Kini Aldo zean dan Christy sudah kembali ke Jakarta sedangkan ayah dan bundanya akan menetap di bandung mungkin akan mampir jika ada waktu senggang nantinya
"Bang di depan ada ci Shani tuh" ucap Aldo
"Biarin" ucap zean
"Lo ga mau nemuin dia bang?" Tanya Aldo
"Gue ke kamar dulu" ucap zean lalu pergi menuju kamarnya
Aldo kembali ke depan ia menyuruh Shani untuk pulang saja karna zean tak mau menemuinya namun Shani menolak ia akan tetap di sana sampai zean mau keluar dan menemuinya
"Bang Abang beneran ga mau samperin Cici dulu?" Tanya Christy
"Ga de kamu mending istirahat sana" ucap zean
Akhirnya Christy keluar dari kamar zean menuju ke kamarnya
Zean mengintip dari jendela kamarnya Shani masih berada di depan gerbang rumahnya
"Maaf Shan" ucap zean lalu duduk di tepi ranjang
Lima jam berlalu hari sudah mulai larut bahkan langit sudah sangat gelap karna mau hujan
Tok tok tok
"Masuk" ucap zean
"Bang di luar mendung ci Shani masih di luar Lo yakin ga mau nemuin dia bang?" Tanya Aldo
"Do ini peringatan terakhir gue buat Lo gue ga akan nemuin Shani Lo balik ke kamar Lo sana" ucap zean marah
Aldo akhirnya kembali ke kamarnya
Hujan mulai turun dengan lebatnya membasahi bumi
Shani masih berada di depan rumah zean ia terus berharap zean Meu menemuinya karna ia ingin meminta maaf
"Hujan mungkin ga tau untuk siapa dia jatuh tapi air mata gue tau buat siapa dia jatuh" ucap Shani air matanya jatuh membasahi pipinya namun air matanya itu langsung menyatu dengan air hujan yang sangat deras
Zean melihat ke jendelanya lagi Shani masih berada di sana
Zean mulai bimbang ia takut Shani kenapa Napa namun satu sisi ia juga masih marah pada Shani
Saat tengah terduduk di depan gerbang rumah zean ada seseorang yang datang di hadapan shani
"Pulang" ucap zean
Shani yang mendengar suara zean pun langsung mendongak menatap zean ia tersenyum lalu memeluk zean erat
"Maafin aku" ucap Shani namun Zean hanya diam ia enggan membalas pelukan Shani
"Lepas" ucap zean
"Maafin aku zean" ucap Shani
Setelah beberapa menit akhirnya Shani melepaskan pelukannya lalu menatap zean
"Maaf" ucap Shani
"Hm, mulai sekarang kita masing-masing Shan Lo bisa pergi sekarang" ucap zean
Saat zean ingin pergi memasuki rumahnya tangannya di tahan oleh Shani
"Apa kita ga bisa kaya dulu?" Tanya Shani
"Gua butuh waktu Shan" ucap zean
"Aku ngerti dan kali ini biar aku yang berjuang buat cinta kita" ucap Shani tersenyum
Zean hanya menatap Shani datar lalu pergi meninggalkan Shani
"Aku tau zean luka yang ditanamkan sama orang yang paling kita sayang itu pasti sakit banget kan karna itu biar aku yang nyembuhin luka itu karna aku juga orang yang bikin kamu kaya gini maafin aku zean" ucap Shani lalu berjalan meninggalkan pekarangan rumah zean
*****
Saat tangan asik bermain hp di kamarnya Aldo tiba-tiba datang ke kamar zean
"Bang ada ka Chika tuh" ucap Aldo
"Ngapain?" Tanya zean
"Ya mana gue tau sana samperin" ucap Aldo
Zean akhirnya bangkit menaruh hpnya di nakas lalu berjalan menuju ke ruang tamu
"Kenapa Chik?" Tanya zean
Chika menatap zean sayu ia menggelengkan kepalanya lalu izin untuk pergi ke toilet sebentar
Zean duduk di sofa Sabil menunggu Chika kembali dari toilet
Saat tengah berjalan kaki Chika tersandung oleh meja dengan cepat zean menangkap tubuh ChikaZean bisa mencium bau alkohol dari Chika ia langsung membantu Chika berdiri
"Lo mabuk?" Tanya zean
"Engga" elak Chika
"Gausah bohong bau alkoholnya kecium" ucap zean
"Hm dikit doang" ucap Chika lalu duduk di sofa
"Kenapa kesini?" Tanya zean
"Kepala gue pusing tadi karna deket sama rumah Lo jadi gue mampir" ucap Chika
"Shhh gerah banget sih Lo ga nyalain AC?" Tanya Chika
"Udah nyala dari tadi" ucap zean
Chika membuka pakaiannya dengan cepat zean mengalihkan pandangannya
"Chik Lo gila pake lagi buruan" ucap zean
"Gue gerah zean Lo aja sana pergi" ucap Chika
"Ini kan rumah gue kenapa jadi gue yang di usir" ucap zean
"Shh Zean" panggil Chika
"Apa?" Ucap zean tanpa menatap Chika
"Bantuin gue plis kali ini aja" ucap Chika
"Bantuin apa?" Tanya zean
Chika langsung duduk di pangkuan zean, zean terkejut karna hal itu Chika langsung melumat bibir zean
Zean terkejut ia benar benar tak tau harus apa sekarang
Saat sudah puas mencium bibir zean Chika menggoyangkan pinggulnya perlahan"Shh Chik Lo emmmhh" desah zean
"Gue ahh ahh zean gue mau ahh" desah Chika
"Sialan ahhh" desah zean mendorong Chika ke samping hingga chika terjatuh ke sofa
"Sorry" ucap Chika
"Lo istirahat dulu aja di kamar tamu gue ke kamar dulu" ucap zean lalu segera pergi meninggalkan Chika di sana
"Chika bego banget si Lo kenapa juga pake kelepasan pasti zean ilfil sama Lo pasti dia ga mau temenan lagi sama Lo" ucap chika lalu pergi ke kama tamu yang ada di rumah zean
Kini zean tengah berada di kamarnya ia mati Matian menahan hasratnya itu
Zean memukuli tembok beberapa kali untuk mengalihkan perhatiannya hingga tanpa ia sadari tangannya mengeluarkan darah
Setelah beberapa saat akhirnya zean terlelap dalam tidurnya
Chika masuk ke kamar zean ia mengusap rambut zean lembut
"Maaf ya" ucap Chika ia segera mengobati luka di tangan zean setelah selesai ia pergi dari sana
"Ehh mau kemana ka?" Tanya Aldo
"Pulang do, salam buat Christy sama zean, udah tidur orangnya tadi" ucap Christy
"Oke deh ka hati hati di jalan ya" ucap Aldo Chika mengangguk lalu pergi dari rumah zean
*********
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta ku [END]
Teen Fictionselamat datang selamat membaca enjoy to story VOMEN Sabi? Typo tandain