Ketika raga memaksa untuk terus hidup. Namun jiwa selalu berontak keras ingin mati.
Ini cerita tentang anak perempuan yang yang harus hidup sekuat baja.
Anak perempuan yang harus berani menjalani kerasnya dunia yang selalu mematahkan hidupnya.
Dan anak perempuan yang selalu dipaksa untuk memakai topeng terbaik di hadapan para manusia monster bertopeng bak malaikat.
....
Hidup di keluarga yang lengkap dan bergelimang harta tentu menjadi impian semua orang bukan? Namun itu semua tidak berlaku bagi seorang Senja Laraine Ferondigo yang akrab dipanggil Lara. Bagaimana tidak?!
Setiap harinya sebelum berangkat sekolah harus memberikan sudut mansionnya. Tak hanya itu ia juga harus menyiapkan makanan untuk anggota keluarganya tersebut. Sudah mirip seperti babu bukan? Bagaimana dengan para maid? Tentu jangan ditanya lagi. Sudah pasti ada dan mereka juga melakukan tugasnya dengan sangat baik. Namun ketika fajar menyapa tak ada satupun yang berani membantu nona-Nya tersebut. Karena sang tuan rumah melarangnya. Siapa lagi jika bukan orang tua nya?
Bagi sebagian orang rumah merupakan tempat singgah melepas kepenatan dari hiruk-pikuk dunia. Tempat bersandar untuk mencari kenyamanan. Dan tempat untuk pulang sejauh manapun langkah menuntun. Namun tidak bagi seorang Lara. Baginya rumah adalah bangunan tempat uji kesabaran. Tempat seperti neraka dalam bentuk nyata di dunia. Dan tempat yang berulang kali mematahkan hidupnya.
Sejak kejadian tanpa sengaja yang terjadi di masa lalu membuatnya di perlakukan seperti itu. Masih untung hanya pekerjaan seperti itu yang harus di lakukan. Akan tetapi nyatanya Lara juga harus menanggung luka yang teramat sangat selain itu.
Setiap harinya harus menanggung pukulan yang dilayangkan oleh kedua orang tuanya hanya karena melakukan masalah yang kecil. Lagi dan lagi ditindas habis oleh keluarganya. Tentu saja meninggalkan luka bukan? Namun bukan luka fisik itu yang mematahkan hidupnya. Tapi luka batin yang diciptakan dari keluarga itu. Apalagi kalau bukan omongan yang keluar dari orangtuanya itu.
"Seharusnya kamu yang mati!!! KENAPA KAMU TIDAK MATI HAH!!"
Begitulah kalimat yang dilontarkan oleh kedua orang tuanya setiap hari. Kalimat yang mengganggu pendengarannya. Kalimat yang selalu menyayat hatinya. Hingga meninggalkan luka yang teramat dalam di relung hatinya.
Jika saja dapat memilih takdir. Lara memilih ingin mati. Mengakhiri hidupnya. Namun sadar bahwa itu hanya membuatnya terlihat lemah dengan begitu kalah.
Lagipula menurut Lara dunia masih memberikan sedikit ruang baik untuknya. Memiliki pahatan wajah yang sempurna dan tubuh proporsional yang tentu memberikan keuntungan baginya. Belum lagi otak cerdas yang dimilikinya menambah poin plus bukan? Sehingga dirinya mengucapkan syukur yang teramat sangat pada sang pencipta.
Keiyona Natuliu Anggara, key sapaan akrabnya. Sahabat yang dikenalnya sejak duduk di bangku sekolah dasar. Sahabat yang selalu berada disisinya meski dunia menghujamnya. Ya, key merupakan alasan Lara terus menjalani hidup. Dengan segala tingkah konyolnya, Lara mampu tertawa lepas tanpa beban. Mengapa hanya dengan sahabatnya? Sebenarnya bukan hanya dengan sahabatnya saja. Lara akan menampilkan senyum terindahnya di depan semua orang dengan tulus. Namun tidak di depan keluarganya, dirinya harus tersenyum meskipun hatinya terluka. Terus menerus memakai topeng terbaiknya di depan monster bertopeng bak malaikat. Jika ditanya apakah senyumannya itu dibalas, jawabannya tentu saja dibalas. Hanya saja ketika berada di luar.
Mengapa bisa seperti itu? Keluarga yang memiliki nama besar dan sangat berpengaruh dalam dunia bisnis, tentu harus menjaga citranya. Baik di luar busuk di dalam. Mungkin itu peribahasa yang cocok menggambarkan situasi keluarganya. Sangat egois bukan?
Bagaimana kehidupan lara selanjutnya? Akankah dirinya masih tetap bertahan menahan luka yang teramat sangat? Atau justru memilih untuk mengakhiri hidupnya?
----------------
.
.
.
.
.Ini cerita yang penuh dengan intrik dan menguras emosi. Gadis yang harus kuat meskipun hatinya menjerit keras ingin mati
Ingin pulang tapi tak ada tempat berpulang. Ingin kembali hanya sebuah mimpi. Berjuang menyembuhkan luka hanya untuk menghapus sebuah air mata bukannya kembali di patahkan oleh pahitnya luka.
KAMU SEDANG MEMBACA
LARA
Teen FictionKetika raga memaksa untuk terus hidup. Namun jiwa selalu berontak keras ingin mati. Ini cerita tentang anak perempuan yang yang harus hidup sekuat baja. Anak perempuan yang harus berani menjalani kerasnya dunia yang selalu mematahkan hidupnya. Dan a...