rencana

799 50 2
                                    

Pagi hari pukul 05.00, (name) terbangun dan mendengar suara keributan diluar, lagi...

Ayolahh, kenapa tidak bisa tenang sehari dua hari saja. (Name) lelah mendengar semua kata yg keluar dari mulut pria brengs** itu.

Lagi² (name) harus menutup kedua telinganya dan hanya bisa menangis...

20 menit berlalu, rumah itu kembali tenang. Tidak seperti biasanya, biasanya bertengkar sampai 30 menitan, ini 20 menit?

Karena sudah tenang, (name) bangun dan merapikan tempat tidurnya. Lalu mengambil handuk untuk mandi, karena jam menunjukkan pukul 05.20, Dg pelan² (name) mendekati pintu kamarnya, saat hendak membuka (name) mendengar kata² yg ia inginkan dari dulu agar rumahnya kembali tenang.

"Sudahlah! Aku muak berkelahi dg mu! Lebih baik kita Cerai saja!"

(Name) entah kenapa perasaan nya sekarang kaget sekaligus senang.

"Akhirnya... Kenapa tidak dari dulu saja huh?" Ucap (name).

Lalu (name) pergi keluar dari kamarnya, keadaan rumah tidak terlalu berantakan. Hanya bantal sofa yg berserakan di mana², seperti biasa ayahnya selesai berkelahi akan keluar rumah pergi entah kemana.

"Ohayou (name)^^" sapa(?) Ibu (name).

"Hoam... Ohayou" ucap (name) berpura-pura mengucek matanya agar kelihatan bangun tidur.

"Ara, kenapa putri ibu ini malas yaa?" Goda ibunya.

"Aku ga malas kok!" Elak (name).

"Yakan maunya ketemu sama Sei, iyakan~" goda ibunya lagi, yg membuat wajah (name) memerah karena malu.

Ayolah! Ini masih pagi, udh di bikin salting aja sama ibu sendiri:').

"S-sudahlah! Aku ingin mandi!" Ucap (name) lalu pergi dg wajah memerah.

"Hahaha, wajahnya merah lhoo~"


























Selesai mandi dan selesai menggunakan seragam, (name) kedapur untuk sarapan.

"Wuaa, Nasi goreng?" Tanya (name).

"Iya" jawab Ibu (name).

"Oh, hari ini gausah bawa bekal ya? Bawa uang aja ya?" Ucap Ibu (name).

"Oke!!"

(Name) pun duduk di meja makan dan mulai memakan sarapannya. Selesai makan (name) minum lalu pamit pergi sekolah.

"(Name) berangkat ya bu!"

"Hati² di jalan!"

(Name) pun melangkahkan kakinya pergi dari rumah dan berjalan menuju sekolah.

"(Name)!!" Panggil seseorang. Hiori Yo.

Hiori ini Sahabat (name) sejak SMP.

"Bareng yuk!" Ajak Hiori.

"Gas lah!" Ucap (name).

Yap, itu Hiori Yo. Salah satu sahabat terbaik (name),rumah terbaik (name), obat terbaik (name), org terbaik untuk (name). Hiori dan (name) ini bisa di bilang sama, bedanya Hiori memiliki bakat sedangkan (name) tidak. Bakat (name) hanya menangis, dan menangis.

"(Name), bagaimana keadaan rumahmu?" Tanya Hiori.

"Seperti biasa" jawab (name), lalu Hiori mengangguk-angguk paham.

"Kau tau? Ibu dan ayah ku ingin bercerai" ujar (name) enteng.

"Hah?! Beneran?!" Kaget Hiori.

"Sumpah demi Reo yg kepicirit" ucap (name).

Bayi Besar [ Nagi Seishiro x Reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang