Jangan lupa vote penduduk!
Ka Neo pantau loh😋
Gak mau pake target, tapi kalau kalian sadar diri ya alhamdulillah.
oOo
Kerjaan Gayatri hari ini hanya tiduran di kamar sepanjang hari, rasa malas dan capeknya membuat ia benar-benar menempel dengan kasur tanpa mau meranjak ke depan untuk menjaga toko.
Untungnya Ibu dan Bapaknya membiarkannya istirahat setelah kemarin sibuk menata barang, rumah agak sepi karena tidak orang sama sekali.
Ibunya menjaga toko, sang Bapak pergi ke pasar membeli bahan untuk pemuatan toko kuenya dan Mbaknya pergi ke rumah mertuanya bersama anak dan suaminya, jadi Gayatri benar-benar sendiri dirumah itu.
Sejak tadi gadis muda itu hanya bermain ponsel sambil tiduran, namun sesekali mendesah kasar karena hawa panas membuatnya tidak tahan, terbiasa di ruangan ber-AC di kota membuatnya tidak tahan dan berakhir gatal-gatal.
"Panas banget ih! Gak kuat sumpah." Gadis itu bangun merenggut tak suka karena rasa gerah yang membuat keringatnya keluar dan terasa gatal, dia lirik jendela yang terbuka yang diluarnya ada sawah yang sedang dipanen.
Matahari sedang teriknya sekarang, dan sawahnya yang biasanya membuat sejuk sedang dipanen, jadi hawa panasnya makin menjadi.
"Ke Ibu aja deh." Gadis itu bangkit mengambil cardigan dan keluar rumah untuk ke sebrang jalan di mana toko Ibunya berdiri, toko serba ada terlengkap di desa ini.
"Haduh bener ya Bu, Neng Gayu makin cantik ya. Putih banget loh, bikin pangling banget beda sama dulu hitam karena main di sawah terus." Gayatri tersenyum kaku, ternyata Ibunya sedang bergosip ria dengan para Ibu-Ibu.
"Maklum Bu, enam tahun dikota jadi gini bentukannya." Gadis itu makin merasa canggung saat Ibu ikut memujinya, dia mendekat dan bersalim pada semua wanita di sana. "Haduuh untung gak lupa sama sopan santun ya, Bu."
Gayu lihat Ibunya tersenyum bangga lalu mengelus rambutnya yang lebat, namun senyum itu berubah khawatir saat melihat ruam merah ada ditangan sang putri. "Tanganmu kenapa? Kok merah gini?" Diambil tangan sang putri dan melihatnya secara taliti.
"Keringetan Bu, jadi gini. Gayu gak kuat sama hawa panasnya, keringet terus gatal deh." Gadis itu mengatakan yang sejujurnya, sang Ibu terlihat khawatir bersama dua Ibu lainnya, mereka ikut khawatir melihat kulit mulus Gayatri banyak ruam merahnya karena rasa gatal dari keringat.
"Belum terbiasa yang gitu Gayu, kelamaan hidup dikota nih." Gayu ikut tertawa sedikit lalu sibuk menggaruk tangannya yang gatal, sampai sang Ibu menahannya. "Jangan digaruk Nduk, nanti luka. Gih ambil minyak kayu putih di sana, olesin biar membaik jangan digaruk loh!"
Gayu sedikit menundukkan kepala sebagai tanda pamit lalu berlalu disana, mengambil minyak kayu putih dan duduk di meja kasir bersama kipas yang dihadapkan ke tubuhnya, benar-benar sedikit melegakan dan mengurangi rasa panas yang ia rasakan.
"Mbak Gayu mau gak?" Gayu menoleh lalu menggeleng sambil tersenyum, di sana ada Amel karyawan Ibunya yang umurnya masih di bawahnya namun sudah hamil, memakan rujak mangga muda dengan dicelupkan ke bon cabe.
Gayu bergidik ngeri sendiri melihatnya, apa tidak kebas itu mulut karena rasa asamnya? Apa enaknya makan mangga muda begitu, mending dibuat rujak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ini Gayatri, Istri Kangmas [21+]
ChickLitStory Kedua Neo Ka🐰 Duda Series Pertama By: Neo Ka Gayatri Mandanu itu ingin hidup simpel, tidak ingin terlalu dikekang oleh siapapun bahkan kadang jiwa bebasnya mengambil alih, dengan kebebasannya berbicara di rumahnya yang selalu didengar oleh sa...