STEP BROTHER !
"Biar kutebak." Na jaemin menunjuk seseorang dihadapannya, "lagi-lagi kau memberontak dari Mark demi menyelamatkanku?" Decihnya seketika, ia lalu bersandar pada dinding dibelakang dengan tersenyum remeh, "kau berusaha terlalu keras, Jeno-ya."
Meski kesadarannya tak begitu jelas, sepertinya hal itu tak mempengaruhi jaemin sama sekali. Ia masih dengan santai berbicara mengabaikan beberapa luka di wajah dan kakinya saat ini, seragam yang sekarang ia pakai bahkan sampai tak berbetuk, kemeja dan almamater sobek disetiap sisi.
"Menggendong mu kemari begitu berat, seharusnya kau berterima kasih."
Tak ada nada simpati yang terasa, wajah itu menatapnya dengan pandangan datar seperti biasa. Suara itu jelas-jelas tak ramah, Tapi entah mengapa jaemin kadang heran dengan sikap yang ditunjukkan Jeno padanya, begitu berbanding terbalik.
"Lihat! Kalimat mu sama sekali tak menjawab pertanyaan ku."
Jeno menatap tubuh yang terduduk itu tak minat, "berhenti bicara, dan segera pulang." Titahnya.
jeno akan segera berbalik untuk beranjak pergi, tapi sebelum itu terlaksana, suara milik jaemin kembali menginstruksi. Tapi kali ini sepertinya hal yang terucap berhasil membuat ekspresi Lee Jeno berubah.
"Kau mau Kemana?" Tanya jaemin, "ingin berbohong pada Mark lagi dengan alasan tak menemukan ku? Dude, jika ini hanya sekedar tentang rasa kasihan, sebaiknya lupakan."
"Kalau begitu menjauh lah dari masalah!" Jeno kini menatapnya, tingginya nada bicara seketika membuat jaemin bergidik, "menjauhlah dari masalah agar aku tak harus menghawatirkan dan mencampuri urusanmu lagi!"
Nafas itu terlihat memburu, tapi jaemin hanya menatap heran, "dan kenapa kau harus?!"
"Karena kau tanggung jawabku, Lee jaemin!"
"Cih! Jangan seenaknya mengubah margaku, sialan!" Jaemin menatap jeno tajam, "Kau terlalu menghayati peran sebagai saudara tiriku, kau tahu?!"
Kata jaemin, dan Jeno seketika diam.
Ketika tak ada sanggahan yang terdengar, Na jaemin berusaha keras berdiri sembari memegangi perutnya. Wajah datar itu sejenak ia abaikan, lebih memilih mengambil nafas pelan, bersamaan dengan keadaan yang kian terasa riskan.
"Terlepas masalahku dengan Mark, kau membuat segalanya jadi penuh pertanyaan." Lanjutnya sembari menyeka beberapa tetes darah yang mengalir dari keningnya.
"Aku tidak."
"Kau iya." Jaemin tak mau kalah.
"Aku sedang tak ingin berdebat, jadi kumohon pulang lah jaemin."
"Kau menyuruhku pulang?!!" Jaemin tak habis pikir dengan jalan pikiran Lee jeno, "dan mengabaikan begitu saja seseorang yang nyatanya telah membunuh ayahku sembilan tahun lalu?! Kurasa tidak Lee Jeno! sebaiknya kau saja yang pulang daripada sok membantu musuhmu saat ini!"
Skakmat.
Segalanya tak memiliki jalan tengah, setiap kata malah mengartikan hal yang tidak ada.
Keduanya terjebak pada pertanyaan yang membuat jengah.
Antara mengatakan yang sebenarnya,
Atau tentang bagaimana cara menyikapi nya.
SINOPSIS;
Memiliki saudara tiri seperti Lee jeno sebenarnya bukan hal yang terlalu ia permasalahan. Bocah tengik yang nyatanya berhasil merebut kekasih nya itu sama sekali tak ia perdebatan. Jaemin lebih memfokuskan dirinya pada kehidupan yang ia jalankan.
Tapi ketika satu perbuatan menimbulkan sebuah pertanyaan, jaemin seketika memandang wajah suram itu dengan keheranan.
"Kuharap kau punya alasan atas apa yang kau perbuat semalam."
"memang nya apa yang aku perbuat?"
Dan ya, Kedatangan jeno dalam hidupnya membuat segalanya menjadi penuh pertanyaan.
NOTE;
Aku kembali dengan BOOK baru, dan kusaranin buat liat tagar dulu ya sebelum membaca. And yup! Ini bukan book BL! Tapi bromance^^! Juga, jangan ada silent reader diantara kita hehe^^
-hyesung
STEP BROTHER ft JENO JAEMIN
@clpacstra.
[CONTAINS 15 CHAPTER]
Coming soon!
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP BROTHER [ JAEMIN FT JENO ]→NOT BL
FanfictionKedatangan jeno dalam hidupnya membuat segalanya menjadi penuh pertanyaan. @clpacstra, AUGUST 2023