Bab 21

58.5K 4.1K 89
                                    

Vote dulu sebelum baca, tandain Typo!!!

Happy Reading
.
.
.

Puluhan mobil itu melaju kencang memasuki hutan, menghiraukan auman serigala yang mengiringi kesunyian malam ini.

Puluhan mobil itu berhenti dan menyebar tanpa diketahui oleh para penjaga markas besar di tengah hutan itu.

"Pasang handsfree kalian. Rion apakah semua sudah tersambung?" Tanya pria itu pada anak buahnya yang memegang kendali peretasan cctv bersama rekannya.

"Sudah tuan"

"Silas, apa kau mendengarkanku?"

"Ya. Kami sudah standby di sisi barat mansionnya."

"Oke. Romeo, kau di bagian selatan markas. Aku akan berjalan ke arah timur. Incar bajingan itu dan bunuh semua keluarganya." Yang dijawab anggukan dari semua orang.

Layar laptop yang dipegang Rion dan rekan-rekannya menampilkan aktivitas orang-orang di dalam cctv tersebut.

"Menyebar!!" Perintah Romeo.

Mereka pun mulai menyebar dan mengepung markas besar itu. Mereka serentak menyusup setelah mendapatkan perintah dari bossnya.

Tembakan demi tembakan terdengar saat musuh mulai melawan akibat penyerangan yang didapatkan.

"Di mana posisi Alejandro?" Tanya Luxio kepada Rion melalui handsfree dengan berjalan mengendap di sisi bagian timur.

"Tuan Alejandro berada di posisi barat lantai paling atas bangunan ini, tuan"

"Oke"

Kemudian Luxio memberi isyarat kepada anak buahnya untuk menyebar dan menembak para penjaga dengan menggunakan pistol peredam suara.

Bruk
Bruk

Dua para penjaga itu tewas seketika. Penjaga lainnya yang mendengar keributan itu mulai berjalan mendekat.

"MENYEBAR, MARKAS KITA TERKEPUNG. LINDUNGI TUAN BESAR." Titah salah satu kepada para bodyguard yang melihat dua rekannya sudah tewas dengan berlumuran darah.

Dor
Dor
Dor

Suara tembakan itu tidak terelakkan. Luxio menghindar saat timah panas itu diarahkan kepadanya. Dia melompat dan melepaskan tembakannya hingga mengenai dada musuhnya tepat di jantungnya.

"Shit" umpatnya.

Dor
Dor
Dor

"Tuan, hati-hati. Lima ratus meter dari sayap kiri lorong terdapat sepuluh, tujuh di tangga dan lima belas dari basement musuh menuju ke arah anda."

Mendengar komando dari anak buahnya melalui handsfree, mereka yang bersama Luxio mulai menyebar dan menghujani para musuh dengan peluru.

"Aaagh!!!"

"Berhati-hatilah Varo." Perintah Luxio kepada bawahannya ketika dia terkena tembak musuh.

"Baik tuan." Jawabnya sambil memegang lengan kirinya yang tertembak.

Dor
Dor
Dor

Suara tembakan kembali terdengar ketika Luxio dan anak buahnya mulai terkepung dan membalas tembakan ke arah musuh. Menendang perut seorang musuh dan membenturkannya ke dinding.

Sekarang markas sayap timur dipenuhi dengan genangan darah. Tanpa memperdulikan apapun, Luxio terus berjalan menuju sayap barat untuk segera membunuh Alejandro dengan didampingi anak buahnya yang menghalau tembakan demi tembakan yang dilayangkan ke arah mereka.

Become A Mother My Son [RE-UPLOAD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang