Enjoy.... 😁😁😁😁
.
.
.
.
Dalam sebuah ruangan remang - remang, terdapat sepasang anak adam yang masih nyaman dalam balutan selimut hangat menaungi keduanya, meski di dalam selimut itu keduanya berada dalam keadaan naked alias telanjang bulat.
Keduanya memiliki warna rambut yang unik sekaligus mencolok, sekali lihat saja ketara jika mereka adalah dua manusia paling berbeda dengan yang lainnya. Wana merah anggur dan pirang cerah adalah warna yang paling jarang ditemui di Negara Jepang, maka wajar saja jika orang lain akan salah mengira mereka berasal dari luar negri, parahnya lagi bakal dikira mengecat rambut mereka.
Mereka adalah Kamado Tanjiro dan Agatsuma Zenitsu, keduanya baru menyelesaikan olahraga malam mereka tepat di jam dua dini hari. Masih termasuk wajar, karena keduanya masih tau batasan walau Zenitsu sendiri masih ingin lanjut sampai subuh, sayangnya meski hari minggu, sang sulung Kamado masih ada beberapa pekerjaan sampai sore, jadi mau tidak mau keduanya harus menyelesaikan olahraga mereka tepat seperti biasanya.
Zenitsu yang berda dalam pelukan Tanjiro, mebuka matanya terlebih dahulu, menampilkan iris emasnya yang menawan. Bisa ia lihat wajah tenang dari orang yang si pemuda pirang cintai masih terlelap dalam tidurnya, betapa ia sangat memuja sosok lembut yang memeluknya ini, takkan pernah bosan Zenitsu menatap wajah lembut Tanjiro, meski ia tau kalau sulung Kamado tak memiliki perasaan yang sama untuknya.
"Doshitano, Zenitsu? Ada yang salah dengan wajahu?" celetuk Tanjiro masih memejamkan matanya, hal itu membuat Zenitsu sedikit terkejut dan segera mendudukkan dirinya disamping si surai merah, yang otomatis membuat rangkulan Tanjiro ditubuh zenitsu terlepas.
"Astaga Tanjirooo!? Kau membuatku terkejut.." Seru Zenitsu yang memberikan pukulan kecil dibahu mulus sang partner.
"Gomen... Habisnya, dari tadi kau menatapku tak berkedip, jadi kupikira ada yqng salah dang wajahku." ujar Tanjiro dengan senyum kecilnya, meski baru bangun tidur, nada suara seraknya masih mampu membuat si surai Kuning kembali terangsang.
"Yaya.. Aku maafkan, tapi lain kali jangan mengejutkanku seperti itu lagi." kata Zenitsu agak ketus karena masih kesal dengan apa yang dilakukan Tanjiro, sedangkan sang pelaku hanya terkekeh kecil dibarengi dengan anggukan sebagai permintaan maaf.
Zenitsu hanya memperlihatkan senyum kecilnya pada Tanjiro, sebagai tanda jika ia memaafkan sang teman bersurai merah. Setelah itu, sisurai kuning centil merangkak menduduki perut Tanjiro dengan selimut yang hanya menutupi area pinggulnya hingga ke bawah, tidak lupa berpegangan pada bahu bidang Tanjiro aupaya tidak jatuh, bisa kita lihat beberapa kiss mark dan hikey yang menghiasi punggung putih Zenitsu. Sedangkan Tanjiro, pemuda beranting hanafuda itu hanya menopang pantat sintal Zenitsu supaya si pemuda mungil bisa duduk dengan nyaman diperutnya
"Morning kiss.." pintanya dengan sedikit seringai yang menghiasi wajah manis Zenitsu.
Tanjiro sendiri tak mampu menolak, akhirnya sisurai merah menarik tengkuk Zenitsu dengan tangan kanannya, kemudia meraup bibir si surai emas yang menebal akibat ciuman panas yang ia lakukan tadi malam. Ciuman yang kian memanas masih berlanjut, hingga suara desahan nikmat Zenitsu terdengar bak melodi yang mengalun begitu merdu.
Ciuman keduanya terlepas setelah beberapa menit, benang saliva yang terhubung anatara bibir mungil Zenitsu dengan Tanjiro, menjadi bukti betapa panas ciuma mereka pagi ini. Begitu untaian benang itu terputus, si surai merah menyeka bibir Zenitsu dengan lembut, menghantarkan rasa nyaman yang mampu membuat si pirang emas melayang.
"Suki dayo, Tanjiro" ujar Zenitsu jujur sambil menyenderkan kepalanya pada dada telanjang Tanjiro.
"Arigatou, Zenitsu... Tapi maaf aku tak bisa menyambut perasaanmu." Balas Tanjiro lembut namun tak kalah jujur, hal itu menyebabkan mood Zenitsu yang tadinya tinggi, mendadak turun drastis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitch and mafia
Fiksi PenggemarSebutan Mafia bagi masyarakat adalah orang - orang yang bekerja di dunia malam, dunia bawah. Banyak yang berpendapat bahwa semua Mafia pasti akan menjual apapun demi bisa menjadi yang terkaya, terhebat dan paling mengerikan. Apasaja bisa mereka jual...