Bukti

311 33 2
                                    

Seminggu setelah kejadian kebakaran tersebut, kini mereka semua kembali sekolah. Banyak anak yg tidak senang karena sekolah kembali.

"Eh itu bukannya Parakacuk ya?"

"Iya ya, ngapain mereka?"

"Ricco dan para OSIS pak yg bertanggungjawab atas kebakaran kemaren" ucap (Name) sambil menunjuk ke arah Ricco.

"Maaf (Name), kan nggak ada bukti" ucap kelapa sekolah.

"Kalau nggak ada bukti nggak usah kebanyakan bacot!" Ucap Ricco.

"Bener nih, syirik ye?" Tanya Qory.

"Bukti? Hmp! Coba cek sosmednya sekolah" ucap Rani sambil memainkan hapenya.

Para siswa dan guru langsung melihat hp mereka, dan ternyata bener. Ricco dan Qory yg merencanakan kebakaran kemaren.

"Bukan cuman itu aja!"

"Ricco juga udah kelewat bates, dia mengurung (Name) di ruang OSIS dan menendang Budi dari lantai dua hingga Budi hampir mati!" Kesal Boby sambil menunjuk ke arah Ricco dan para OSIS.

"Udah kelewat batas lu Ricco" ucap kelapa sekolah.

"Gw kasih lu pelajaran, udah kelewat batas lu Ricco" ucap pak Muklis penjaga sekolah.

Semua siswa berteriak sambil menyuruh melaporkan kejadian tersebut agar Ricco kapok.

"Bangsat..." Lirih Ricco.

"Apa? Lu mau nangis??" Ejek Rani.

"MATI LU ANJING!!" Ricco hendak memukul Rani.

"Rani!!" Teriak Zaenal.

Tepat waktu Budi menahan tangan Ricco dan langsung menendangnya.

"Minggir semua! Ada yg harus gw hajar!!"

"Tunggu apa lagi, bunuh mereka semua!!" Teriak Ricco kepada para OSIS.

"Ugh!! Minggir Ran, Budi butuh bantuan" namun tangan Zaenal di pegang oleh Rani.

"Iya tapi lu belum sembuh" Rani juga memegang pundak Boby.

"Lah, gw kan nggak papa Ran, kenapa di hadang?" Tanya Boby.

"Karena lu nggak bisa bertarung" ucap Rani tanpa filter.

"Jahat..."

"Bodo amat"

"Gw mau ikut! Lepasin!" (Name) memberontak agar tangannya bisa di lepas oleh Zaenal.

"(Name) lu itu cwek, udah biarin aja Budi yg selesaikan" Rani menepuk pelan punggung (Name).

"Tapi..."

"Rani bener, biar aku aja yg akan menyelesaikan ini" ucap Budi.

"Kita bantuin lu Bud"

"Iya, udah keterlaluan itu si Ricco"

"Thank you Gian, thank you Udin" tiba-tiba ada yg menepuk pundak Budi.

"O-om Danang?"

"Hai Bud"

"Kita juga bakal bantuin"

"Iya udah keterlaluan itu si Ricco" pak kepala sekolah dan penjaga sekolah juga datang membantu.

Dan tawuran pun di mulai...

Skip sesudah tawuran, Budi menang....

Semua orang bersorak karena Budi menang, (Name) memeluk Budi dari belakang. Namun, Budi mengambil hpnya dan menelfon seseorang.

"Assalamualaikum, Budi kamu di mana? Udah berhari-hari loh kamu nginap di rumah Boby, nggak enak sama orang tuanya" ucap ibunya dari hp Budi. (Name) mendengar itu dan melepas pelukannya.

"Maaf ma, Budi udah ingkar janji" insak Budi.

"Loh kamu kenapa? Kamu di mana?" Tanya ibunya.

"Mau, mau jalan pulang" Budi mematikan hpnya dan pergi meninggalkan lapangan. Boby mau mengikutinya namun Budi menolak.

"Jangan ikuti gw Bob, please"

Budi pergi menuju gerbang, banyak siswa yg berbisik Budi kenapa.

"Budi..." Gumam (Name) sambil melihat Budi pergi menjauh.





















Richard: "Filza lu ngapain bego?"

Filza: "ih! Udah diem aja"

Richard juga mengikuti arah pandang Filza.

Richard: "si Alan ngapain?"

Filza: "dia sedang kencan"

Richard: "sama siapa?"// Richard melihat Alan memakai jas yg rapi.

Filza: "nah itu yg gw nggak tau"

Dan ternyata Alan lagi kencan dengan sapu kesayangannya.

F and R: "ODGJ"

Filza: "eh, bukannya ODGJ itu, orang dengan genetik Jawa ya?"

Richard: "nggak gitu juga hadehhhhh" //Richard menepuk jidatnya.

Alan: "jangan lupa di vote ya 😄"

Troublemaker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang