Semua orang yang ada di ruangan kembali di buat terkejut pasalnya tak hanya Lettice dan Linn yang datang melainkan Grand Duke Bryan, orang nomer satu di kemiliteran internasional.
Zraaf semakin tak mengerti dengan jalur pikiran mbak yu nya, membawa Grand Duke ketempat ini untuk apa? jika hanya untuk mengangkat kasus anjing yang bahkan tidak dia saksikan dengan mata kepalanya sendiri, mengapa mau se-repot itu?
Amory masih menerima segala kemarahan Linn karena dia mencegah Linn membunuh seorang awakend muda.
"Linn Vilvfred, bisa kau memeriksa anjing itu, berapapun bayarannya pihak moses dan akademi internasional akan membayar." ucap Grand Duke Bryan, tentu yang membayar haruslah moses dan akademi internasional.
Linn tidak mengatakan apa-apa lagi dan berlalu menyuruh mereka membawa Greynie ke ruang kesehatan karena dia akan menyembuhkannya.
Lettice mendesah kecewa karena hanya berakhir seperti itu. Tapi tak ada seorang pun yang beranjak dari tempat masing-masing, mereka berselimutkan hening dan aura yang mencekam dari Grand Duke.
"Salam saya kepada Grand Duke Bryan." ucap Edward dan Kepala akademi bersamaan yang berhasil memecah keheningan, dan aura Grand Duke pun berubah menjadi biasa.
Grand Duke membalas salam keduanya, secara spontan pertarungan di hentikan dan mereka kembali ke asrama masing-masing.
Lettice menunggu rombongan Meridian cs untuk menyerahkan Zion.
"Aku tahu kamu masih ingin membunuh ku Zraaf, jika kamu terus menatapku seperti itu kepalaku akan berlubang terlebih dahulu sebelum kamu menyerang ku." Lettice paham betul bahwa Zraaf masih memiliki keinginan kuat untuk membunuhnya. Zraaf sendiri langsung memalingkan wajahnya.
"Raden Ajeng..."
"Gak perlu ngasih salam. Oh, ya sebelum aku lupa bisa aku pinjam sebentar Raden Rara?" ucap Lettice sambil tersenyum pada anak-anak magaskara "Aku sibuk." Zraaf mulai melangkah keluar meninggalkan Lettice yang menatapnya datar.
"Zion, ku pikir aku tak bisa terus mendorong mu."Lettice memberikan Zion pada Meridian "Kerja bagus." Lettice memuji tindakan Orion yang menolong Liam dan memberikan secarik kertas pada anak itu "Aku minta bantuan kalian untuk menjaga Orion, dia murid ku."
Zraaf terhenti karena mendengar ucapan Lettice sedangkan Lettice berjalan mendahuluinya, Zraaf mengepalkan tangannya kuat dan menatap punggung mbak yu nya dengan tajam.
*******
Seperti yang sudah dijanjikan oleh Ivy, anak akademi magaskara kini berkumpul di ruang rawat Zion.
sak rt masuk ke ruang rawat semua 😭😭😭 jadi di ruang rawat zion ada meridian cs kecuali Irvine sama Gaincarlo plus sembilan anak dari magaskara 👍
"Apa? kenapa kalian melihat kami begitu?" tanya Ivy yang merasa seperti sedang di marahi menggunakan tatapan mata.
"Oh, soal Raden Ajeng sama Orion? kami gak mau banyak komentar, di negara kami sendiri ada beberapa rumor soal kepergian Raden Ajeng, ada yang bilang Raden Ajeng sedang membangun kepemimpinannya sendiri, ada yang bilang sedang melakukan misi dari keluarganya." terang Seiji
Meridian dan yang lainnya masih diam, tak tahu harus merespon seperti apa karena Lettice yang memiliki banyak rumor.
"Apa hubungan nona Lettice dengan Raden rara seburuk itu?" Orion memecahkan keheningan dengan menanyakan bagaimana hubungan Lettice dengan sang adik.
"Mungkin begitu, kami sendiri tidak tahu pasti tapi katanya Raden rara sangat ingin membunuh Raden Ajeng." jawab Ivy sambil mengangkat bahunya.
Mereka hanya bisa menyarankan Orion untuk lebih hati-hati dan semakin giat belajar karena hidup dengan menyandang status sebagai murid Lettice tidaklah mudah, pasti akan ada banyak awakend yang mengajaknya bertarung.
Dan melanjutkan obrolan seputar Edward dan Charleston.******
Linn benar-benar memeriksa bahkan menyembuhkan anjing miliki Gaincarlo.
"Tadinya ada kerusakan pada bagian mata anjing itu, butuh satu kali pengobatan lagi untuk membuatnya normal kembali." Linn mengucapkannya dengan tenang seolah tak terjadi hal berat sama sekali "Dan untuk bayarannya aku yang akan menentukan seberapa banyak yang akan aku ambil dari moses dan akademi internasional." lanjut Linn
Grand Duke hanya mengangguk, yang terpenting adalah anjing itu sembuh, dan membiarkan Linn pergi dari sana.
"Kira-kira berapa banyak yang akan diambil oleh nona Linn?" tanya Liam yang mensejajari Grand Duke.
"Sebanyak mungkin." setelah itu Grand duke berlalu dari sana ada seseorang yang harus dia temui.
Liam berpamitan karena dia juga harus menemui raden rara yang memanggilnya tergesa.
Irvine menawarkan diri untuk mengantar Liam dan disetujui, tak banyak yang mereka obrolkan di sepanjang jalan.
"Tempat ini damai, harusnya pihak internasional tak mengusik tempat-tempat seperti ini." Liam berhenti melangkah saat mereka melewati sebuah sungai "Tenang saja, nona Linn tak akan menuntut biaya sepeserpun dari Milae grup." ucapan Liam sedikit mengejutkan Irvine, seolah Liam tahu apa yang ada di kepala Irvine.
****
Grand Duke Bryan berjalan menyusuri pantai dengan pasir putih yang indah, dia berhenti tepat dibelakang seseorang dengan jubah hitam dan tudung yang ditutupi kain hitam pula.
"Lettice Hardjodiningrat, apa maksudmu?"
Grand Duke bersuara setenang mungkin meski dia penasaran luar biasa dengan apa yang lettice lakukan."Apa dimata anda saya seperti seorang bangsawan yang berkelana meninggalkan keluarganya dan membuat kekacauan di dunia? sebuah kehormatan bagi saya karena anda menganggap saya adalah seorang bangsawan."
Grand Duke dibuat bingung oleh sosok yang ada didepannya, jika dari suara memang sangat jelas bahwa sosok tersebut bukan Lettice, tapi dari pola pakaian dan beberapa hal yang terjadi seolah semua tertuju pada Lettice.
"Anda pasti sangat kecewa karena saya bukan Lettice."
sebuah kekehan terdengar jelas di rungu Grand Duke, ia sendiri masih mengamati sosok didepannya.
"Ah maafkan tawaku ini, Grand Duke aku hanya ingin mengatakan bahwa aku menemukan satu-satunya pewaris organisasi yang dibantai dan dihapuskan dari dunia ini, ku harap kau bisa bersiap dan bersabar menantikan hal besar yang akan datang." Gadis tadi menghilang dari pandangan grand duke dalam sekejap
teleportasi
Grand duke menghela napas berat dan memandang lautan yang terlihat tenang.
"Ku pikir kamu orang yang cerdas tapi hanya mengenali lettice saja tidak bisa." ucap Linn muncul dari balik batu karang dibelakang grand duke.
"Bukankah dia mirip dengan lettice?" grand duke masih memandang air biru yang membentang dihadapannya.
"Tidak, untuk ukuran Lettice dia terlalu tinggi dan terlalu kurus. jarinya tangannya juga panjang. Bodoh." umpatan terakhir dari Linn sebelum gadis itu pergi meninggalkan grand duke yang masih terpaku pada genangan biru didepannya.
jika bukan lettice lantas siapa?
Dalam pikirannya yang mampu membuat guncangan tak kasat mata hanyalah lettice seorang tapi jika ada sosok lain maka ia sebagai kepala kemiliteran juga harus bekerja keras, jika buka lettice berarti anak yang di maksud bukanlah orion.
Lantas siapa?
pertanyaan-pertanyaan itu terus bermunculan bahkan sedari awal kekacauan bermula.
Tbc.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our World
FanfictionSelamat datang di dunia kami! cara bertahan hidup paling benar adalah dengan tumbuh menjadi lebih kuat.