Hwang miyoung... seorang pasien yang memiliki kadar sel darah putih yang tinggi dan mengalami anemia. Yup leukemia stadium tiga.
Harusnya, saat ini dia sudah harus tinggal dirumah sakit agar selalu terpantau oleh dokter dan suster.
Semua kebutuhan nya sudah disiapkan oleh kedua orang tua nya.TAPII.... Dia kabur.
"Aku akan benar benar memukul nya kalau sampai dia pulang dalam keadaan pingsan lagi" ujar nyonya Hwang pusing, anaknya itu sangat keras kepala. Ditambah sang Abang yang selalu memanjakannya.
"Tenanglah, dia bersama Leo. Ayo kita kerumah sakit aja, mengatur set kamar putri kita agar dia tidak merasa bosan disana" ujar tuan Hwang menenangkan, mengajak istrinya untuk segera berangkat kerumah baru putrinya untuk saat ini.
***
"Kim Taeyeon! Kim Taeyeon! Kim Taeyeon!" Sorakan fans sangat menggema memenuhi seluruh venue konser yang sedang berlangsung saat ini.
Semua nya bersorak saat lampu tiba tiba menyala, dan menampilkan seorang wanita yang selalu di dambakan oleh para fans.
"Waaaaah" seru seorang gadis menatap takjub pada layar besar yang menampilkan wajah Kim taeyeon yang sedang membawakan lagu miliknya.
"Miyoung-ah jangan lompat lompat" tegur seorang lelaki yang menarik tangan sang adik yang terus saja melompat kegirangan mengikuti irama lagu.
"Miyoung, aah anak ini sangat susah dikasih tau" dirinya sangat tak nyaman berada di antara puluhan ribu orang yang sedang bersorak menyemangati sang idola.
"Duduk aja ya, jangan lompat lompat gitu. Yang lain ke ganggu" Leo berusaha membujuknya.
"Iyakah?" Miyoung menatap ke belakang dan melihat orang orang yang sedang antusias melihat layar besar, Abang nya berbohong!
"Yaudah aku duduk, jadi jangan ganggu ya" Leo mengangguk tersenyum, akhirnya adiknya itu nurut.
Selama dua jam lebih akhirnya konser selesai juga, Leo memijat lehernya yang sangat pegal.
"Kau lelah?" Tanya nya pada sang adik.
"Engga, oppa gomawoo, saranghae" ujarnya memeluk Leo yang tersenyum. Dari kemarin miyoung terus terusan nangis ingin menonton konser milik Taeyeon, tapi ke dua orang tuanya melarang keras dan menarik semua keuangan miliknya.
"Oppa, ayo nungguin Taeyeon keluar dari stadion" ujar miyoung girang merangkul lengan Leo.
"No no, kita harus ke rumah sakit"
"Aaa~ oppa, ayo dong kali ini aja, setelah dirumah sakit nanti aku pasti tidak boleh keluar keluar lagi" ujar miyoung cemberut.
"Apa belum puas melihat nya selama dua jam tadi?" Tanya Leo heran.
"Kalau bisa aku ingin melihatnya terus. Sebelum aku pergi" kalimat miyoung membuat Leo sedih.
"Aish memang aku di takdirkan untuk menuruti keinginan mu" miyoung tertawa girang, dia mulai berjalan semangat menghampiri segerombolan orang orang yang menunggu sang idola untuk keluar dari venue konser.
"Taeyeeeeon!" Teriak miyoung saat melihat sang idola keluar dan melambai ke fans.
"Taeyeon eonnie! Saranghae!" Teriak miyoung dengan sekuat tenaganya, Leo memvideokan sang adik yang terlihat semangat. Wajahnya sangat cantik ketika lengkungan mata itu menghiasi wajahnya.
"Nado saranghae!" Balas Taeyeon tak kalah kuat. Semua fans bersorak kegirangan.
"Oppa! Kau lihat? Aku di notice!" Miyoung berlompat kegirangan.
"Kau sangat senang?" Leo tertawa sambil ngezoom wajah adiknya yang memerah tersipu malu.
"Mau bulan madu dimana ya, soalnya habis di notice Taeyeon" ujar miyoung menepuk nepuk kedua pipi nya.
"Heh!" Miyoung tertawa melihat Leo yang shock.
"Kajja oppa, Taeyeon nya udah pulang"
"Kau yakin dia pulang? Mungkin saja dia pergi mengadakan party bersama kekasihnya"
"Yaa! Oppa, jangan membuat aku kepikiran" miyoung cemberut sambil mengikuti langkah Leo yang menuju ke mobilnya yang terparkir.
"ya engga papa jika dia punya kekasih, tapii tetap aja hati ku sakit" miyoung bergelut dengan pemikirannya sendiri, bahkan dia hanya diam saja saat Leo mendorongnya masuk ke mobil dan memakainya seatbelt.
"Oppa, apa Taeyeon beneran berkencan?"
"Why not? Umurnya juga sudah matang" lagi lagi perkataan Leo membuat miyoung cemberut.
"Jika itu Baekhyun oppa, aku akan setuju"
"Bagaimana jika aku?" Tanya Leo.
"Aku tak terima!" Bantah miyoung.
"Wae? Dia akan menjadi kakak ipar mu"
"Alih alih menjadi kakak ipar, lebih baik Taeyeon menikah dengan ku" Leo tertawa, benar benar adiknya itu udah kena mental dalam mencintai Taeyeon.
"Kau lelah?" Tanya Leo saat melihat miyoung yang tampak lemas, sesekali ia melirik adiknya itu sambil terus fokus pada kemudi.
"Aku merindukan Taeyeon" Leo memutar matanya malas, belum ada sejam yang lalu mereka melihat Taeyeon, tapi adiknya itu sudah menggila.
Mau gak mau dia memutar lagu Taeyeon yang berjudul drawing our moments."Huaa oppa, aku semakin merindukannya" miyoung cemberut sambil sesekali mengikuti lantunan lagu. Leo mengelus kepala miyoung gemas, dia tidak akan bosan mengatakan bahwa adiknya itu sudah benar benar jatuh cinta pada Kim Taeyeon.
"Oppa, mau liat pidio tadi yang kau rekam"
"Nanti ya, kau akan pusing jika melihatnya di mobil"
"Arraseo" miyoung tersenyum senang, ini adalah ke hokian dalam hidupnya. Taeyeon membalas cintanya, ya walau sesama idol dan penggemar.
"Tidur lah"
"Shiro, nanti oppa bangunin"
"Engga, oppa akan menggendong mu"
"Jinjja?" Leo mengangguk, miyoung tersenyum menatap abangnya.
"Gomawo oppa" gumamnya.
***
Nyonya Hwang sangat panik melihat Leo yang masuk ke kamar pasien milik miyoung dengan menggendong sang empunya kamar.
"Apa dia pingsan?" Tanya nya menghampiri Leo.
"Hanya tidur, jangan khawatir mom" nyonya Hwang bernafas lega mendengar jawaban dari putra nya.
"Anak nakal, kemana kau membawa adik mu eoh?" Tanya Nyonya hwang sambil memukul lengan Leo.
"Hanya berkeliling"
"Jangan berbohong!"
"Akh mom, sakit" Leo mengusap telinganya yang abis dijewer oleh nyonya Hwang.
"Sudahlah, yang penting miyoung tidak apa apa" ujar tuan Hwang mencoba melerai ibu dan anak itu.
"Eomma" panggil miyoung lemas.
"Kenapa sayang?"
"Perut ku sangat mual" nyonya Hwang langsung mencoba mendudukkan tubuhnya miyoung.
"Minum?" Tawar Leo. Miyoung menggelengkan kepalanya lemas.
"Disini, muntahkan jika sangat mual" ujar tuan Hwang meletakkan sebuah wadah dihadapan miyoung.
"Mau kekamar mandi aja"
"Kau yakin?" Nyonya Hwang tampak ragu mendengar permintaan anaknya. Namun, tidak sempat miyoung menjawab dia sudah memuntahkan cairan dalam tubuhnya.
"Aku akan panggil dokter" ucap Leo dan segera berlari keluar.