--Selamat Membaca--
Hari-hari pun berlanjut, setelah mengalami hal yang sama untuk kedua kalinya. Bobby, ayah Gracia meminta kepada Gracia agar selalu berpergian dengan pengawal.
"TAPI PA..." keluh Gracia.
"Grace, papa minta kali ini aja percaya sama papa. Papa bakal cariin orang yang bisa jaga kamu kemana-mana. Papa ga mau hal yang sama terjadi, mama juga begitu bukan?"
"Sayang, kamu percaya sama papa ya." setuju Aurora, sambil mengelus punggung anak perempuan semata wayangnya itu.
"Untuk sekarang, kamu bakal diantar jemput sama Pak Dito." perintah Bobby pada Gracia.
"Tapi, aku mau minta satu hal sama papa, mama juga." ucap Gracia.
"Aku bakal janji mau pergi sama pengawal nya, dengan syarat aku yang bakal milih siapa orangnya." ucap Gracia sekali lagi, membuat ayah dan ibu nya itu heran.
"Grace, emang kamu pengen siapa? Shani? ga mungkin kan Grace." tegas Bobby.
"Papa ga perlu tau sekarang, pokoknya sekarang aku ga masalah ditemenin sama Pak Dito. But, next aku bakal pergi sama orang yang aku pilih buat nemenin aku." ucap Gracia dengan pasti.
Bobby mulai meletakan jari jempol dan jari tengahnya di ke dua pelipis kepalanya, ia benar benar bingung akan permintaan anaknya ini. Aurora yang melihat itu pun mendekat padanya dan membisikan,
"Kamu percaya sama dia ya, dia udah besar kok pasti dia ngerti"
"Yaudah, kalau kamu sudah ketemu sama orang yang kamu maksud, papa tunggu kedatangannya di sini." pasrah Bobby akan keputusan anak perempuannya itu.
Dengan wajah gembira pun, Gracia berpamitan pada kedua orang tuanya itu untuk segera pergi ke lokasi syuting, karena hari ini dia ada jadwal peran.
"Paaa...Ma.... Grace pergii yaaa, byeee...." sambil melambaikan tangannya dan bergegas menuju mobil yang sudah siap berangkat itu.
______________________________
Setibanya di lokasi syuting dan sudah masuk ke jam istirahat, dengan ditemani Pak Dito, mereka berdua pergi mencari sebuah tempat makan karena Gracia sudah kelaparan.
--- Gracia POV ---
"Pak, menurut Pak Dito yang tadi aku ceritain itu bener ga?"
"Non, kalau itu saya rasa yang dibilang pak bos dan ibu bos itu sudah bener. Saya juga khawatir, kalau non lagi diluar sendirian. Saya ga ada disitu, siapa yang mau nolongin Non?" ucap Pak Dito dengan serius.
Aku menyetujui kata Pak Dito, beliau sudah aku anggap sebagai bagian dari keluarga. Pak Dito sudah lama bersama kami, bahkan dari aku masih usia Dini. Apapun yang Pak Dito ucapkan aku juga akan selalu mendengarkan dengan baik.
Setelah selesai makan dan kembali ke lokasi syuting. Gracia duduk disebuah kursi, bersebelahan dengan Pak Dito....
"Non, saya boleh nanya sesuatu ga?" tanya Pak Dito tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Duniaku (END)
RomanceIni adalah story pertama yang aku buat, semua karakter yang ada didalamnya juga berdasarkan apa yang aku suka dan aku buat sendiri, mohon buat teman-teman yang membaca jangan membawa karakter yang aku ciptakan ini ke rl yaa. Cerita ini juga menjadik...