Kriingggg!!!
"Ru.. kantin yuk." Doyoung menghampiri meja mereka dengan tangan yang dimasukkan ke dalam kocek celana. "Eung.. ayuk! Hwanie mau ngikut?" Haruto menoleh ke arah Junghwan sambil memiringkan kepalanya.
Dug deg.. 'aduh.. ini anak emang ga baik buat jantung gw!' "Ah- Iyah ayuh! tapi nanti makannya jangan di kantin ya." Ucap nya sambil melangkah meninggalkan kedua tersebut. "Loh? Emang napa?" Soal Doyoung.
Kini mereka bertiga berjalan ke arah kantin dengan Haruto di tengah kedua manusia titan tersebut. (Di sini rutonya pendek dikit yaa >< ) "Ntar juga lo bakal tau." Jawabnya enteng sambil bersiul. Ketika mereka sampai alangkah terkejutnya Doyoung dan Haruto melihat suasana kantin yg penuh seperti lagi di pasar.
"Sekarang udah ngerti kan?" Kedua murid baru tersebut menggangguk gemas sebelum ngintilin Junghwan ke gerai mee ayam. Ketika sedang asik beratur Junghwan dapat merasakan tangan seseorang sedang meremat hujung kaosnya.
Tenyata itu tangan mungil nya Haruto yg terlihat seperti anak kecil yg mau ditinggalin ibunya di kaunter pas mau bayar. (Kalian tau kan gimana paniknya kalo di situasi gitu :) "Kenapa ru?" Junghwan menolehkan separuh badannya.
"Ga papa.. Haru cuma takut ketabrak aja.." Terangnya dengan wajah memelas. Seseorang tolong ingatkan Junghwan bahwa dia sudah memiliki gebetan imut tetapi galak. Dirinya sumpah ga kuat disuguhi yg imut imut gini. "Kalian tunggu di luar aja biar gw beliin."
"Apaan! Kita kan jadi ga enak sama lo." Protes Doyoung. "Ga papa mumpung gw lagi baik hati." Candanya. Ga mau ribut mereka menyerahkan uang dan pesanan kepada Junghwan sebelum menunggu di luar.
Skip
Sekarang mereka lagi jalan sambil megang kresek berisikan makanan mereka. "Emang kita sekarang mau kemana hwan?" Soal Doyoung sambil melihat sekeliling. "Ke rooftop. Disana lebih tenang." Mengangguk mereka meneruskan perjalanan.
Ceklek...
Mendengar bunyi dari pintu sontak sekelompok siswa yg lagi nongkrong di rooftop menghentikan canda gurau mereka. Perlahan terlihat tiga orang menghampiri mereka. "Oh hwan, bareng siapa nih?" Soal salah seorang dari mereka.
"Kenalin ini Haru sama Dobby mereka murid pindahan di kelas gw kak yosh." Pemuda yg bernama Yoshi tersebut sontak menukar wajah galaknya kepada senyuman hangat. "Hi haru dobby.. kenalin gw Yoshi." Dengan itu mereka langsung memperkenalkan diri satu persatu.
Haruto melihat ke sekitar dan menemukan Jeongwoo yg lagi tiduran di sofa usang yg terdapat di sana. Melihat Haruto yg bengong Doyoung langsung menyikutnya. "Lo liatin apa sih dari tadi? Udah dingin toh mee lo."
"Eoh- ah.. Haru ga liatin apa apa kok..." Ditegur begitu membuat nya malu dan langsung melahap mee nya hingga belepotan. "Makan yg benar... kek bocil." Mendengar suara berat dari arah sampingnya berjaya membuat haru jantungan hingga keselek. "Uhuk! Uhuk!.."
Jeongwoo sang pelaku dengan sigap menyodorkan air kepada Haruto. "Ihh! Haru kaget tau... kamu udah kek setan tiba tiba aja muncul." Omel nya dengan bibir yg menggerucut. Mendengar itu Jeongwoo hanya tersenyum tipis sambil ngusap punggung sempit si manis.
"Eh- kapan lo bangun sih? Kiranya masih tiduran?" Soal yg lain bingung kerna tu anak emang tiba tiba aja muncul seperti teleport. "Huh? Tiduran? Gw aja baru habis rapat bang." Jeongwoo mengernyit heran mendengar Hyunsuk barusan.
"Gak! Tadi lo lagi asik tiduran di sofa tuh! Gw ga bohong!" Jelasnya lagi. Mereka langsung menoleh ke sofa tersebut dan ternyata ga ada sesiapa di sana. Tetapi terdapat bekas lekuk tubuh seperti baru saja di duduki seseorang. "Kalian jgn ngawur deh! Kita emang beneran dari ruang osis!" Kini Jihoon yg frustasi turut campur tangan.
