ini sedang berada di tempat yg tidak seorang pun bisa temukan." Dia memberikan jeda pada kata²nya untuk melihat reaksi pemuda itu.

"Dan aku yakin mereka sudah tidak bisa menggunakan kaki mereka.. HAHAHAHA." Pria itu tertawa dgn gembiranya saat melihat ekspresi pemuda itu.

"INI DIA. Wajah putus asa mu, aku sudah lama menunggunya." Dgn senyum yg licik, pria itu menatap tajam pada sang pemuda dan bertanya.











"Apa yang akan kau lakukan.  Cale Henituse"
















"Mati dan pergilah ke neraka bajingan." Dengan senyum yg tak kalah liciknya Cale membalas perkataan pria itu.

"Aku tau kau akan keras kepala, buat dia pingsan"

Setelah mengatakan hal itu, orang yg berada di samping kanan Cale langsung membuatnya pingsan.

OTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang