*Occult 研究部*
Seorang perempuan bersurai merah sedang menyetel lagu again yang dibawakan oleh Naruto. Dia nampak menikmati alunan melodi tersebut.
"Itu lagu penyanyi yang lagi hits, bukan, Rias?" Tanya perempuan bersurai hitam dengan mata violet yang menambah kesan anggun.
"Kau benar, Akeno. Lagunya memang bagus sih, wajar dia terkenal." Komentar sosok bersurai merah yang namanya Rias tersebut.
Obrolan mereka terpotong ketika suara ketukan pintu terdengar. Rias langsung mempersilahkan masuk.
Pintu Occult 研究部 terbuka dan nampaklah sosok ketua osis yang dikenal tegas. Dia menyapa sang pemilik ruangan.
Rias mempersilahkan sang ketua Osis untuk duduk dan meminta Akeno dibuatkan teh. Tatapan yang dipancarkan sang Ketua Osis nampak serius. Rias tentu menyadarinya.
Selama misi waktu itu, Rias belajar banyak. Banyak pelajaran yang ia dapatkan ketika berada di Uruk/Babylonia.
Dia akui, Ras yang bisa terbang sepertinya tidak bisa memanfaatkan kelebihannya. Disana banyak cara menumbangkan musuh yang bisa terbang.
"Tumben kamu kesini, Sona. Ada apa?" Tanya Rias penasaran atas kunjungan Sona.
"Bagaimana menurutmu tiga murid baru tersebut?" Tanya Sona mengabaikan pertanyaan Rias. Dia langsung to the poin karena tidak ada mood untuk berbasa-basi.
"Murid baru dikelasku namanya Ishigami Yuu. Aku tidak merasakan apapun yang aneh. Namun, ketika Koneko berpapasan dengannya di kantin, dia sangat ketakutan." Ujar Rias. Dia nampaknya tertarik merekrut Ishigami Yuu.
"Latar belakangnya nampak palsu. Walau nampak terlihat asli, tetapi aku melacak kepalsuannya. Aku sudah menyuruh Tsubaki mengawasi dan cari tahu tentangnya." Ujar Sona menjelaskan kejanggalan siswa baru yang bernama Ishigami Yuu. Setelah itu, dia menjelaskan tentang Sasuke yang membuat ulah di hari pertama.
Rias mengerang kesal dengan identitas. "Ugh... Murid baru misterius. Scáthach, sang Kami goroshi dan murid baru pembuat masalah."
"Kaichou, belum kasih tahu Rias bahwa kau kalah main catur lawan Sasuke?" Tanya Tsubaki sedikit jahil. Dia bisa melihat sedikit rona merah pada Sona.
"What!? Kok bisa?" Tanya Rias yang mulai gemas dengan Sona yang sedikit OOT.
"Aku merasakan sedikit sihir yang menyelimuti seluruh tubuhnya. Aku curiga dia menggunakan sihir ilusi. Maka dari itu, aku menantangnya main catur." Ujar Sona berusaha tenang.
Rias hanya terkikik mendengarnya. Dia juga kaget mendengar bahwa Sona kalah dalam hal catur. Namun, mau gimana lagi. Terkadang, Sona tidak bisa mengendalikan diri terhadap hal-hal uang bersifat misterius. "Jadi... Apakah aku perlu menghubungi Serafall-sama?" Godanya menyebut nama sang kakak Sona.
"Jangan! Aku masih belum bisa menerima takdir ini!" Respon Sona disertai semburat merah yang entah karena malu atau hal lain.
"Jadi, peerage barumu merupakan legenda yang terkenal itu kah?" Tanya Tsubaki penasaran dan melihat seorang gadis imut bermain dengan Knight Rias.
"Begitulah. Aku tidak menyangka bahwa reward yang aku dapatkan dari misi sinting itu adalah memanggil satu hero acak." Ujar Rias memberikan tanggapan terkait misi sintingnya.
"Hah, aku iri denganmu." Ujar Sona singkat. Dia diberitahu sama Rias bahwa ia bergabung grup dimensi yang anggotanya merupakan makhluk dimensi lain. Alasannya iri dengan Rias adalah dia tidak bisa melihat secara langsung bukti nyata adanya dimensi alternatif.
"Iri apanya! Kami hampir saja kalah saat melawan boss terakhir!" Sona bisa melihat Rias frustasi saat mengatakan hal itu.
"Memangnya sesulit apa melawannya?" Tanya Sona penasaran. Instingnya mengatakan bahwa hal itu perlu dipertanyakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto DXD: Group Dimension
FanfictionWarning: alur mungkin rada-rada jelek... tidak jelas dan sebagainya... Disclaimer: Naruto, HSDXD, dan unsur2 anime lainnya itu bukan PUNYAKU yaaa. Itu punya masing2 creator anime tsb Pict diambil di devian art Sumber: https://www.deviantart.com/luis...