12~Wish You Were Sober

10.1K 456 26
                                    

~~~


































Jam menunjukkan pukul tujuh malam, Jaemin melajukan motornya menuju tujuannya. Dua hari setelah kejadian di kamar mandi bersama Jeno, ia pun akhirnya akan menghabiskan waktu malam minggunya hari ini bersama teman-temannya.

Ia sudah meminta izin ke Mark untuk menghabiskan malam ini di bar, untunglah diizinkan dengan syarat tidak mabok berat dan pulang tepat pada jam dua belas.

Jika tidak, Mark dengan paksa akan menjemput Jaemin.

Sampai pun Jaemin di bar langganannya, bar yang dulu menjadi saksi bisu perlakuan kasar Mark terhadap Jaemin.

Jaemin tidak bisa melupakan hal itu, saat lubangnya dimasuki gelas dan penisnya yang dibuat lecet karena ikat pinggang sialan!

Masuklah ia ke dalam bar tersebut, disapa oleh beberapa pelanggan dan pelayan yang memang mengenalnya.

Setelah beberapa saat, akhirnya Jaemin menemukan teman-temannya.

Berakhirlah ia bergembira menghabiskan waktunya di bar, sampai tidak mengingat syarat yang diberikan oleh Mark.


~~~

Sudah terhitung hampir empat jam Jaemin berada di bar.

Kebanyakan dari temannya masih pada asik bermain. Tapi tak sedikit pula yang sudah ambruk di sofa, termasuk sekarang Na Jaemin.

"Jaem, lo bilang lo harus nepatin syarat dari om-om lo. Gimana, sih? Malah mabok kek gini!" omel salah satu temannya yang masih sadar.

"Hah... syarat apa, ya?" tanya Jaemin balik mengerjapkan matanya.

"Bodoh amat lah!" Temannya tersebut malah memukul tengkuk Jaemin lalu berlalu pergi, orang mabok memang harus diberi pelajaran.

Saat Jaemin akan memejamkan matanya, tiba-tiba saja ada sebuah tangan yang mengelus rambutnya.

Jaemin segera mendongak, mendapati pria berbadan kekar di hadapannya.

"Hello, cutie," ujar pria tersebut.

"Ung? Hello, sir," balas Jaemin dengan memaksakan senyuman manis di bibirnya.

"I see you are very drunk. Can i be your partner tonight?" tanya pria tersebut, tangannya turun mengelusi bibir ranum Jaemin.

"How much will you pay?" tanya Jaemin balik dengan senyum miringnya yang meremehkan. Sepertinya Jaemin benar-benar sudah kehilangan akalnya sekarang.

"As much as you want, baby," jawab pria tersebut dengan yakin.

Jaemin mengangguk. "Take me, sir."

"Alright. First, let me introduce myself, i'm Jaehyun." Pria yang dikenal dengan nama Jaehyun itu pun mengulurkan tangannya.

"I'm Jaemin." Jaemin membalas uluran tangan Jaehyun. Ia lalu ditarik kedalam dekapan pria bertubuh kekar itu.

"Let's find a place for us," Jaehyun segera menggendong Jaemin dan berjalan keluar bar.

~~~

Jaehyun membaringkan Jaemin di atas kasur king size, ia baru saja memesan satu kamar hotel untuk dirinya dan Jaemin malam ini.

Bisa dipastikan bahwa Jaemin benar-benar mabok berat, karena sampai sekarang pun ia masih kehilangan akal sehatnya.

"Unghh daddy..." Suara lenguhan Jaemin terdengar saat Jaehyun mengecupi lehernya, membuat kissmark di sana.

Jaehyun menyeringai, ia segera membuka kancing kemeja Jaemin.

Melihat tubuh Jaemin yang mulus, hasratnya menjadi naik. Ia tidak sabaran untuk segera mencicipi mangsanya yang satu ini.

Sepertinya ini akan menjadi malam yang panjang untuk Jaemin,

dan malam tersial.

~~~

Jam menunjukkan pukul setengah satu dini hari.

Mark dengan kasarnya membuka pintu bar dengan raut wajah yang menyeramkan.

Bar ini selalu buka dua puluh empat jam. Walaupun tempatnya terpencil, tetap saja terkenal.

"Where is Na Jaemin?" tanya Mark tegas kepada pelayan yang berjaga di dekat pintu.

"Na Jaemin? Sudah dari beberapa jam yang lalu ia keluar, tuan," jawab pelayan tersebut membungkuk memberi hormat.

"Tapi saya melihat motornya masih terparkir di luar." Mark mengernyitkan dahinya.

"Tentang itu... Dia tidak pergi sendirian, tuan. Dia bersama seorang pria," jelas pelayan.

Mark membelalakkan matanya. "Ke mana mereka pergi? Dan siapa pria itu?" tanyanya panik.

Pelayan tersebut menunduk. "Maaf tuan, saya tidak tau."

"Fuck!" Mark mengepalkan tangannya, ia segera keluar dari bar tersebut. Berniat untuk mencari keberadaan Jaemin.

Sedangkan sang oknum yang dicari-cari Mark sedang terbaring lemah di atas kasur.

Lubangnya dipenuhi oleh sperma, matanya sembab, bibirnya bengkak, sedikit cairan sperma pun keluar dari mulutnya, rambutnya berantakan, leher dan dadanya dipenuhi tanda merah. Kacau sudah penampilannya.

Sedangkan sang pelaku hanya menyeringai, ia mengecupi setiap sudut wajah Jaemin.

"I wish you were sober, baby. Biar kamu nggak lupa sama sama malam ini," bisik Jaehyun lalu menggigit telinga si manis.

~~~






































INGAT! SEMUA TENTANG CERITA INI HANYA FIKSI! JANGAN BAWA" CERITA INI KE DUNIA NYATA!






Jangan lupa vote dan komen

TRIPLE NIGHT | Jaemin harem Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang