Yan Jinzhou tanpa ampun mencercanya, dan tentunya tidak perlu berbelas kasihan terhadap orang seperti ini, "Aku apa? Chen Yiyuan, bukan aku yang datang untuk menantangmu, bukan? Dan kau sudah kalah, lalu kau masih enggan dan menahanku untuk melanjutkan pertandingan. Sekarang kau kalah dan semua rasa malu itu harus kau tanggung karena itu salahmu, Chen Yiyuan, aku benar-benar meremehkanmu, karena kau tidak bisa menerima kekalahan, kenapa harus menantangku sejak awal, bisakah kau bersikap selayaknya pria dewasa?"
Chen Yiyuan tersulut amarahnya sampai hamper gila, dan dia berkata dengan mata yang memerah, "Yan Jinzhou, aku akan mengingat baik-baik penghinaanmu hari ini, dan di masa depan aku pasti akan membalasnya!"
Yan Jinzhou, "..."
Orang ini sungguh gila!
Semua orang juga mendengar percakapan mereka, dan mereka merasa rumit di dalam hati. Yan Jinzhou sepertinya memberi kesan yang lebih baik dibandingjan dengan Chen Yiyuan, dan mereka tanpa sadar membuat penilaian dalam benak mereka.
Ketika mereka berdua Kembali setelah menyimpan kubis mereka, kepala desa mengumumkan pembubaran, dan hasil pertandingan akan kembali dinilai lima hari lagi.
Sekarang semua orang bubar dalam diam, seperti terong yang dipukuli Shuang, tanpa pandangan menghina terhadap pihak lain seperti yang mereka lakukan di awal pertandingan, bahkan Zhao Xing juga bisa menahan diri.
Di sisi Yan Jinzhou, sebaliknya, suasananya harmonis.
Chen Yiqing merasakan kegembiraan yang tidak bisa dijelaskan, "Ini pertama kalinya aku melihat kakak laki-lakiku terlihat tidak percaya diri sampai sesak nafas."
Nie Anhua penasaran, "Seperti apa kakakmu sebelumnya?"
Chen Yiqing tertawa kering, "Dia, dia adalah penanam spiritual level dua termuda di Desa Shangyang. Semua orang selalu memanggilnya Saudara Yuan, dan dia sangat bangga dengan itu, membuatnya sedikit pongah. Semua orang dulunya selalu memujinya dan hidupnya berjalan sangat lancer. Dia tidak pernah diperlakukan seperti ini. Pukulan demi pukulan sekarang dia rasakan karena Saudara Yan."
Nie Anhua mendengus lirih, "Kakakmu memang perlu diberi pelajaran. Bukan Saudara Yan yang mengambil inisiatif untuk membuat masalah, tapi dia melemparkan semua tanggung jawab kepada Saudara Yan."
Chen Yiqing juga tidak berdaya, "Pria itu.... Lupakan, jangan bicarakan dia, mari bicarakan hal-hal yang menyenangkan."
"Um."
Pada saat itu, sebuah suara terdengar menggema ke seluruh Desa Shangyang, "Sepupu...."
Warga desa yang belum sepenuhnya bubar seketika berhenti dan menoeh ke arah orang yang berteriak. Siapa orang ini? Siapa yang dia panggil sepupu?
Yan Jinzhou berbalik dan melambai pada Zhu Ximo, "Sepupu, kemari."
Semua orang tertegun sejenak, lalu mereka terkejut, "...." Kenapa ada anak buangan lain? Apa keluarga Yan Jinzhou selalu melahirkan anak buangan?
Zhu Ximo dengan bersemangat berlari menuju Yan Jinzhou, "Sepupu, aku diusir dari rumah oleh keluargaku, dan aku dating kesini untuk mengikutimu, apa sepupu keberatan untuk menampungku?"
Yan Jinzhou tersenyum dan menjawab, "Sepupuku datang sejauh ini untuk mengikutiku, kenapa aku tidak mau menerimu, jika kamu tidak keberatan, kamu bisa tinggal disini."
Zhu Ximo tertawa lalu berkata, "Lalu aku akan berterimakasih terlebih dahulu pada sepupu."
Yan Jinzhou menunjuk ke arah rumahnya, "Mari pulang."
"Baik."
Seorang warga berkata dengan nada iri, "Keluarga Yan Jinzhou sangat kaya, mereka bisa mendukung begitu banyak orang, dan mereka bahkan membeli tas penyimpanan. Dari mana dia mendapatkan lingshi sebanyak itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL Terjemahan] Spirit Planter
FantasiaJudul: Spirit Planter Penulis: Galaxy on the Moon Yan Jinzhou, seorang pasien dunia modern dengan radang dingin progresif, melintasi ruang dan waktu untuk menjadi anak buangan di Benua Lingmiao. Meskipun dia adalah anak buangan, dia telah memenuhi s...