part 9

209 18 7
                                    

.....

"Assalamu'alaikum, anak sholehah nya bunda.."

"Waalaikumsalam, bunda ku yang cantik.." bales selfi dengan nada pelan.

"Kamu sakit kak? Kok suaranya pelan banget?.."

"Enggak kok, aku lagi di ruang meeting, sebentar aku pindah ke ruanganku dulu, jangan di matiin ya bun.."

Selfi berjalan menuju pintu, membuka lalu menutup pintunya kembali, ya sebenarnya Selfi sudah berada di ruangannya, ia terpaksa berbohong pada sang bunda jika ia sedang berada di ruang meeting, padahal aslinya dia sedang merasakan sakit karena ia lupa makan, ya begitulah Selfi, sangat susah mengatur jadwal makan, apalagi jika pekerjaannya belum ia selesaikan, dia tidak akan menyentuh makanan itu secuil pun tidak akan disentuhnya, bahkan para karyawannya merasa kasihan dengan kesehatannya tak lebih juga dengan makanan yang menjadi dingin.

"Hallo, bunda?.." Selfi sedikit menetralkan nafasnya.

"Udah, nyampe di ruangan kamu?.."

"Udah.."

"Bunda kangen,, aku pengen di peluk sama bunda.."

"Bunda juga sayang, tapi mau bagimana lagi, bunda baliknya masih seminggu lagi, huh.."

"Yah lama, banget.." lirihnya.

"Kamu juga kak, emang kalo bunda di Indonesia, kamu bakal ada di deket bunda terus? Yang ada bunda yang khawatir kamu bakal jadi anaknya komputer karena selalu nempel sama komputer.."

"Hehe, tapi Ceppy janji deh bakal pulang cepet terus.."

"Mosok sih.."

"Eh ini kak, bunda hampir lupa bilang ke kamu.."

"Apa bun?.."

"Tolong kamu jagain adik kamu ya, Lesti.."

"Hah? Lesti? Kenapa dia?.."

"Gpp sih, cuma buat jaga-jaga aja.."

"Oh iya, nanti kalo kamu dapet telpon.."

"Bilang aja kamu gak tau keberadaan Lesti.."

"Emang kenapa bun? Jangan bikin Ceppy penasaran.."

"Lesti mau di jodohin.."

"Hah? Di jodohin?.."

"Iya.."

"Bunda tau dari mana?.."

"Ya kan ayahmu anak yang paling tua di keluarganya, jadi pasti adiknya bilanglah ke kakaknya kalo mau melakukan sesuatu.."

"Kakek? Dia yang paling tertua, kakek tau masalah ini?.."

"Kayaknya enggak, karena mendadak, hari ini mereka kasih tau, hari ini juga mereka membuat pertemuan.."

"Sepertinya Kakekmu sedang tidak ingin diganggu.."

"Bun, aku ada telpon masuk, kita lanjut nanti ya kangen-kangenannya, muach.."

"Assalamu'alaikum.." Selfi mematikan panggilan.

.....

Sementara di satu sisi..

"Bu Lesti.. Awas!!!!." teriak orang-orang sambil menunjuk ke atas, Lesti sontak mendongak dan ternyata ada sebuah balok yang mengarah ke arahnya.

AAAAA!!

BUGHH!!

Lesti memejamkan matanya, tapi sesuatu tidak ada yang mengenai tubuhnya. Malah dia merasakan ada sebuah tangan yang melingkar di pinggangnya. Mulai terdengar suara rintihan tepat di telinganya, Lesti membuka mata dan kaget saat tau posisi dia sekarang seperti sedang berpelukan dengan seorang pemuda di depannya.

One Step To Big Family (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang