【 Maaf Dan Terimakasih 】
Rangga, seorang pria dengan seribu pertanyaan. Siswa maupun Siswi di sekolah nya pasti akan mencoba mencari tau siapa dia? Namun tetap saja tidak ada seorang pun yang tau. Berita yang menjadi rahasia umum adalah dia adik tiri dari seorang Cakra Wisanggeni Putra. Seorang brandalan yang sayang nya memiliki kepopuleran yang tinggi karna seorang model di usia muda.
Memiliki pekerjaan yang cukup bagus dan menjadi salah satu pengusaha makanan termuda. Sedangkan adik nya, Rangga adalah seorang pelayan Cafe paruh waktu yang menerima gaji yang tidak tentu, terkadang Rangga mendapat upah yang banyak namun juga mendapat upah yang sedikit.
Tentu, dia tidak peduli dengan itu, bagaimana pun juga itu bukan lagi urusan nya. Rangga hanyalah anak dari seorang lacur yang di hamili oleh ayah nya, lalu wanita jalang itu meninggal dan menitipkan seorang putra ke keluarga nya.
Kabar ketika ayah nya menghamili wanita lain membuat sang ibunda depresi dan mengalami gangguan jiwa ringan. Putra yang masih ber umur 6 tahun pada saat itu hanya mengetahui bahwa ibunda nya menginap si hotel karna pekerjaan nya, dan dia mendapat seorang saudara baru, Rangga.
Tidak ada yang tau kapan Putra mengetahui segala nya yang jelas semenjak awal masuk Sekolah Menengah Pertama Putra mulai menjauhi Rangga. Itu membuat sang adik tiri tentu saja sedih, tanpa alasan kaka nya menjauhi diri nya.
Namun tetap saja menjadi misteri kenapa ibunda dari Rangga harus meninggalkan dunia untuk selama nya. Rangga masih mendapat uang dari ayah nya, sebagai nafkah namun tidak jarang ayah atau ibu tiri nya memukul Rangga berkali-kali saat mabuk.
Terutama ibu tiri nya, Rinjani Triana Wulandari. Wanita itu sering kali mencambuk Rangga dengan sabuk hanya untuk memuaskan rasa marah nya saat mabuk.
Sekarang, kita kembali ke masa kini. Di mana Rangga yang sudah menduduki bangku SMA kelas 11 di sekolah yang cukup terpandang.
Rangga sedang berada di ruang OSIS, mengerjakan beberapa hal yang harus di kerjakan. Semua pekerjaan OSIS dia yang mengurus nya termasuk pekerjaan dari Ketua OSIS. Aneh memang, tapi itu lah nasib nya, harus rela mengorbankan waktu tidur nya demi tidak di maki atau pukulan yang ia terima.
"Heh" panggil seorang wanita yang memasuki ruangan itu tanpa mengetuk. "Kerjain punya gue juga" wanita itu melempar kertas nya membuat kertas berhamburan kemana-mana. Setelah melempas kertas itu ia pergi begitu saja.
Rangga hanya menghela nafas dan tersenyum kecil, 'Udah gappa.. terima aja' batin nya dan memungut kertas kertas itu.
Saat tangan nya ingin memungut kertas yang di berserakan di lantai, ada kaki yang menginjak kertas itu. Membuat Rangga mendongak untuk melihat sang pelaku.
Putra, kaka tiri nya adalah pelaku nya, ia menatap Rangga tajam dengan mata yang mengisyaratkan kemarahan membara. Ia kemudian menarik tangan Rangga yang membuat pria itu hampir tersungkur ke depan.
"Kak kenapa?" Tanya Rangga memastikan, ia bukan takut sungguh. Dia bisa saja memukul kaka nya berkali-kali, namun ia tau bahwa perilaku nya akan membuat diri nya bertambah menderita.
"Gk usah banyak omong, ikut gue"
Kedua nya tetap berjalan menuju belakang gedung sekolah. Putra kemudian melempar Rangga ke pojok dinding yang membuat kepala Rangga terbentur, dan menyebabkan ringisan pelan.
"Mangsud lo apa deketin cewe gue?" Putra mendekat ke arah Rangga dengan tatapan tajam dan tangan yang mengepal.
"Bukan gitu mangsud ku kak, kak Mustika cuma nolongin" jawab Rangga mencoba untuk memberitahu keberanan kepada Putra.
YOU ARE READING
Maaf Dan Terimakasih
RandomNa Jae-min - Adipta Rangga Abimanyu seorang Siswa di SMA terpandang yang menduduki bangku kelas 11 di sana. Terkenal akan kepintaran nya, dan menjadi bagian OSIS di sekolah nya serta dia juga mengikuti beberapa olimpiade. pintar bukan? namun di bali...