ocean 3

31 5 0
                                    

Rigel membayar ojek nya namun sebelum memasuki rumah sakit yang sangat familiar itu rigel menyempatkan diri ke Alfamart terdekat membeli Snack untuk nya.

Ckelekk

Suara pintu di buka...

"Rigel hai" sapa kai yang setengah berbaring di ranjang.

"Um"rigel membuang muka nya dan duduk di sofa yang tersedia,mengambil remote tv di atas meja kaca lalu memilih siaran kartun spons kuning.

Rigel menonton sambil memakan snack yang ia beli tadi sesekali tertawa jika ada adegan yang menurut nya lucu.

"Rigel gimana sekolah nya?bagus ya?"suara kai membuka percakapan.

"Bagus" jawab rigel singkat.

"Wah enak ya kamu bisa sekolah aku juga pengen"

"Makanya lo jangan penyakitan" ketus rigel yang sudah kesal jadi tidak sadar kata kasar itu keluar dari mulut nya.

"Iya maaf ya ngerepotin kamu harus jaga aku di sini karena aku penyakitan aku juga gak mau kayak gini"

Rigel hanya diam tak menggubris perkataan kai yang menurut nya tak penting.

Rigel lanjut menonton kartun nya hingga suara pecahan gelas mengalihkan atensi nya.

"RIGEL! kamu ini gimana sih hah! Kamu di suruh jagain kai bukannya nonton!" Suara Aziel bergema di ruangan putih ini sejak kapan abang nya sudah ada di sini?

"B-bang Rigel nya jangan di marahin tadi kai sendiri yang ga minta bantuan kok"ujar kai.

"Diem kai jangan di belain terus Rigel sini kamu" Rigel mendekat.

Aziel berlutut lalu memegang kedua pundak Rigel matanya menatap rigel intens "apa yang ku suruh kau lakukan hm?" Tanya aziel sembari mencekram bahu rigel.

"Bang j-jangan di cengkram sakit" keluh rigel.

"Sekali lagi abang tanya apa yang Abang suruh buat kamu lakuin hah? JAWAB!"

"Hiks Rigel tadi itu enggak tau hiks kalau k-kai mau ambil minum"

"Bang yang rigel bilang bener kok bang" ujar kai yang terlihat khawatir.

Rigel melirik kai dengan tatapan yang marah, kesal bingung jadi satu fia benci pada kai itu pasti,tapi kenapa kai selalu saja caper dengan seolah membelanya?.

Aziel menghela nafas kemudian berjalan untuk membersihkan kaca yang pecah.

"Kamu gak luka kan kai?"tanya Aziel di sela membersihkannya.

"Enggak kok kai gak papa"ujar kai.

"Kalau ada yang sakit bilang Abang ya" kai hanya mengangguk.

Rigel berjalan cepat keluar membuka pintu lalu menutup nya kuat menbuat suara yang cukup mengagetkan.

"RIGEL!"panggil Aziel.

"Bang udah bang jangan marah terus sama rigel kasian dia"ujar kai menahan aziel yang ingin mengejar rigel.

~~~•~~~

Rigel berlari cepat keluar dari ruangan itu dia sakit mendengar abang nya yang menanyakan kabar kai dengan sangat lembut sedang kan dia?bahkan abang nya hanya datang lalu membentak nya.

Bukan dia yang salah mana dia tau kai ingin mengambil minum kai juga tidak minta tolong padanya.

Rigel berlari menuju pantai yang memang dekat dengan rumah sakit ini melihat pasir pantai yang bermain dengan ombak membuat hatinya sedikit membaik.

Rigel suka laut dia suka saat kakinya di mainkan oleh ombak dia suka saat angin pantai meniup anak rambutnya memberikan rasa nyaman tersendiri.

Saat pikiran nya kacau rigel sering menghabiskan waktu sendiri di sini sekedar melamun menatap laut lepas yang indah dari atas batu yang tersusun tinggi.

Soul in the OceanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang