Bab 20

1.1K 93 10
                                    

Irene yang baru selesai mandi keluar dari kamar dengan gaun malam panjang berwarna cream lengkap dengan kimononya. Wanita itu menuruni tangga rumahnya lalu mendekat ke Suho yang sedang memasak ramen untuk mereka.

"Rene, kalau kau memelukku seperti ini, aku tidak akan cepat selesai memasaknya"

Irene tidak memperdulikan protes dari Suho, dia terus memeluk lelaki yang sedang memasak ramen itu dengan erat.

"setelah makan ramen, apa yang akan kita lakukan? Tidur bersama?"

"Rene? Kamu mabuk?" Suho melirik sebentar wanita yang sedang memeluknya tersebut lalu kembali berfokus ke mie ramen yang sedang dia masak.

Irene hanya tertawa kecil mendengar pertanyaan Suho,
"Aku baru saja selesai mandi mas, bagaimana bisa aku mabuk?"

"Pergilah ke meja makan, aku sudah hampir selesai"

"Kamu masak 1 atau 2 mas?" Irene mengintip dari balik tubuh kekar Suho.

"Dua"

"Kok banyak sekali? Biasanya hanya satu." Protes Irene yang membuat Suho mengerutkan keningnya tanda dia tidak paham dibagian mana yang membuat Irene memprotesnya.

"Kan makannya sama kamu Rene." Suho membela diri.

"Ya kan aku biasanya cuma makan 1 sampai 2 suap, sisanya kamu yang habisin mas"

Suho hanya menghela nafas mendengar omelan Irene, lalu meliriknya sebentar,

"Yang lupa ingatan aku atau kamu sih Rene?"

Irene yang akhirnya sadar tentang kondisi Suho hanya bisa tertawa kecil. Dia benar-benar lupa kalau Suho tidak memiliki memori apapun tentang kehidupan berumah tangga mereka selama 12 tahun, termasuk kebiasaan-kebiasaan yang sering mereka lakukan.

"Maafkan aku" bisik Irene lembut.

Wanita cantik dengan rambut hitam yang dia biarkan terurai tersebut meninggalkan Suho yang masih asik di dapur dan memilih menunggu ramen di meja makan.

"Silahkan..." Suho meletakkan dua mangkok untuknya dan Irene lalu mengambil panci berisi ramen lengkap dengan isian seafood.

"Kamu gak ada alergi kan Rene? Tadi aku lihat di kulkas ada udang sama kepiting jadi aku masak sekalian." Suho yang takut kalau dia salah memasak mencoba memastikan semuanya kepada Irene walaupun bisa dibilang terlambat karena masakan yang dia buat sudah siap untuk disantap.

"Tidak ada. Aku hanya alergi kalau mas jauh dariku, itu saja" Ucapnya santai sambil menuangkan ramen ke mangkok Suho.

Sedangkan Suho, dia hanya merespon dengan senyuman dan tatapan heran karena ulah Irene.

"Selamat makan" Ucap Irene singkat setelah mangkok miliknya dan milik Suho sudah terisi ramen.

Sebelum mulai menyantap ramen miliknya, wanita dengan gaun malam berwarna cream tersebut menggulung rambutnya ke bagian atas dengan sekenanya, meninggalkan beberapa helaian rambut yang dia biarkan tergerai di dekat telinganya dan itu cukup menimbulkan kesan sexy di mata Suho. Irene membiarkan beberapa anak rambutnya terlihat liar di sekitar gulungan rambutnya yang membuat leher putihnya kembali terekspose sempurna di mata Suho yang sedang duduk di samping kanannya.

Seolah sedang menatap karya terbaik yang pernah Tuhan ciptakan di dunia, Suho kembali mengedarkan pandangannya dari arah leher turun ke bagian dada Irene yang walaupun tertutup dengan kimono tetapi seolah-olah masih bisa dia tembus dengan imajinasi liarnya yang entah kenapa malam ini sepertinya bergejolak hebat di dalam otaknya.

"Berhenti menelanjangiku dengan tatapanmu mas." Ucap Irene santai sambil tetap menikmati ramen ditemani dengan rintik hujan yang mulai turun membasahi dedaunan di taman rumahnya.

The Scandal 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang