"Maaf membuat heboh" ujar Chenle canggung saat melihat Jisung menatap marah kepadanya.
Saat ini mereka sedang berada di UKS, Jisung menemani Chenle sampai dia sadar dari pingsannya.
"Kenapa kamu marah sih?"
Jisung yang mendengar pertanyaan Chenle tentu tak bisa mengeluarkan rasa khawatirnya. "Tentu saja aku marah! Kenapa kamu malah melindungi ku?!" bentak Jisung.
Chenle baru pertama kali ini dibentak oleh Jisung. Biasanya Jisung selalu berbicara lembut dengannya.
Jisung menghampiri dan memeluk Chenle dengan erat disaat sang empu masih merasa terkejut.
"Ukh, kalau terjadi sesuatu padamu—"
"Tenang saja, aku ini kuat" Chenle menunjukan senyuman manisnya untuk membuat Jisung tidak khawatir.
Aku akan melakukan apapun demi Jisung.
"Kalau lukanya sampai meninggalkan bekas, Jisung mau menikahiku kan?" tanya Chenle random.
"Soal itu..." Jisung berhenti sejenak, menatap Chenle serius.
"Walaupun kamu tidak terluka, aku akan menikahimu" ucap Jisung lantang.
Pipi Chenle memerah malu. Berarti Jisung juga menyukainya kan?
"Aku... sejak dulu tidak pernah memikirkan orang lain selain Chenle" ungkap Jisung menyatakan cintanya.
Chenle menarik tangan Jisung, menggenggam tangan yang lebih besar darinya dengat erat.
"Aku juga suka kamu!"
"Suka! Dari dulu aku menyukaimu Ji" akhirnya Chenle bisa menyatakan cintanya yang dari dulu selalu ia ingin nyatakan.
Jisung meraih pinggang Chenle, memeluknya dengan perasaan bahagia. "Mulai saat ini kita akan selalu bersama"
"Iya!" sahut Chenle.
Chenle senang akhirnya mereka berpacaran, tetapi dia tiba-tiba malah mengingat perkataan malaikat itu.
"Jisung yang kamu sayangi, tak lama lagi akan meninggal"
Chenle menggelengkan kepalanya untuk mengusir kalimat buruk tersebut. Dia akan melakukan apapun untuk menjaga Jisung, orang yang Chenle sayangi.
Sejak kecil kami selalu bersama. Karena itu mulai saat ini kami pun akan selalu bersama.
Kita akan selalu bersama, iyakan Jisung?
*
*"Besok mau pergi gak?" tanya Jisung mumpung besok adalah hari libur. Anggap saja sebagai kencan pertama mereka.
Chenle menggeleng, "Jangan! Diluar bahaya!"
"Eh?" Jisung menatap Chenle bingung, apa ini terkait dengan alasan kemarin?
"Kamu gak bisa memberitahu alasannya sekarang?"
"Maaf, tapi kumohon jangan keluar" Chenle berucap lirih. Pasalnya masih ada malaikat itu disamping Jisung, karena itu Chenle takut akan terjadi sesuatu.
"Yasudah. Asal bersamamu, dimana pun bagiku gak masalah" ujar Jisung tak merasa keberatan. Ia mengelus kepala Chenle dengan lembut.
"Kalau begitu, besok seharian kita dirumah saja ya" lanjutnya.
Chenle hanya mengangguk, menyetujui ucapan Jisung.
🍂
Chenle saat ini sedang berada di rumah Jisung. Laki-laki itu bilang dirumahnya saja karena orang tuanya tidak ada dirumah, pergi ke luar kota untuk pekerjaan.
"Kita mau ngapain?" tanya Jisung sesudah menaruh gelas berisi coklat hangat dan juga cemilan untuk mereka nanti.
Chenle berpikir sejenak, "Kita nonton film saja yuk" ajak Chenle riang.
Jisung yang gemas melihat tingkah Chenle pun tak bisa menahan untuk tidak memeluk pacarnya ini.
"Eh? Kenapa?"
"Aku bahagia" ungkap Jisung.
"Kenapa deh tiba-tiba banget? hahaha"
"Jangan ketawa! Memangnya kamu gak bahagia?" rajuk Jisung.
"Itu gak mungkin. Tentu saja aku bahagia"
Entah siapa yang mulai, bibir mereka berdua bertemu. Hanya menempel sebentar, sebelum Jisung memulai melumat lembut bibir milik Chenle. Menyalurkan rasa sayangnya melalui ciuman.
Chenle membalas lumatan Jisung tak kalah lembut. Mereka saling melumat satu sama lain, berharap kedepannya akan selalu bersama.
Selalu bersama Jisung adalah kebahagiaanku. Karena itu... jangan pergi dariku Jisung.
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Sky || Sungle
Historia Cortain each destiny, is there a miracle? 🐹🐬 BxB! [Remake]