Spoiled Man

453 22 9
                                    

"Honey, bisakah kau tetap disini?" Tanya Severus.

"Aku sangat ingin Severus, tapi ini sudah malam, aku harus pulang. Besok aku harus bekerja." Terang  Anne sambil terus mengusap rambut Snape yang kini tertidur dipangkuannya.

"Menginaplah disini, temani aku. Kau tahu kan tubuhku sedang kurang sehat saat ini." Snape mencoba merayu dengan merubah posisinya memeluk perut kekasihnya.

"Hmm, baiklah. Aku akan menginap." Putus Anne.

Snape menyunggingkan bibirnya sekilas.

"Okay, saatnya kita tidur." Anne melepaskan rangkulan tangan Snape di perutnya, dan berusaha membuat Snape terduduk.

"Gendong aku." Pinta Snape yang terlihat lesu.

"Oh big boy. Apa kau tidak sadar, jika tubuhmu jauh lebih besar dariku?" Geram Anne cukup kesal.

"Baiklah, jika tidak mau menggendongku. Tidak perlu marah-marah." Snape menghentakkan kakinya menuju kamarnya, kali ini dirinya berada di Spinner End. Dumbledore mengizinkannya untuk cuti selama beberapa hari, karena Snape hampir pingsan di saat para guru dan siswa makan malam di Great Hall kemarin malam.

"Jangan merajuk Sev. Aku hanya tidak ingin kau jatuh ketika aku tidak kuat menggendongmu." Anne mencoba memberi alasan kepada kekasihnya yang kini bergelung dengan selimut menutupi seluruh tubuhnya.

"Hey, mengapa bahumu bergetar." Anne memperhatikan gerakan dari luar selimut, "Kau menangis Snape?" Anne mencoba membuka selimutnya.

Air mata mengalir dari kedua mata Snape, "Hiks, kau sungguh tidak peka. Seharusnya kau mengerti aku sedang sakit. Kau tidak peduli padaku."

Anne memeluk Snape dan menumpukkan wajahnya di dahi prianya, "Sorry, aku tidak bermaksud honey, tentu aku khawatir padamu. Kau tahu bagaimana paniknya aku saat Dumbledore mengabarkan bahwa kau hampir pingsan." Anne mengusap dada Snape berusaha meredakan tangisannya.

Setelah dirasa Snape mulai tenang, Anne merebahkan tubuhbya disamping Snape dengan menggenggam tangannya, "Sekarang istirahat, supaya tubuhmu kembali pulih. Aku tidak suka melihat Snape yang terlihat lemah."

"Aku lebih suka seperti ini, karena jika aku sehat, kau sangat jarang menemuiku." Rajuk Snape menenggelamkan wajahnya di ceruk leher kekasihnya.

"Jika kau terus sakit-sakitan, aku malah tidak akan menemuimu lagi. Kau tahu kenapa? Karena biasanya orang yang sakit-sakitan lebih cepat menemui ajalnya. Jika hal itu terjadi, tentu aku harus siap-siap mencari penggantimu." Terang Anne.

Tak ada respon dari Snape, namun lelehan air yang terasa mengalir dari leher hingga bahu Anne menjadi jawabannya. Yup, Snape kembali menangis.

Anne menjauhkan lehernya dari Snape untuk menatap langsung ke mata kekasihnya, "Hey, maafkan lerkataanku tadi, aku hanya bercanda. Please, jangan menangis lagi." Anne merasa bersalah, bercandanya keterlaluan untuk ukuran orang yang tidak dalam kondisi baik-baik saja.

Bukannya tangisan Snape mereda, ia malah semakin mengeraskan tangisannya, dan itu terdengar pilu.

"Sayang, Severus. Maafkan aku baby. Aku menyesal mengatakan itu. Aku benar-benar tidak bermaksud." Anne memeluk tubuh Snape, mengusap punggungnya menenangkan.

"Jangan tinggalkan aku. Aku mohon." Snape menatap dalam wajah Anne yang berada di hadapannya.

"Never. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Kecuali kau yang memintanya." Anne mengusap pipi Snape dan mengecupnya.

"Aku akan sangat membencimu jika kau berani mencari pria lain." Tegas Snape.

Anne tergelak sejenak, namun ia berusaha mengontrolnya, "Aku sangat takut jika kau membenciku."

"Maka jangan pernah lakukan itu. Karena aku saat ini benar-benar jatuh padamu. Jangan kecewakan aku." Perkataan Snape memiliki makna yang dalam, bahwa seorang Snape benar-benar telah jatuh cinta pada seorang gadis yang berbeda tiga belas tahun darinya. Gadis magang yang dirinya temui di toko ramuan setahun lalu, yang berhasil menjungkir balikkan kehidupannya.

"Kau bisa pegang janjiku." Yakin Anne. "Sebaiknya kali ini kita harus benar-benar tidur. Let me hug you until the moon over."

Snape masuk ke dalam pelukan kekasihnya, meresapi kehangatan yang kekasihnya berikan. Mengapa tidak dari dulu mereka bertemu. Jadi tidak perlu ada kisah menyakitkan di cerita kehidupan Snape bersama cinta tak tergapainya.

Kali ini tidak ada lagi Lily, hanya ada Rosanne Alyward, cintanya sampai mati.

END.

#Sampai bertemu lagi, entah kapan 🦇

Untold Story (Severus Snape)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang