23. Mahla, Exel dan Handoko

429 36 19
                                    

Ihot sepertinya tidak bisa menyembunyikan perasaanya ke aku. Walaupun sudah kuingatkan untuk menjaga jarak tetapi perasaannya tidak bisa disingkirkan begitu saja.

Anggota gang Ihot apalagi, seakan akan ditinggalkan karena Ihot selalu menawarkan diri untuk mengantarkan pulang si Robby.

Mahla meminta teman teman Ihot untuk mengetahui sumber dari ke akraban ku dan Ihot.

"Heee....! Kau kasih apa itu si Ihot seperti nempel terus sama kau, hah?" Kata teman Ihot yang menarikku ke belakang sekolah. Mereka mendorong tubuhku.

"Iya, si Mahla sampai sampai ingin tau"lanjut yang lain.

Aku hanya diam karena aku tidak mau keributan.

"Jauhi Ihot kalau kau masih ingin sekolah disini"

"Kau pikir dengan tampang keren dan kepinteran kau, kau bisa seenaknya, hah"

"Ingat kata kataku, Jauhi Ihot. Jangan pernah kutengok kau sama dia lagi"

"Bisa tidak kalau kalian yang bilang ke Ihot agar dia menjauhi aku seperti pertama lali aku masuk sekolah ini?. Aku tak pernah meminta apalagi memohon mohon ke Ihot agar menjadi temannya"jawabku

"Gak usah banyak cakap kau...buckkk" tinju melayang di perutku. Aku terpancing emosi.
Aku sadar mereka ada 4 orang. Kuurungkan niatku untuk melawan. Aku hanya menahan sakit.

"Tahan Robby, tahaaaan. Kalau kau ada apa apa, kau akan kehilangan pekerjaan paruh waktumu"kata hatiku

"Ok...ok...akan ku jauhi Ihot"jawabku sambil menahan sakit di perutku.

Mereka meninggalkanku begitu saja. Aku marah ke Ihot dalam hatiku.

Saat masuk kelas, Ihot memandangku yang menahan sakit. Dia mendekatiku.

"Kau sakit Rob? Tadi kelihatan tidak apa apa."tanya Ihot.

Mahla dan gengnya memperhatikan.

"Tidak apa apa. Kau duduk saja"jawabku.

"Kalau sakit biar kuantar pulang"bisiknya.

"Aku baik baik saja"jawabku sedikit mendorong pinggangnya agar dia pergi.

"Rob, kau kenapa?"tanya Andika

"Tidak apa apa"

"Seperti menahan sakit. Preman temannya Ihot, ya?"

Aku menggeleng.

"Pasti mereka. Dari awal sudah ku bilang jangan berteman sama Ihot. Ini malah akrab"

"Sok tau"

"Jangan mau berteman sama Ihot kalau kau ingin aman disini. Kasihan aku tengok kau, Rob"bisik Andika.

Mereka tidak akan pernah tau bahwa Ihot dan aku adalah Gay/Homosex.

Ketika pulang sekolah, murid murid sudah bubar, sengaja aku belakangan. Aku hanya duduk di bangkuku.
Gengnya Ihot dan Mahla masih di kelas.

"Tidak pulang Rob"sapa Ihot dari mejanya.

"Bentar lagi"kataku sambil membaca buku pelajaran terakhir tadi.
Ketika dia mendekat, Mahla menarik tangannya.

"Antar aku pulang, Hot. Aku tidak bawa motor"katanya.

"Robby kelihatan sakit, La. Aku mau antar dia"jawab Ihot.

"Hot, pentingan dia daripada aku?"suara Mahla meninggi.

"Pulang saja, Hot. Aku tak apa apa"kataku.

"Benar kau tak apa apa"balas Ihot.
Aku mengangguk. Ketika di pintu kelas Ihot masih melihatku. Mahla mendorong tubuhnya agar pergi.

MY LIFE (BI SEX) ALONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang