BC : Interogasi Kecil

74 4 0
                                    

-Chapter 05-

"Jadi Mel, lo kenal Jagar?" tanya Hyugo yang masih penasaran akan hal tersebut.

Beberapa saat yang lalu akhirnya mereka masuk ke UKS itu, setelah melihat keadaan Arzen yang sudah tenang. Mereka memang sudah tiba disana sejak tadi, bahkan ketika emosi Arzen masih membuncah pun mereka mengetahuinya.

Btw mereka juga sudah kenalan sebelumnya, akan canggung kalo mereka gak saling kenal.

Melannie mengangguk namun kemudian menggeleng, "Temen gue yang tau Jagar" jawabnya santai.

"Maksudnya?" bingung Silas, maklum agak lemot dikit.

"Ya bisa dibilang Jagar mantan pacar temen gue dan juga mantan temen satu sekolah gue dulu"

"Bukannya lo di Nusa Bangsa? Jagar gak sekolah disana" tanya Seno heran.

Melannie lupa, benar tadi ia memperkenalkan diri sebagai mantan murid NB saja.

"Eum.. Sebenernya gue mantan murid Erlangga juga Pratiwi Puspa" Melannie tersenyum polos.

Kelima lelaki itu melotot tak percaya, Devano pun sama kagetnya kali ini.

"Gue dikeluarin soalnya gue terlalu pinter" lanjutnya sembari memilin ujung rok nya.

"Gue gak habis fikri" celetuk Hyugo.

"Fikir" ralat Gion membenarkan.

"Terserah deh apa itu, tapi ini gila!" seru Hyugo yang masih tak percaya.

"Tapi ya Mel, kok lo bisa tau kalo Jagar megang Aligator?" pertanyaan dari Gion ini membuat Melannie menjadi bingung, bingung untuk menjelaskannya.

Haish.. Tidak mungkin kan jika ia mengaku jika ia adalah leader FL, bisa-bisa ia tidak akan dibebaskan oleh kakaknya seumur hidup.

"Y-ya yakan tadi gue bilang temen gue mantannya" seru Melannie gugup.

Mereka hanya mengiyakan saja, meskipun menyadari jika ada yang ditutupi dari jawaban perempuan dihadapannya itu.

"Oh ya, kak jangan kasih tau soal ini ke Nadine ya" mohon Melannie pada sang kakak.

"Emang kenapa?" bukan Arzen, melainkan Hyugo yang bertanya.

"Males, ribet dia mah" jawab Melannie dengan acuh.

"Waduh! Ibu Negara kita dibilang ribet" celetuk Silas sembari menggeleng kecil.

"Hah? Nadine ceweknya si ini?" Melannie menunjuk Devano yang sedari tadi diam.

Silas mengedikkan bahunya, ia lalu terkekeh melihat wajah terkejut Melannie. Bukan hanya Silas, namun semua lelaki disana terkekeh kecuali Devano tentunya.

❆❆❆

Melannie berjalan menuju kearah parkiran tempat ia memarkirkan mobilnya.

Kali ini sudah benar-benar pulang sekolah, pasalnya setelah keributan kecil tadi mereka dibebaskan namun tidak diperbolehkan untuk pulang. Pihak sekolah takut terjadi bentrok lagi dijalan.

Melannie masuk kedalam mobil sport hitam tersebut, gadis itu menjelaskan mobilnya keluar dari kawasan sekolah.

Sembari mengemudi, tangan gadis itu aktif bermain dengan ponselnya. Ia mencari nama seseorang dalam kontak ponselnya, ia mencoba nelepon seseorang itu.

"Hallo"

"..."

"Gue tunggu di markas, 20 menit"

Setelahnya pembicaraan singkat padat dan jelas itu, Melannie mematikan ponselnya dan kembali berfokus pada kemudi.

"Aligator ya.." seringai muncul di bibirnya, "Kalo gue jadiin buaya geprek.. Enak kali ya?" Melannie terkekeh geli.

"Buat cabe tadi pagi enaknya diapain ya? Eum.. Apa dibuat santapan buaya aja?" gumamnya.

Tunggu, sebenarnya Melannie ini ketua geng atau psikopat sih? Kejam sekali isi pikirannya.

"Apa gue minta bang Arzen buat beresin aja? Tapi nanti gue gak ada bahan mainan" lirihnya kemudian, ia masih berfikir untuk membalas kejadian tadi pagi dengan bagaimana.

"Haduh ya Tuhan... Tolong Melan.. Melan bingung"

❆❆❆

"Gue ada mainan" seru Melannie tiba-tiba ketika baru saja masuk kedalam markas.

Setelah menempuh waktu dua puluh menit perjalanan sembari berceloteh ria, Melannie tiba di markas FL yang berada di dekat sana. Bukan markas utama, hanya markas yang biasa mereka tempati saja.

"Apa?" tanya seorang perempuan dengan banyak gelang di tangannya, dia Alen.

"Jangan bilang Aligator?!" pekik perempuan dengan tato kupu-kupu dileher belakang sebelah kiri, dia Netta.

Lagi-lagi seringai muncul dari bibir Melannie yang kini sudah duduk disamping Alen. Gadis itu sudah asik dengan vape miliknya.

"Waduh gawat..!!" seru khawatir tadi perempuan bertato bunga sakura di leher belakang bagain kanannya, "Kita bisa party lagi dong!!" lanjutnya dengan heboh, dia Zerlyn.

"Cih gue kira gawat kenapa" sinis seorang perempuan yang selalu menggunakan kalung dengan inisal namanya juga inisial nama gengnya sebagai liontin, dia Keyla yang juga adalah mantan dari ketua geng Aligator.

"Jangan marah mantan..." ledek Zerlyn, tangannya sudah mencomot gorengan yang dibawa oleh Alen sebelumnya.

"Siapa yang marah?" Keyla mendelik, ia lalu mencoba untuk kembali berfokus pada ponselnya.

Netta terkekeh, "Iya deh si paling sudah moveon"

Ucapan Netta disambut kekehan oleh Zerlyn dan gelenganoleh Alen, sedangkan Melannie tidak peduli akan hal tersebut.
Memang faktanya, dalam geng mereka ini hanya Keyla lah yang sulit untuk moveon dari para mantannya.

"Gue balik duluan" Keyla beranjak dari tempat duduknya, membuat keempat sahabatnya menyengit heran.

"Tumben, kenapa?" tanya Melannie.

"Jangan bilang lo kitheart gegara omongan Gue sama Netta?" tanya Zerlyn sembari mengerlingkan matanya.

Keyla berdecih, "Abang gue chat, bunda balik hari ini"

Melannie mengangguk, "Yodah, hati-hati"

Keyla mengangguk dan berjalan keluar dari markas, namun tiba-tiba

"MAAPIN KITA YA BESTIE, KITA KAN HANYA BICARA FAKTA" teriak Netta sembari tertawa bersama Zerlyn.

"BACOT!" balas Keyla yang sudah berada di halaman depan markas.

Alen dan Melannie hanya menggeleng dengan senyuman tipis melihat tingkah sahabat mereka ini.

"Eh nanti malem anak LDN turun, disana bakal ada Aligator juga katanya. Lo mau main disana apa nanti aja?" tanya Netta tiba-tiba.

Melannie terdiam sejenak, ia tengah berfikir keras. Berfikir cara untuk dapat pergi keluar dari penjara emas milik orang tuanya.

"Kita dateng, tapi kita tonton dulu aja gimana?" usul Zerlyn yang diangguki setuju oleh Alen.

"Udah lama kita gak main, Mel" seru Alen menyetujui.

"Yaudah, tapi lo berempat harus jemput gue kerumah. Gue gak bakal boleh pergi sendiri kena Ayah sama Bunda gue" jelas Melannie yang dibalas anggukan oleh ketiga sahabatnya.

"Key gimana?" tanya Zerlyn.

"Gampang nanti lah" seru Netta membalas.

○◔◑◕●◕◑◔○

Bad Couple  [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang