1 tahun kemudian di acara pernikahan....
"Selamat ya Bud!" Senang Boby sambil menjabat tangan Budi.
"Lah, lu kapan Bob?" Tanya Budi.
"Belum ada calon gw..." Lesu Boby.
"Hahahaha! Yg sabar ya Bob, pasti ada calonnya" tawa Zaenal.
"Ih! Mentang-mentang kalian udah nikah lebih dulu!" Kesal Boby sambil melepas jabat tangannya dengan Budi.
"Btw kalian pada kapan punya anak?" Tanya (Name).
"Ah! I-itu... Ka-kami akan usahakan" jawab Rani terbata-bata dengan wajah memerah.
Melihat wajah Rani yg memerah, Budi tersenyum licik. Zaenal yg melihat Budi seperti itu kebingungan.
"Zaenal, lu udah pernah gituan sama Rani?" Zaenal dan Rani terkejut mendengar pertanyaan dari Budi.
"HAH!? MAKSUD LU!?" Teriak Zaenal dan Rani bersamaan. Budi, Boby, dan (Name) tertawa melihat tingkah mereka.
"Payah, udah nikah lu berdua belum melakukannya?" Tanya Boby.
"Udah, udah nggak usah banyak bacot, cepat kita berfoto biar para tamu yg lain bisa berfoto" kesal Richard sambil berdiri di sebelah Budi.
"Lu pasti belum punya juga kan Chard?" Tanya Boby.
"Tinggal 4 bulan lagi pernikahan gw" ucap Richard santai.
"Hahaha!!, Jadi lu doang yg belum Bob! Hahahaha!!" Tawa Budi sambil memegangnya perutnya yg sakit karena tawa.
"Ih! Jahat!"
Setelah berbicara cukup lama, mereka akhirnya berfoto di hari pernikahan Budi dan (Name).
Setelah acara pernikahan....
"Hadehhhhh... Capek juga, padahal cuman salaman sama foto doang" gumam Budi sambil berbaring di atas kasur. Sekarang mereka berdua lagi di hotel, taulah ya.
"Iya, ntah kenapa" jawab (Name) dan duduk di sebelah Budi.
"Hmm... Sayang?" Wajah (Name) langsung setelah mendengar panggilan baru dari Budi.
"I-iya bud- eh maksudnya, iya suamiku?" (Name) melihat kearah Budi yg masih berbaring.
"Aku... Ingin..." Budi mengambil posisi duduk.
"Iya? Kenapa?"
"A-aku ingin melakukan 'itu'" (Name) yg mendengar itu terdiam, Budi yg melihat (Name) terdiam malah panik.
"K-kalau tidak mau, tidak apa! Aku tidak memaksa" Namun (Name) mengangguk pelan walaupun wajahnya memerah. Dia tidak berani menatap Budi dan memilih melihat ke arah lain.
"Yg bener!?" Semangat Budi. (Name) hanya pasrah dan mengangguk sekali lagi.
"Baik, aku akan pelan-pelan karena kita melakukannya pertama kali" Budi menarik dagu (Name) dan mencium bibir (Name).
Hanya mereka dan tuhan yg tauyyyy.
Alan: "Eleh! Bilang aja lu nggak bisa membuatnya"
Richard: "Hmp! Sok polos lu, lu aja sesatnya minta ampun"
Filza: //Menggantung Alan dan Richard secara terbalik di langit-langit kamar//
Keesokan harinya....
"Aduh... Sakit..." Rintih (Name), (Name) merasa sakit di bagian bawahnya. (Name) mengingat adegan panas semalam, wajahnya berubah menjadi merah.
"Ahh... Katanya kemaren pelan-pelan" gumam (Name), (Name) melihat Budi yg masih tertidur dengan lelap. (Name) mengingat wajah Budi semalam. Ugh... Budi sangat tampan waktu itu.
"Pas SMK berantem aja udah keren"
(Name) mendengar hp Budi berdering, karena di sebelah Budi terpaksa (Name) mengambilnya, dia tidak tega membangunkan Budi. (Name) melihat tulisan 'Om Danang', (Name) mengangkatnya.
"Halo om"
"Oh, (Name) yg angkat?"
"Iya om, Budi masih tidur. Ada apa ya om?"
"Haduh... Kamu ini kebiasaan, panggil saja om papa.... Dan istriku mama ya..." Terdengar suara helaan nafas dari mulut Om Danang.
"Ma-maaf om- maksudnya papa" (Name) yg belum terbiasa hanya bisa pasrah.
"Hahahaha! Nah gitu dong! Oh iya tolong bilang sama suamimu, Minggu depan dia sudah mulai latihan lagi"
"Baik pa, (Name) akan sampaikan"
"Baik, kalau gitu papa tutup dulu ya"
(Name) menutup panggilan dari Om Danang.
"Dari om Danang ya??" Ucap Budi dengan suara khas bangun tidur.
"Eh? Iya, papa bilang kamu Minggu depan udah mulai latihan" ucap (Name) sambil mengelus rambut Budi sehingga Budi merasa nyaman.
Budi mengambil posisi duduk dan memeluk (Name) dari belakang.
"Selamat pagi sayang..."
"Pagi juga suamiku"
"Berhubung masih belum memakai baju jadi...." Satu tamparan mendarat di pipi Budi.
"Mending mandi Sono!" Kesal (Name) sambil menghadap Budi.
"Mandi bareng!" Budi menggendong (Name) yg masih terbungkus dengan selimut.
"NGGAK MAU! TURUNIN!!" (Name) memberontak, namun kekuatan mereka berbeda jauh.
"Harus nurut apa kata suami ya sayang~"
Filza: "Hehehehheheheheheh"
Richard: "Ngeharep lu nikah Ama gw?"
Filza: "Ya nggak lah, gw Ngeharep gw nikah Ama Alhaitham ato nggak ama mas-mas Jawa"
Alan: "Biar gw tebak, Yukimiya?"
Filza: "Bener!!!" //Salbrut sambil ketawa-ketawa nggak jelas
Alan: "Yah... Udah kena"
Richard: "Apaan?"
Alan: "Kejiwaannya"
Richard: "Baiklah, jangan lupa di vote ya 😄"
Alan: "Udah-udah, bantu gw bawak nih anak ke RSJ"
Richard: "Ok!"
(Name): "Akhirnya Alan dan Richard membawa Filza ke RSJ dengan cara di iket"
Budi: "Udah lama loh dia nggak upload cerita, kemana dia selama ini?"
(Name): "Biasalah, dia di kamar ngehalu"
Budi: "Ohhhh.... Pantes"
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker
Random"KAU!?" "AKU SUDAH MELAKUKAN YG TERBAIK IBU!!" "BERANI MELAWAN, HAH!? /Menampar wajah (Name). "/Kesal" "SEHARUSNYA KAU TIDAK ADA DI DUNIA INI! GARA-GARA KAU, KEHIDUPAN GW BERUBAH!! KAU HANYA MENAMBAH BEBAN DI HIDUP GW!!" "KALAU AYAH TAU AKAN HAL INI...