"Terus kalo lo baru dateng... siapa tadi?.." Tanpa ba bi bu mereka langsung berlarian meninggalkan rooftop sambil sesekali berteriak ketakutan. "AAAA IBU TOLONG ADA HANTUU!!" Teriak Jaehyuk sambil menuruni tangga.
Mereka berlari hingga sampai di depan kelasnya maknae line. "Itu barusan apa anjir! Kok pagi gini udah ada hantu?! Biasanya juga malem baru keluar!" Omel Junkyu sambil megang dada nya. Capek pas lari larian. "Eh bentar! Kok cuman 11? Jeongwoo nya mana? Loh?!" Panik hyunsuk setelah mengira jumlah mereka.
"Jangan jangan udah dijadiin santapan sama tu setan?!" Jaehyuk sontak mendapat tabokan sayang di belakang kepalanya dari Jihoon. Ya gimana nggak sengeselin apa pun, Jeongwoo itu tetap adiknya. "Mulut lo mau gw sobek?!" Ancam nya dan mendapat senyuman canggung.
Tidak lama Jeongwoo muncul sambil berjalan dengan santainya dengan kedua tangan dimasukkan ke dalam saku celana. "Woo! lo ga papa kan? Ga di hap sama tu setan kan?" Jihoon sontak mengecheck seluruh tubuh Jeongwoo dengan memutar mutarkan nya. "Tenang. Gw aman." Jawab nya singkat.
Bernafas lega Jihoon memeluk sang adik dengan senyum manis namun itu hanya buat seketika kerana Jihoon tiba tiba ngacak pinggang dan mengomel sang adik tanpa ampun. Bahkan mereka yg lain turut mendapat omelan gratis daripadanya.
Ternyata
Jeongwoo masih terdiam di tempat. Dia itu emang sering gitu kalo udah takut atau terlampau terkejut tubuhnya akan otomatis reboot dan membuatnya tidak mampu berkutik bahkan sedikit.
"Eerghh!.. enak juga ya tidur di sini.."
Terdengar suara seseorang yg tiba tiba muncul dari balik tembok berhampiran sofa tersebut.
"Oalah ternyata elu.."
Menyedari yg berada di depannya itu bukan setan Jeongwoo kembali seperti biasa. "Emang napa sih sama gw? Gw cuma numpang bobo bentar." Soal pria tersebut sambil meregangkan otot tubuhnya. "Si asu! Lo udah bikin teman takut anjir! Lo sadar gak sih wajah lo 'agak' mirip gw?"
Jeongwoo menekankan perkataan agak kerna baginya wajah mereka tidak ada miripnya. Lebih gantengan dirinya dibanding si bulok tengil tersebut. "Lorh? Emang mereka ngira gw itu lo terus takut pas tau kalo lo baru aja naik? Gitu?" Tebaknya dan diangguki si tan.
"Ha ha ha ha... kocak sih teman teman lo! Padahal gw udah izin sama kak shioo kalo gw pengen numpang." Pria bernama Lee Seunghwan yg merupakan adik kelas mereka dan sialnya mempunyai wajah mirip Jeongwoo kini tergeletak di atas lantai sambil megang perutnya.
"Goblok! Si cio itu emang dasarnya pelupa! Gimana mau tau coba!" Mendengus sebal Jeongwoo memilih untuk melangkah pergi namun dirinya keburu di tahan siswa tersebut yg mengukung nya di tembok sambil mengendus area lehernya.
"Bau lo manis... gw jadi pengen nyicip deh.." Dapat Jeongwoo lihat mata siswa tersebut yg mengkilat kemerahan sambil bersmirk. Apa itu? Jeongwoo terbelalak pas ngelihat taring yg tiba tiba muncul.
"Tapi gak sekarang Park Jeongwoo.." Seunghwan menyeringai sebelum memetikkan jarinya membuat Jeongwoo mengerjap bingung sebelum menolak Seunghwan hingga hampir kejengkang dan berlalu meninggal kan pria tersebut.
"Bentar lagi... bentar lagi lo bakal jadi milik gw.."
Ucapnya kepada diri sendiri sebelum menjadi abu dan lesap dari rooftop tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Vamp [jeongharu] (hiatus)
Фанфик* ੈ✩‧₊˚* ੈ✩‧₊ Dirinya hanyalah seekor vampire muda polos nan luguh yg tidak mengetahui bahwa manusia lebih iblis daripada nya yg merupakan berketurunan iblis. Dia salah kerana termasuk ke jebakan seorang pemuda licik yg ternyata telah lama menginca...