Finally aku up cerita si Belva...
Selamat bermalam minggu ya !!!
Masih banyak Typo. Jangan lupa meninggalkan vote dan komentar baik disini...
Happy reading and enjoy...Tubuh polosnya hanya tertutup kain dengan motif batik berwarna hijau lumut. Sudah 1 jam pula wanita itu tertidur pulas dalam posisi tengkurap karena kegiatan memuaskan yang sebelumnya ia lakukan.
Alunan musik yang terdengar hangat ditelinganya serta aroma rosemary yang muncul dari humidifier seakan-akan meminta Belva untuk tetap terlelap saja siang ini. Jika diamati baik-baik, wajah damai gadis itu terlihat amat sangat tenang. Tidurnya yang sangat pulas seakan-akan mengatakan jika wanita itu tidak perlu memikirkan hal memusingkan mengenai pekerjaannya.
Tak lama muncul orang lain dari pintu masuk utama ruangan spa VIP yang sedang Belva gunakan siang ini. Seseorang yang sudah mengabdikan diri bekerja untuk keluarga Belva bahkan saat Belva masih menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Siapa lagi kalau bukan Rena si asisten, mana ada lagi orang yang seenaknya masuk menemui Belva tanpa permisi selain dirinya.
"Bu..."
"Bu Belva..." Ujar Rena lembut disamping telinga atasannya berniat membangunkan Belva.
"Bu..." Kata Rena lagi sebab tak ada pergerakan apapun dari Belva.
Dengan memberanikan diri tangan Rena menyetuh pundak telanjang Belva dan mengguncangnya pelan, "bu ada pak Raka di ruangan ibu...!!!"
"Pak Raka nunggu ibu sekarang..." Kata Rena lagi masih dengan mengguncang tubuh Belva.
Belva yang samar mendengar nama papinya disebut segera terbangun. Mengumpulkan lagi kesadarannya sebelum benar-benar membuka matanya lebar.
Rena kembali berdiri tegak disamping ranjang kecil yang Belva tiduri begitu gadis itu mulai bangun dari posisi terngkurapnya.
"Papi !??" Tanya Belva memastikan bahwa pendengarannya masih berfungsi baik.
"Iya bu."
"Astaga papi ngapain sih jam makan siang kesini...!!!" Nada bicaranya yang terdengar kesal memastikan jika gadis itu tidak suka dengan kedatangan ayahnya. Terlebih Raka sama saja mengganggu waktu istirahatnya pasca dipijat oleh karyawan spa yang ada di hotel tempatnya bekerja.
"Tolong bajuku Ren !!!" Titah Belva pada asisten sekaligus sekretarisnya.
Wanita itu bahkan segera bergegas mengambilkan pakaian Belva yang disimpan pada lemari yang memang disediakan oleh pengelola spa. Tanpa merasa canggung Belva mengenakan kembali pakaiannya didepan Rena. Sebab dress katun berwarna deep maroon yang Belva kenakan hari ini perlu bantuan Rena untuk menarik zipper yang terletak dibagian belakang dress-nya.
Dengan buru-buru kaki yang dibalut Stiletto setinggi 12cm itu berjalan cepat menuju ruangan Belva. Diikuti Rena tentunya.
Belva merapikan lagi rambutnya begitu ia sudah berdiri didepan pintu kantornya.
"Papiiii....!!!" Seru Belva dibuat seriang mungkin begitu ia masuk kedalam ruangannya dan menemukan laki-laki berusia pertengahan 50 tahun itu sedang duduk tenang menunggu.
"Dari mana !??" Tanya Raka dengan tatapan tegasnya. Nada bicaranya yang terkesan berat sudah diprediksi oleh anak pertamanya.
Dengan tingkah manja Belva mendekati Raka. Duduk tepat disamping lelaki dengan setelan jas berwarna navy itu dan memeluk erat lengan kiri papinya. Dengan tatapan lembut gadis itu menjawab, "tadi habis dari restoran atas, cek situasi lunch disana."
Padahal yang sebenarnya terjadi sebelumnya gadis itu sedang memanjakan diri di spa. Merasakan betapa enaknya pijatan karyawan spa-nya yang tak perlu diragukan lagi keahlian mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO, BELVA !
Literatura KobiecaKetika mimpi yang sudah dia gantung tinggi-tinggi harus secara paksa terjatuh. Semua yang seharusnya bisa mengalir layaknya air, nyatanya tak semulus kata pepatah. "Oke, kali ini Belva ikuti kemauan papi lagi." jawabnya lemah tak bisa membantah. Dil...